bab 6

44 20 0
                                    


Malam berganti pagi rembulan berganti sang surya. Aku sudah rapi menggunakan seragam sma ku. Aku sudah siap untuk berangkat kesekolah

"Ayo mas. Nanti aku telat lho" teriakan ku nyaring dari lantai bawah.

Entah apa yang dilakukan mas Bentala sudah hampir 10 menit aku menunggu tapi tak kunjung turun kelantai bawah.

"Maaf dek tadi mas ketoilet dulu" akhirnya ditunggu tunggu dateng juga. Kami pun bergegas menuju garasi dimana motor mas bentala berada.

Jalan jalan dikota Solo sudah lumayan ramai akan pengendara. Riuh akan klakson kendaraan memenuhi gendang telinga ku.

Tepat pukul 06.50 aku sudah sampai disma ku.

"Makasih mas udah nganterin ren"

"Iya sama sama belajar yang pinter"

Sepeniggalan mas Bentala aku langsung menuju kekelasku dilantai tiga. Saat menaiki tangga aku dikejutkan dengan teriakan seseorang.

"PAGII RENN"

"Sutttt. Berisik tuh semua pada liatin kita"

"Ga apa apa kali Ren. Tadi dianterin kak bentala ya."

"Iya kenapa kamu naksir"

"Mwhehehe. Kakak mu ganteng juga ya. udah punya pacar belum?"

"Belum." Mentari senyum senyum tak jelas. sudah tak waras orang ini.

"Yes."Ucap Mentari pelan tapi masih bisa aku dengar.

"Men-" Ucapan ku terpotong karena bunyi bel.

"Udah ya Ren aku mau belajar biar pinter"

"Tumben belajar biasanya aja ngeluh"

"Suttt. Jangan patahkan semangatku untuk belajar"

"Ya ya ya"

Aku sudah memasuki ruang kelas ku. kelasku berada dipojok. Tepat aku duduk guru pelajaran jam pertama dimulai.

"Selamat pagi anak anak" Ucap guru kimia

"Pagi bu"

"Okey. Buka buku kalian kita akan belajar mengenai......."

Jam pertama pun dimulai. aku lumayan suka pelajaran kimia. Karena cita cita ku ingin menjadi ahli kimia

Tak terasa bel istirahat berkumandang diseluruh sekolah ini. Semua murid berhamburan keluar kelas untuk menuju kekantin. Sebenarnya mentari mengajak aku untuk kekantin tapi aku menolaknya karena aku masih mengerjakan tugas.

Saat sedang asik asiknya mengerjakan tugas aku merasa ingin buang air kecil. Saat sedang menuju ketoilet bawah karena toilet atas penuh dengan siswi yang berganti baju aku dikejutkan dengan suara gaduh diruang kosong dilantai 2. Karena penasaran aku melihat lewat celah pintu yang terbuka sedikit.

Aku terkejut karena aku melihat Zein yang sedang dibuly dengan anak kelas 12. Ada sekitar 5 orang anak yang membuly zein.

"Cih koe iki ra pantes sekolah ning kene" Ucap kakak kelas pertama
(Kamu itu ga pantes sekolah disini)

"Beban sekolah" Maki kakak kelas kedua

"Koe pantes mati" Ujar kakak kelas ketiga.

Setelah mengatai mereka langsung membogeman zein. Setelah puas mereka hendak pergi dari ruangan itu meninggalkan zein sendiri. Sekira nya mereka mendekat aku bersembunyi dibelakanh ditong sampah yang cukup besar.

Aku melihat mereka sudah lumayan jauh pergi aku langsung menuju keruang kosong itu untuk menemui Zein.

"Astaga Zein. Kamu ga papa kan" Aku panik karena banyak darah bercucuran ditangan zein.

Aku membopong Zein keluar ruangan itu langsung menuju uks. Lorong lantai 2 nampak sepi karena sudah bel pelajaran ke empat.

Sesampainya di uks aku mengambil p3k untuk mengobati Zein. Banyak luka memar dipunggung nya.

Sebelum itu aku sudah izin keketua kelas untuk tidak mengikuti pelajaran keempat. Setelah selesai mengobati zein aku hendak beranjak pergi namun zein menghentikan langkah ku.

"J-jangan pergi" Ucap nya dengan terbata bata.

"Baik"

"A-Ana namamu Ana kan"

"Iya"

"Aku punya hadiah buat kamu."Ucap nya dengan merogoh celana nya

Dia mengeluarkan gelang warna hitam dengan manik manik warna biru persis warna yang aku suka. Tak lupa ada inisial A dan Z.

"A dan Z.?"

"Iya. Ana dan Zein"

Dia pun memasangkan gelang itu dipergelangan tangan ku. Aku melihat gelang yang serupa dengan ku di pergelangan tangan nya.

"Jangan dilepas ya"



makasih dah baca

jangan lupa vote dan komen

makasih.


Belenggu Kasih Dikota BengawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang