Ana's Apartment
Setelah semalam Ana dan Shayne bertengkar dan kemudian Ana kembali seorang diri, dia berharap bahwa pagi ini Shayne akan datang untuk meminta maaf. Dilihatnya ponselnya, tidak ada apa-apa disana bahkan Shayne sama sekali tidak mengiriminya pesan. Ana mendengus kesal tapi dia juga tidak ingin menghubungi Shayne terlebih dahulu.
"Huh, dia tidak mengirim pesan." Gumam Ana.
"Oke Ana jangan terlalu dipikirkan, ayo nikmati akhir pekan ini dengan produktif." Ucap Ana kepada dirinya sendiri.
Ana memang fasih berbahasa Indonesia karna dia tumbuh besar disana. Total ada 3 bahasa yang dia kuasai yaitu Indonesia, Inggris dan sedikit bahasa Belanda. Pagi ini Ana membersihkan apartemennya kemudian dilanjutkan dengan sarapan setelah itu dia mulai menyiapkan materi untuk dia mengajar di hari senin. Dia benar-benar menyibukkan diri hingga lupa bahwa dia dan Shayne sedang bertengkar.
1 minggu kemudian...
Ana menjalani hari-harinya seperti biasa hingga tak terasa dia sudah satu minggu tidak berbicara dengan Shayne. Saat ini Ana sedang membereskan perlengkapan melukis milik anak-anak muridnya karna mereka baru saja belajar melukis.
"Miss Ana what's wrong with you?" Tanya seorang anak yang berada di belakang Ana.
"Owh Elliot, what are you doing here? You didn't eat lunch?" Tanya Ana.
"I'm done." Jawab Elliot.
"Good boy!" Puji Ana sambil membelai rambut Elliot.
"You look sad Miss Ana." Ucap Elliot.
"Really? How do you know?" Tanya Ana.
"You always sing when you cleaning the class but you didn't do it today and yesterday." Jawab Elliot.
"Wow, am i always like that Elliot?"
"Yeah, i know your habits Miss Ana."
"Oh my God, you're so sweet and gentle."
"So what makes you sad?" Tanya Elliot.
Ana terdiam saat Elliot bertanya kepadanya, dia tidak mungkin bercerita bahwa dia sedang bertengkar dengan kekasihnya kepada anak umur 4 tahun. Ana tersenyum kemudian memeluk Elliot.
"Don't worry Elliot, i just have a little personal problem and thank you because you really care about me." Ucap Ana.
"I like you Miss, and i want someone like you to be my Mom." Ucap Elliot.
Ana terkaget mendengar ucapan Elliot, dia melepaskan pelukannya kemudian memperhatikan anak itu ekspresinya datar seolah tidak merasakan apapun.
"Elliot where is your Mom?" Tanya Ana.
"In heaven." Jawab Elliot.
Ana terkejut sampai menutup mulutnya, dia tidak menyangka bahwa anak sekecil itu dapat dengan tegar mengatakan bahwa ibunya berada di surga. Ana kembali memeluk Elliot, dia merasa sedih untuknya karna jika dibandingkan kesedihannya saat ini, itu tidak akan ada apa-apanya.
"I'm not sad Miss Ana, i know my Mom is happy there. I just miss her even though i don't know her face." Ucap Elliot.
Ana kembali mematung mendengar ucapan dari Elliot, dia tidak tau bagaimana wajah ibunya yang berarti sang ibu meninggal saat dia bayi atau saat melahirkannya. Ana mencoba untuk menghibur Elliot dengan mengatakan bahwa ibunya akan bangga jika melihat Elliot tumbuh dewasa menjadi laki-laki yang baik dan penuh perhatian.
Elliot tersenyum, dia merasa senang dengan kata-kata Ana dan Ana adalah guru favoritnya karna selain cantik Ana juga penyayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Verdonk's Secret Life
FanfictionVerdonk bersaudara memiliki setengah darah orang Indonesia, membuat mereka menjadi cukup terkenal semenjak Calvin Verdonk di Naturalisasi untuk memperkuat TimNas sepak bola Senior Indonesia. Akan tetapi kepopulerannya tidak membuat dia menjadi star...