"Malam, Komandan."
Tanpa menoleh, Bamayor Marlboro pun tau siapa yang datang dan bicara di belakangnya. Dia adalah Apdi Luke, salah satu anggota Kopassus. Entah angin apa yang membuat Apdi Luke datang kepada Bamayor, padahal seharusnya pria tersebut ikut bersiap-siap seperti anggota lain untuk apel malam.
"Kenapa?" Tanya Bamayor yang masih sibuk memperhatikan buaya kesayangannya makan di bawah sumur sana. Padahal di bawah sana gelap, tidak sama sekali bisa menampakkan hewan predator itu dengan jelas, akan tetapi Bamayor tau di bagian mana kepala dan ekor Boy berada.
Baru saja Apdi Luke ingin membuka mulut, tiba-tiba saja Bamayor mengangkat kepalanya saat pendengarannya mendengar langkah kaki yang mendekat. Kapten satu ini meliarkan matanya, mencoba mencari arah suara langkah kaki itu di mana. Sedangkan Apdi Luke hanya diam sambil ikut melirik kanan dan kiri, aduh jika begini Apdi Luke memang nyerah kalo soal pendengaran jarak jauh.
Bamayor memang ahlinya, meski suara langkah kaki itu masih ada di jarak yang jauh, pria ini masih mendengar dengan jelas. Itulah salah satu alasan mengapa Bamayor bisa di sebut punya 9 nyawa, karna dia orang peka dengan segala kondisi, semuanya bisa dia rasakan.
"Izin Komandan, ada penyusup kah?" Tanya Apdi Luke dengan suara pelannya, lalu melirik ke bawah sumur, takut-takut kalo Boy keluar.
Bamayor hanya diam, dia sudah tau jika suara langkah kaki itu berasal dari arah utara. Jika itu adalah anggota nya, maka mereka tidak melangkah dengan suara sebesar itu, kalo bisa melangkah tanpa suara. Tanpa takut, Bamayor berjalan ke arah utara di ikuti Apdi Luke dari belakang.
"Komandan ini sudah di luar markas, itu kalo betulan penyusup bagaimana? Kita tidak bawa senjata." Panik Apdi Luke ketika Kapten nya ini memanjat keluar, tapi bodohnya Apdi Luke ini biar panik tapi ikut manjat keluar.
"Kau diam!!"
Apdi Luke menutup mulutnya, tapi mata nya gak bisa diam lirik kanan kiri. Dia bukan takut, tapi ngeri aja kalo misalkan betul ada penyusup dan mereka di serang, wong yang di serang malah tangan kosong begini.
Suara langkah kaki itu semakin mendekat, dan akhirnya Apdi Luke mendengar jelas suara itu. Sejak tadi Apdi Luke hanya dengar angin aja, makannya dia diam.
"Perempuan.." Ujar Bamayor ketika mata nya menangkap sesosok perempuan yang berlari ke arah nya dan Apdi Luke.
Apdi Luke melongo, wahh kayanya Kapten nya ini sakit, perempuan mana malam-malam begini ada di tengah hutan? Mana ini daerah terlarang lagi, orang gila yang kira itu perempuan normal. Tapi mana berani Apdi Luke bilang Bamayor gila.
Semakin mendekat gadis itu, semakin terlihat dengan jelas bentukannya. Yang Apdi Luke lihat pertama-tama adalah kaki perempuan itu melayang apa tidak, oke tidak melayang, jelas itu manusia. Sedangkan Bamayor melangkah kedepan bersamaan dengan perempuan itu berlari mendekat.
Brughhhh!
"Tolong Saya takut..." Tidak lama perempuan ini mengatakan itu, bunyi suara tembakan terdengar. Bamayor dengan cepat menarik perempuan yang semula memeluknya ini kebelakangnya.
"Kamu pancing orang-orang itu masuk ke daerah sini?!" Marah Apdi Luke membuat gadis yang bersembunyi di belakang Bamayor itu ketakutan.
"Komandan..." Apdi Luke langsung diam ketika sang Kapten mengangkat tangannya untuk diam.
Tidak lama ada beberapa pasukan yang datang dengan membawa senjata.
"Sini senjata mu, kamu bawa Luke dengan perempuan itu masuk ke dalam." Perintah Bamayor langsung merebut senjata salah satu milik anggota nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAMAYOR||TAENNIE✓
Ação"saya ukir nama kamu di senapan milik saya, supaya saya ingat kamu di setiap saya bertugas dan ingat pulang untuk kamu..Jenaya."