Hikaru mah udah tabah, Di modusin segala macem rupa sama Ten tapi nggak di tembak-tembak, dia cuma bisa masang muka tenang padahal aslinya baper parah.
" Dia latah aja cakep, apalagi kalau lagi kalem ya."
Hono sampe tersedak potongan cimol nya.
Begitu Hono bertengger di sisi mejanya, Hikaru langsung mengangkat kepalanya dan bertanya. " mau minta tanda tangan buat proposal?"
Hono langsung mengerutkan kening.
" Apaan dah?" tanyanya balik sebelum mengedikan kepala.
" Di cariin Cogan tuh."
Berhubung Hikaru bukan cabe sekelas Hono dan anak-anak ajarannya (sebut aja : Rena, Yuzu, Matsuri.) Hikaru nggak merasa triggered kok pas denger kata 'cogan'.
Udah sering denger kalimat itu keluar dari mulut Karin juga, btw.
" Siapa? "
" Biasalah, bocah."
Hikaru menghela napas.
Semua tahu Ten itu siapa, dan semua yang tahu Hikaru rata-rata juga tahu Ten.
Bukan... mereka bukan adik-kakak atau sepupuan atau malah tetanggaan.
Silsilah pohon keluarga mereka nggak terhubung, palingan sama-sama satu nenek moyang yaitu monyet kalau kata Charles Darwin.
Mereka nggak ada ikatan darah apa-apa, kok.
Ya tapi kalau ikatan yang lain, emmm ...
Intinya Hikaru itu eks Ketua MPK di sekolah, Cantik, manis, unyu, cakep, gemesin, pinter (tapi nggak banget), rajin, rendah diri (bukan ngatain dia pendek, maksudnya dia selfless tapi dia emang gak tinggi sih alias cebol cuy.) pokoknya ini manusia udah perfect lah.
Mantu idaman semua ibu.
Yah asal nggak ada yang buka kartu kalau dia kadang suka lemot.
Masih perfect.
" Run, udah gue beliin roti nih."
Baru aja Hikaru buka pintu kelasnya, udah nongol Ten dengan cengiran nya yang membutakan mata batin (menurut Karin, bukan dia) beserta sebungkus roti.
" Tapi gue gak minta di beliin." jawab Hikaru, mau nolak maksudnya.
" Enggak perlu repot-repot."
Ten berdecak. " Banyak bacot ah, kata Hono lu bertapa di kelas gegara belajar buat remed Sosio."
Ten meraih tangan Hikaru dan menaruh roti itu di tangan sang lawan bicara. Yang di ajak bicara cuma bengong.
" Gue telat makan tiga kali seminggu aja langsung masalah sama usus terus operasi. Mana tega gue ngeliat lu di operasi."
Hikaru masih bengong.
" Kan, bukan lu yang nge bedah gue."
" Intinya gue gak tega!" tandas Ten lalu nyengir.
" Di makan ya, nanti sakit... Jangan sakit dong pokoknya."
Kemudian bel selesai istirahat berbunyi Ten yang di hadapan Hikaru itu langsung melonjak kaget.
Ngomong-ngomong, Ten itu bukan eks apa-apa selain eks anak dance.
Dia gak pernah ngejabat posisi apapun tapi famous gak ketulungan gegara cakep dan humoris.
Dia gak pernah nyetak prestasi apapun secara individu (tapi kalau bareng tim dance mah sering).
Dia bukan apa-apa selain pengemis cintanya Hikaru.