Freen, Noey, Billy dan Heng mulai beraksi. Pertama mereka mengunjungi Villa kediaman Kakek Freen. Rumah besar yang tidak berpenghuni namun tetap terjaga dan terawat.
Awalnya bangunan itu ditempati oleh Agra namun Agra memilih pindah ke pusat kota untuk memudahkan dirinya dan Freen dalam berurusan bisnis dan sekolah. Sehingga rumah besar itu ditinggal begitu saja hanya ada penjaga dan asisten rumah yang senantiasa membersihkan rumah.
Freen langsung dipersilahkan masuk oleh penjaga yang memakai pakaian serba hitam dan berwajah yang masam juga ketus. Namun dia mengenal Tuannya dan langsung mempersilahkan Freen dan kawan-kawan.
Freen dan kawan-kawannya masuk dan mereka tercengang dengan rumah mewah dan megah itu masih bergaya klasik namun autentic karena terjaga dan terawat baik.
Freen ucapnya "Kita hanya akan mencari petunjuk di ruangan kerja dan perpustakaan Kakekku saja!"
"Baik Freen, segera bawa kami kesana!" Semangat Heng.
Mereka langsung bergerak menuju ruangan perpustakaan yang juga ruang kerja Kakeknya Freen.
Mereka masuk dan lebih tercengang lagi ruangan yang mewah dan megah itu juga banyak buku berjejer rapi dan terawat dalam raknya. Freen mengingat sekilas bagaimana dulu Kakeknya duduk di depan meja kerjanya. Tersenyum padanya saat menyusup kedalam ruangan itu.
Flashback
Freen kecil yang nakal dan selalu penasaran dia menyusup ruangan Kakeknya. Kakeknya sedang duduk di kursi kerja dengan lembut dan senyumanya dia mengajak anak kecil itu.
"Freen sayang! Kemarilah Nak... duduk dipangkuan Kakek!" Ajak lembut Chamkiha.
Freen senang dan langsung menghampiri Kakenya. Kakeknya memangku badan gempal cucunya itu.
"Uuuppss... berat sekali cucu Kakek ini. Kamu sudah besar cucuku!" Ucapnya penuh sayang.
"Kakek... Kakek kenapa selalu disini?" Tanya Freen polos
"Kakek sangat nyaman ditempat seperti ini!"
"Mainlah bersama Freen Kek, Freen ingin keluar main sama Kakek!" Ajak Freen.
Chamkiha tersenyum lembut "Kakek juga ingin mau sama cucu Kakek, tapi Kakek gak bisa berjalan sayang!"
"Freen akan membantu mendorong roda Kakek di taman!" Ucap polos Freen.
Chamkiha ucapnya "Kamu semangat sekali, kamu sayang sama Kakek Heummm??"
"Ya Freen sayang sama Kakek! Kakek tongkatnya bagus" ucap Freen teralihkan dengan tongkat milik Kakeknya yang unik itu.
"Freen saat kakek pergi nanti, tongkat Kakek ini milik Freen!" Ucap Chamkiha
Freen tersenyum saja karena Kakeknya selalu saja membuatnya bahagia. Kakek bahkan menceritakan buku cerita kepada Freen dan bercanda bersama.
Flashback off
Freen menatap sendu meja dan kursi tempat kerja Kakeknya, begitu emosional dia rasakan. Freen lalu perlahan duduk di kursi itu yang bisa menjadi kursi roda karena Kakenya lumpuh.
"Freen... apakah boleh kita mulai mencari?" Tanya Heng
"Iya, carilah tetapi jangan melakukan kegaduhan dan berantakan!"
"Siap Freen!"
Mereka mulai mencari sesuai apa yang menjadi target mereka sebuah petunjuk tentang perjanjian 3 sekawan.
Mereka menghabiskan waktu berjam-jam dan disegala sudut untuk mencari petunjuk namun belum ada yang mendapatkan petunjuk apapun.
Freen juga mencari dan dia hanya focus pada poto almbum Kakeknya bersama keluarganya. Freen tersenyum melihat bagaimana dia dulu sering dipangku kakeknya meskipun pakai kursi roda.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLOWUP (FreenBecky) END K.8
Teen FictionEdisi : Freen (cowok), Becky (Cewek) Remaja yang hobi ngemil dan makan dari kecil, jelas tumbuh menjadi anak yang punya badan gendut, gemoy dan juga tubuhnya berlebihan. Namanya Freen Sarocha anak Bos Perhootelan Kaya Raya dan di Manja oleh Ayahnya...