Major ship: seoksoo & jeongcheol
Setelah anak-anaknya Dino, Soonyoung dan Jihoon lahir, nggak kerasa giliran Jisoo dan Jeonghan pun tiba. Untungnya sih keduanya udah nyiapin juga baju-bajunya biar langsung bawa pas udah waktunya buat persalinan.
Tapi yang namanya hidup kan emang suka tiba-tiba ya, Jisoo sama Jeonghan yang tadinya hpl nya bakalan deketan, ternyata anaknya Jeonghan nggak mau kelamaan, jadi dia maju 14 hari dari perkiraan awal. Dan sekarang Jeonghan lagi diambil tindakan di ruang operasi, karena ketubannya pecah duluan. Cuma yang bikin Jisoo bingung, kembarannya ini nggak ngerasain sakit apa gimana ya, cuma diem doang dari tadi. Bahkan pas tau ketubannya udah pecah, dia malahan pergi sendirian ke rumah sakit. Baru ngabarin pas udah mau tindakan.
Kebayang ga sih, gimana pusingnya Seungcheol pas tau Jeonghan malah udah ngilang duluan, padahal dia baru pulang beliin perlengkapan tambahan? Nah, ga bisa berkata-kata udah.
"Anaknya Jeonghan kayaknya suka buat kejutan," kata Jisoo yang lagi duduk di ruangannya Jeonghan. Dia nggak diperbolehkan ketempat persalinan, karena takut kejadiannya Soonyoung terulang di dia. Seokmin a.k.a Dokyeom ketawa. Dia yang tadinya lagi ikutan tegang karena takut Jisoo terbawa suasana, langsung jadi rileks karena ucapannya Jisoo juga.
"Mungkin anaknya nggak sabar buat ketemu temen-temennya," balas Seokmin. Jisoo hanya menggelengkan kepalanya, dan kemudian memainkan jari-jari Juyeon yang sedang tertidur pulas di pangkuannya itu.
"Siniin Juyeonnya, kamu nggak ngerasa engap gendong Juyeon pas lagi hamil gede begini?" Kata Seokmin lembut. Jisoo ketawa pelan, namun masih tetap memeluk anak sulungnya itu.
"Aku cuma mau meluk dia aja, sebelum nantinya bakalan ada adiknya yang butuh perhatian ekstra," kata Jisoo dengan nada sedikit sedih. Seokmin pun mengelus pundak Jisoo dengan lembut, kemudian mengangkat anak sulungnya itu.
"Nanti kita kasih pengertian ke Juyeon, ya?" Kata Seokmin. Jisoo pun hanya menganggukkan kepalanya.
###
Nggak kerasa, anaknya Jeonghan udah lahir setelah melalui proses yang..kalo kata Jeonghan, "mana yang namanya metode tiup-tiup? Ini sampe kayang juga masih diajak bercanda sama anak ini," alias dia udah kayak...dahlah. Kita ga perlu bahas lagi gimana perjuangannya.
Berhubung dia baru sadar pasca anestesi itu, Jeonghan jadi mikirin sesuatu yang—nggak tau ya, ini penting apa nggak. Tapi, dari semalem dia masuk rumah sakit, dia belum makan sama sekali, terus sekarang dia kelaperan :(
Mau minta tolong Seokmin, dia lagi ngegendong Juyeon, jadi dia minta tolong ke suaminya buat beliin dia makanan. Dia males makan makanan rumah sakit, terlalu hambar :(
"Anak kamu udah punya nama?" Tanya Jisoo sambil menatap bayi yang tertidur pulas di boks samping bed Jeonghan, yang ditanya pun menganggukkan kepalanya.
"Bukan aneh-aneh kan? Seperti kimchi atau semacamnya?" Tanya Seokmin agak sanksi karena Jeonghan ini tingkat randomnya kadang jauh di atas Jisoo, jadi lebih baik nggak berekspektasi apa-apa.
"Nggak lah! Anakku nggak akan aku kasih nama kayak gitu," balas Jeonghan sengit. Seokmin pun menghela napas lega.
Nggak lama kemudian, Seungcheol datang sambil membawa donkatsu dan udon untuk dimakan Jeonghan. Sedangkan Jeonghan langsung buru-buru ngebuka keduanya dan mulai menyantap makanannya.
"Anak kita udah dikasih nama?" Tanya Seungcheol sambil ngegendong anaknya. Jeonghan yang lagi nyuap donkatsunya pun mikir sambil ngunyah.
"Doljjong?" Celetuk Seokmin. Jeonghan pun melirik Seokmin sinis.
"Aku kepikiran buat ngasih nama Choi Jaemin," kata Jeonghan. Seungcheol pun mengangguk dan menatap anak yang dalam gendongannya dengan senyum.
"Halo Choi Jaemin," kata Seungcheol."Tapi kenapa namanya Jaemin?" Tanya Jisoo bingung.
"Karena aku mau dia jadi orang yang berbakat dibidang apapun," kata Jeonghan. Seungcheol tersenyum puas.
"Nama yang bagus," kata Seungcheol. Jeonghan pun tersenyum dengan bangga."Tentu saja! Aku ibunya," kata Jeonghan dengan bangga.
"Hei. Kesannya seperti dia cuma punya kamu, gini-gini dia juga anakku tahu," kata Seungcheol sambil cemberut dan memeluk Jaemin dengan sedikit erat. Jaemin yang berada di pelukan Seungcheol pun merasa sedikit tidak nyaman dan mulai menangis pelan."Sepertinya ia tidak setuju menganggapmu sebagai ayahnya," kata Jeonghan asal. Seungcheol pun menatap anaknya.
"Kau mau bersaing denganku dalam merebut ibumu?" Kata Seungcheol. Namun yang terjadi justru diluar dugaan, anak mereka justru tersenyum. Seungcheol pun berganti menatap ke arah Jeonghan."Aku berubah pikiran. Sepertinya yang akan rebutan itu bukan aku dengan Jaemin, tapi aku denganmu. Uri aegi lucu sekali," kata Seungcheol. Jeonghan pun hanya memutar bola matanya malas dan melanjutkan makan donkatsunya.
"Kurasa Cheol Hyung akan menjadi sosok ayah yang protektif pada anaknya," bisik Seokmin pada Jisoo. Jisoo pun menyikut Seokmin dan menyuruhnya diam.
"Sepertinya aku akan—"
"Soo? Sepertinya ketubanmu pecah," kata Jeonghan, refleks Jisoo menatap ke arah kakinya. Seungcheol yang sudah tau akan bagaimana chaosnya Seokmin pun buru-buru memencet bel. Tak lama kemudian, seorang perawat datang untuk bertanya, tapi keburu menemukan Seokmin yang bereaksi berlebihan, sehingga ia kembali dan datang lagi bersama perawat lain yang membawa kursi roda untuk membawa Jisoo ke ruang tindakan.
Hari itu juga, anak kedua mereka pun lahir. Rupanya ia nggak mau kalah karena temannya sudah lahir. Seokmin agak kelimpungan dikit sih pas tadi, apalagi dia bawa Juyeon kan. Untungnya sih Juyeon ga rewel, jadinya dia bisa mengurus semuanya dengan aman.
Nggak lama, sodara kembarnya Jisoo sama Jeonghan dateng, dia dateng dengan muka agak sepet.
"Kenapa anak kalian sukanya dadakan sih lahirnya? Untung lagi nggak jauh dari sini," kata Taehyung. Tapi abis itu pundaknya langsung ditabok sama Seungcheol gara-gara kelepasan ketawa.
"Namanya juga lahiran, kadang lebih dadakan dari tahu bulat," balas Seokmin asal. Sialnya dua bapak-bapak itu malah ketawa.
"Adeknya Juyeon namanya siapa?" Tanya Seungcheol.
"Namanya Sukai. Kinjo Sukai," kata Seokmin.
"Sukai? As in Sky? Kenapa nggak langsung Sky?" Tanya Taehyung bingung. Seokmin pun berdeham pelan.
"Bapaknya aja wibu, lo berharap apa sih Tae?" Ceplos Seungcheol. Taehyung geleng-geleng kepala. Emang suka diluar nalar kelakuan ipar-iparnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Kind Of Future
Randomkisah tentang keluarga dan kehidupan sehari-harinya Last book of trilogy: Me After You