Chapter 01 - Awal Pencarian dan Pertemuan

388 22 5
                                    

Story by Adityashidqi
Jangan lupa tinggalin jejak.
Biar gua tau, cerita ini worth it atau nggak.
Karena bikinnya cuma iseng.

=====================================

Chapter 1: Awal Pencarian dan Pertemuan

Ardi duduk di saung sederhana milik keluarganya, berteduh dari terik matahari setelah menyiapkan lahan untuk penanaman beberapa sayuran. Ardi meletakkan pacul di tangan lalu melepas topi caping usang di kepala sembari mengelap keringat di sela otot dadanya yang bidang karena kelelahan, Ardi memandang langit luas dan perbukitan hijau di kejauhan.

( ARDI )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( ARDI )

Desanya terasa begitu tenang, asri, dan selalu memberikan kedamaian. Namun, entah kenapa, akhir-akhir ini ia sering merasa jenuh. Rutinitas yang sama dari hari ke hari—bangun pagi, membantu di ladang, dan beraktivitas di desa—semua itu perlahan terasa begitu... membosankan.

Ardi merasa, pada usianya yang sudah menginjak 24 tahun, mungkin inilah saatnya ia keluar dari zona nyaman. Ia ingin melihat dunia di luar desa, ingin mencari pengalaman baru, sesuatu yang lebih menantang dan membuat hidupnya bermakna.

Dan bagai keinginannya tersebut di dengar oleh Semesta, sore hari saat Ardi pulang ke rumah, teman lamanya, Jaka, datang berkunjung. Jaka baru saja kembali dari kota setelah beberapa bulan bekerja sebagai tukang bangunan di sana. Sambil menyeruput kopi, mereka saling berbagi cerita.

"Gimana kabarnya, Di?" tanya Jaka sambil tersenyum lebar.

"Baik, Jak. Hidup di sini kan begini-begini aja, nggak banyak berubah," jawab Ardi sambil tertawa kecil. "Kamu sendiri gimana di kota?"

"Lumayan sibuk, tapi asyik! Beda banget lah sama di sini. Oh iya, Di, kebetulan aku dengar ada peluang kerja bagus di kota," kata Jaka tiba-tiba, menarik perhatian Ardi.

Ardi mengerutkan dahi. "Kerjaan apa, Jak?"

"Kerja jadi pengawal pribadi, Di. Gajinya lumayan, bisa tinggal di kota juga. Katanya, yang butuh pengawal itu polisi. Masih muda, tapi udah berprestasi banget," jelas Jaka penuh semangat.

Ardi tersenyum setengah tak percaya. "Pengawal pribadi? Nggak kebayang aku, Jak. Selama ini kerjaanku cuma di ladang. Udah gitu Polisi? Butuh pengawal?" semakin tak percaya, Ardi menaikkan kedua alisnya.

Jaka terkekeh. "Ah, Di. Kamu jangan minder dulu lah, liat badan kamu ini," Jaka memijat bahu serta lengan Ardi dengan sembulan ototnya yang bagus dan terlihat kuat. "otot semua isinya, bahkan lebih besar dari terakhir kita ketemu. Cocok banget lah buat posisi ini. Dan Polisi yang butuh pengawal itu bukan sembarangan orang. Prestasinya bagus, tegas juga, makanya mungkin ada beberapa yang nggak suka sama dia. Jadi, butuh pengawal buat jaga-jaga, gitu."

"Berarti... ada kemungkinan saya bakal keterima ya, Jak? Tapi yang cari masalah sama polisi itu juga bukan orang sembarangan, kan?" tanya Ardi, mulai tertarik meski merasa was-was.

(MxM) The Police and His Guard (17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang