Annyeong yeorobun kesayangan aku 😘
Gemes banget sumpah kalo ada yang minta aku up lagi 😬
Lagi santai makan sukun buatan emak sambil liatin TT malah liat notif dari DeztyMaharrani
Wihh, apa nih....
Ngga taunya dowengggg..
Minta yoonmin 😭....Kalian nih tau aja draft aku dari awal udah banyak jadi minta terus 😭
Tapi tak apa.. aku suka kalo kalian antusias sama book aku.. pinginnya di kookmin juga gitu..Biar adil, aku juga mau main vote ahh 🤭
Ini udah tersedia part 2 nya.. kalo jebol 80 vote, malam ini juga langsung aku up 😁Semangat ya sayang ku 🤭
💜 Happy reading 💜
⚠️ Voment ⚠️
⚠️ Typo ⚠️
⚠️🔞⚠️
.
.
.
.
."apa kamu yakin Jimin sudah bisa melakukan tugasnya?"
"Aku yakin, pah.."
"Adikmu itu masih kecil Jungkook.. lihat.."
Jungkook dan ayahnya, Namjoon, menatap aneh gadis mungil yang sedang asik berlari mengejar bola api disekitaran istana mereka.
Gadis berusia lebih dari 180 tahun itu bahkan mengepakkan sayap mungilnya hanya untuk mengejar bola api yang sudah terbang melayang entah kemana.
"Masih mau menyuruhnya menyelesaikan tugasnya?"
"Papa tau sendiri, Jimin memang sudah seharusnya melakukan tugasnya.. dia sudah cukup umur untuk menghasut manusia.."
"Kamu benar Jungkook.. tapi, papa rasa kita harus menunggunya 20 tahun lagi sampai anak itu benar-benar bisa mengemban tugasnya dengan benar.. papa ngga mau anak itu malah asik main didunia manusia.."
Jungkook sedikit berfikir. Ada benarnya juga ucapan papanya itu. Jangankan didunia manusia yang banyak hal menarik yang bisa membuatnya lupa diri, didunia iblis saja gadis itu akan tertawa sendirian hanya dengan mengejar sebuah bola api.
Pusing mendera otaknya.
Ini akan menjadi sulit. Kepemimpinan dunia iblis sudah ada digenggamannya. Dan Jungkook belum bisa mendidik adiknya dengan benar sebagai calon iblis penghasut manusia. Kalau terus begini maka para petinggi iblis akan menurunkan jabatannya kembali.
Jungkook tidak mau kalau hal itu sampai terjadi.
Susah payah Jungkook melakukan tugasnya dengan baik hingga sampai dititik ini. Masa harus hilang semua dari genggamannya hanya karena adik bodohnya itu.