16. Flashback

23 4 4
                                    

Flashback on.

Satu tahun lalu.

01 Mei 20**.

Disana terlihat lah seorang lelaki dengan kulit putih nya tengah berjalan pelan dengan kepala yang menunduk.

Dirinya celingak-celinguk, mamastikan apakah tidak ada orang disana. Setelah dirasa aman, dia pun membuka pintu toilet.

BYURR!

"Huahahah!!"

"Hahha! Tepat sasaran"

Satu ember air kotor itu pun mengenai seragam si lelaki. Lelaki itu yang tak lain tak bukan adalah.

Chenle.

Bau menyengat. Tanah tanah kecil menempel di seragam putih abu abu nya.

Sementara si pelaku tertawa kencang.

Tangan Chenle terkepal erat.

"Ck bau b*ngke, lo" ejek Haechan dengan lantang nya.

Jeno maju. "Diem bae, ga mau ngelawan nieh?"

"Engga?" Tanya Jeno. Padahal Chenle gak bilang apa apa. "Yaudah kalo engga, gue aja"

BUGH!

"Akhh" Chenle pun tersungkur hingga menabrak pintu toilet.

Perutnya teramat sangat sakit akibat pukulan kencang dari Jeno.

"Wehh santai, Jen" Jaemin menepuk bahu Jeno. "Sekarang giliran gue"

BUGH!

BUGH!

Tangan Jaemin terhenti kala Chenle memegang nya. Dengan mata berair, Chenle menatap Jaemin.

"Tolong berhenti, sakit" cicitnya pelan.

"Halah, emang gue peduli?" Jaemin tertawa sinis.

BUGH!

BUGH!

BUGH!

BUGH!

"Akhh!!"

Pukulan bertubi-tubi itu dilayangkan ke tubuh Chenle.

"Hiks berhenti, berhenti, Chenle mohon berhenti, kak" tangis Chenle pun pecah.

"Buset dah, cowo kok nangis" ejek Haechan.

"Dia bukan cowo, dia b*ti" tambah Jeno.

Renjun yang sedari tadi diam pun bersuara. "Udah udah, kasian tuh anaknya dah hampir mati. Yok lah cabut"































































02 mei 20**.

Di kantin sekolah.

Chenle sudah banyak mendapatkan hal negatif semasa dirinya baru menjadi anak baru di sekolah bak neraka ini.

Kini dia memberanikan diri untuk pergi ke kantin. Pasalnya dia teramat sangat lapar.

"Wihh tumben dia kesini" ujar Haechan kala melihat Chenle.

"Eh eh, noh orang nya dah jalan nyari tempat duduk" Jeno melihat ke arah depan. Disana tersisa satu kursi di pojok.

"Kerjain kuy" usul Jaemin.

Ketika Chenle hendak melewati meja keempat orang itu. Tiba tiba, sebuah kaki terulur hingga membuat nya tersandung dan berakhir jatuh.

Makanan pun berserakan di lantai. Semua atensi tertuju pada Chenle. Sementara kaki sialan itu sudah tak terlihat.

'✓ Who's He [Nct Dream]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang