Chapter II : UNREALIZE

35 2 0
                                    

* When We First Met *

Tiongkok to Taiwan.

Sebuah pesawat baru saja mendarat di salah satu Bandara Internasional Taoyuan, Distrik Dayuan, kota Taiwan.

Dua orang dari sekian banyak penumpang pesawat terlihat antri berjalan mengikuti kerumunan orang-orang.

Mereka menarik koper masing-masing, dan melenggang seperti supermodel lengkap dengan masker, topi dan kacamata hitam.

Manager Chen berjalan lebih dulu dengan ponsel ditangannya, ia cukup sibuk menghubungi orang-orang yg akan mereka temui sesampai dikota besar ini.
Sementara Eric menyusul dibelakangnya, berjalan santai sambil mendengarkan musik.

Sesampainya di pintu keluar Bandara, mereka telah ditunggu oleh taksi, mereka langsung masuk ke dalam mobil kemudian melaju dengan kecepatan sedang.

Tidak butuh waktu lama,
Hanya 20 menit perjalanan dari Bandara tanpa drama macet-macetan, mereka pun tiba di Hotel yg telah dipesan lewat situs Online sebelum mereka terbang ke Taiwan.

_

Hotel ini sangat nyaman, dan Chen sudah berlangganan di Hotel ini jika ia berkunjung ke Taiwan.
Sementara Eric, kota ini cukup asing baginya, karena ia belum terbiasa berkunjung ke Taiwan.
Selain karena memang tidak ada urusan kerja, Taiwan juga bukan kota impian yg ingin ia kunjungi untuk traveling/liburan.
Sehingga ia tidak begitu mengenali kota ini.
Tapi kali ini ia merasa 'sesuatu' telah 'mendobrak hatinya untuk datang ke Negara ini, sekarang.

_

"Mari,, silahkan masuk!" Room boy mempersilahkan Eric masuk lalu menggiring langkahnya ke dalam kamar.
Ia melakukan room tour service 24 jam yg bisa ia gunakan selama menginap disana.

"Bagaimana tuan? Apa masi ada pertanyaan?"

Eric tersenyum seadanya, ia sudah sangat paham, ini bukan sesuatu yg baru lagi baginya.
Karena rata-rata semua penginapan sama meski  negaranya berbeda.

"Oh, siapa yg meletakkan kursi disini?"

Manager Chen mengumpat setelah tersandung sebuah kursi, yg berada tak jauh dari pintu masuk kamar Eric.

"Siapa suruh kau datang tanpa diundang?"

"Aishh,, bukankah aku yg membawamu kesini?"

Eric mencibir membuat Chen ingin menjitak nya kali ini .

"Kenapa kau tinggi sekali? seperti raksasa.
Aku seperti kurcaci saat berdiri disini"

Manager Chen mengerutu sambil menjauh. membuat Eric tertawa, ngakak, sampai guling-guling di kasur.

"Haaaa,,
Capek sekali,
Oi,, Ge...
Jam brapa sekarang?"

"Baru jam 1 siang"

"Ah tepat sekali,
Berikan aku nomor telpon hotelnya"

"Eitt.."

Eric hendak merebut ponsel yg dipegang Chen, namun ia kalah cepat saat Chen menghindar.

HOW TO BE YOURS (Benjamin & Zayn Eric)  On going...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang