GAIRAH SE* ABANG IPAR KU 18+

delapan

Vote!!!

Menjauhkan perasaan ini? Bagaimana bisa aku melakukannya setelah semua hal yang telah terjadi di antara kita mas!!

Segampang itu?

Segampang itu kamu mengatakan hal menyakitkan ini kepada ku? Ini bahkan lebih sakit daripada di talak 3 mas!!

Kembali aku meringkuk memeluk lutut ku dan menetes kan air mata yang entah bagaimana aku harus menghentikannya

Rasanya sakit!!. Berapa kali lagi aku harus mengatakannya. Semua hal membuat ku menangis

Tak pernah ada kebahagiaan di hidup ku. Pertama kali aku jatuh cinta dengan pria. Itu adalah Rian. Dan pertama kalinya juga aku sakit hati dibuatnya

Lalu. Hari ini terjadi lagi. Dimana seseorang mematahkan hatiku yang paling tulus untuk seseorang

Mengapa aku tak pernah belajar dari kesalahan?. Tidak ada cinta sesama jenis yang tulus. Tidak ada sedikit pun

Apa aku harus melupakan mas Firman?. Hiks

Seandainya aku bisa!!

Luka masa lalu ku belum sembuh mengapa aku menambah luka ku hanya untuk kepuasan sesaat?

Aku telah rusak. Bukan berarti aku harus merusak yang lain juga

Arghhhh

Pikiran ku seperti bertengkar dan membara di dalam sana. Semua pertanyaan tentang rasa dan simpati luka. Membuat kepala ku seperti beruban lebih cepat

Aku tau. Manusia seperti ku tak layak hidup bahagia. Bagaimana lagi?. Pria yang menyukai abang ipar nya dan berniat merebutnya

Layak kah aku disebut seorang adik lagi?

Hahaha

Dunia memang seburuk itu. Tak ada lagi jalan keluar. Aku harus mengakhiri segalanya

Aku mengcarbik selembar kertas dari buku diari ku. Mengambil pena dan mulai menitiskan air mata

Setidaknya sebelum aku mengakhiri hidup ku. Ada baiknya meninggalkan sebuah pesan singkat untuk keluarga

"Assalamualaikum warahmatullahi"

"Umur hanyalah angka. Tapi cinta tak kenal usia"

"Bapak. Ibu. Kakak"

"Setiap hari yang ku lalui adalah cobaan yang begitu pahit. Haruskan ku ungkit kembali?"

"Saat pertama kali aku tak sengaja mematahkan kail pancing kesayangan bapak. Hari itu adalah hari pertama kalinya aku merasakan sakit yang tak terobati. Bapak memukul ku dengan ikat pinggangnya begitu keras dan penuh emosi"

"Luka memar itu bahkan tak hilang sampai sekarang pak. Hahaha itu bukan apa-apa lagi dibandingkan luka yang ibu berikan"

"Siksaan batin yang ku terima dari ibu. Hanya karena tinggal kelas waktu  kelas 2 dulu. Ibu memukul ku dan mengeluarkan ku dari rumah. Seminggu lamanya aku gelandangan di hutan."

"Setelah mbak Anggi mencari dan menemukan ku. Ibu bahkan berniat memasukkan aku ke panti asuhan"

"Mungkin bukan luka fisik bu. Tapi luka itu menghantui ku hingga sekarang. Aku harus menutup mata ketika gelap tiba. Dan berteriak penuh luka."

"Sejak saat itu aku membenci malam karena selalu meninggalkan trauma yang mendalam"

"Ocehan yang tak pernah berhenti saat mata mu melihat bayang ku"

"Tiada hari tanpa siksaan mental dari mu ibu."

"Tapi aku tidak membenci kalian. Aku menyayangi kalian dengan sepenuh hati"