You Never Leave Me, right?

1.8K 85 25
                                    

I'm so tired of being here
Suprised by all my childish fears..

Hampa. Ada sebuah lubang menganga di dalam diriku. Jiwaku sekarat. Tertatih di sebuah ruang kosong. Memanggil-manggil nama yang tak akan pernah di dengar. Mencakar-cakar tanah di sekitarnya, menyalurkan rasa sakit yang menyiksa ini.

Sudah seminggu sejak hari itu. Tak sedetikpun aku bisa menerima apa yang mereka katakan. Mereka hanya berdusta.

And if you have to leave
I wish you just leave..

Aku masih bisa mencium aroma tubuhnya di bantalku. Aku tidak suka dia seenaknya menyelinap dan tidur di kamarku. Tapi untuk malam ini mungkin akan kubiarkan dia menyelinap dan tertidur pulas disana.

Aku sudah pulang dari guild. Meninggalkan teman-temanku yang menangis tanpa henti. Entah mereka menangis untuk apa. Sudah kubilang, Natsu ada disini. Mereka tidak mempercayaiku.

Aku menarik selimutku dengan satu sentakan. Berharap dia sedang meringkuk disana dengan wajah tanpa dosa.

Yang kudapati hanya sebuah kekosongan.

Dia belum datang. Mungkin dia sedang makan di rumahnya. Baguslah, aku tidak memasak hari ini. Tanganku tidak berhenti gemetaran, jadi aku tidak bisa memasak apapun untuknya.

Dengan perlahan kubiarkan kepalaku berbaring di sisi ranjang lainnya. Sisiku. Agar nanti bila Natsu datang dia bisa berbaring di sisinya. Aku menghitung mundur dari 100. Membunuh waktu hingga dia datang.

Tepat pada hitungan ke 70, aku bisa merasakan seseorang merangkak masuk ke dalam selimut dan berbaring di sampingku. Aku membuka mataku perlahan.

Cause your presence still lingers here
And it won't leave me alone..

"Hai, Luce.." Aku membiarkan tanganku melingkari lehernya. Merasakan kehangatan di tubuhnya. "Natsu.."

----------

These wounds won't seem to heal..

"Mira! Aku dan Natsu akan mengambil beberapa pekerjaan, kau sudah memisahkan beberapa untuk kami kan?" Mira memandangku dengan pandangan itu lagi.

"Lucy.."

This pain is just too real..

"Ah! Kalau bisa tidak usah terlalu jauh untuk kali ini. Aku kasihan melihat Natsu harus menderita karena mabuk kendaraannya itu." Aku terkekeh. Suatu saat nanti dia pasti bisa menghilangkan penyakit anehnya itu.

"Baiklah, ini." Mira memberikan selembar kertas. Aku membacanya perlahan. Imbalannya.. 3 juta jewel?! Aku bisa membayar sewa kamarku berbulan-bulan! Pekerjaannya hanya untuk membunuh monster. Aku dan Natsu pasti bisa menghabisinya dalam sekejap.

"Happy, Natsu, ayo berangkat!" Happy segera terbang ke arahku. Natsu meninggalkan makanan di meja tempat dia biasa duduk dan segera berlari menghampiri kami.

"Bekerja bekerja!" Seru Natsu. Kami berlari kecil, keluar dari guild. Meninggalkan teman-teman yang memandangi kami dengan pandangan aneh mereka.

Baru beberapa langkah aku keluar dari guild. Seseorang memanggilku. "Lu-chan!" Aku menoleh. Rupanya Levy-chan. Dengan terburu-buru dia menghampiriku dan tiba-tiba memelukku.

"Ada apa, Levy-chan?" Aku menyentuh puncak kepalanya. Rambutnya terasa lembut di bawah telapak tanganku. Nanti akan kutanyakan apa shampoo yang dia pakai.

"Lu-chan! Sadarlah! Mau sampai kapan kau begini?! Aku tidak sanggup melihat Lu-chan yang seperti ini.." Levy-chan menyentuh kedua bahuku dengan gemetar. Aku tidak mengerti apa yang dia katakan.

The Bond [Natsu Dragneel x Lucy Heartfilia Oneshot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang