17.

44 12 3
                                    

Satu minggu setelah Hoseok kambuh, dan pingsan...

"Hoba-a...., Ini udah kesekian kali kamu kambuh tanpa aku tahu. Sebenernya kamu makan apa selama ini, bukannya kamu rutin minum obatnya kan, tanpa aku ingetin?. Lihat tuh badanmu tambah kurus..., bukannya aku udah bilang buat makan yang banyak?. Tapi kenapa malah kayak gini?." Ucap Yoongi dengan serius memperlihatkan hasil pemeriksaan rutin Hoseok yang baru saja keluar.

"Em.., itu Hyung... A-aku..., jarang makan banyak hal akhir akhir ini, soalnya aku terlalu fokus sama beberapa hal jadi jarang makan.. Terus...., soal obatnya..., itu... anu..., aku lupa terus buat minum... Habisnya aku nggak terbiasa minum obat dengan rutin, soalnya.., sebelum Yoongi Hyung tahu soal ini... aku minum obat kalau kambuh aja..." Ujar Hoseok bersalah, menyahuti ucapan Yoongi dengan wajah yang sangat pucat. Yoongi yang tak tega, hanya bisa menghela nafas panjang.

"Hah..., oke lah kalau gitu kali ini aku maafkan. Tapi, kalau besok besok diulangi awas aja.., nanti Hyung terpaksa buat kemoterapi kamu waktu kamu tidur." Ucap Yoongi dengan wajah lembutnya, namun tetap dengan tatapan tajam mengintimidasi Hoseok yang diam disana.

"Ngerti..?!" Tegas Yoongi kepada Hoseok yang tiba tiba melamun.

"A-ah.., iya paham pak..!!!" Ucap Hoseok dengan terkejut.

"Bagus..., kalau gitu Hyung pergi dulu meriksa pasien yang lainnya. Kamu disini makan makan siangnya yang udah disiapin Jin Hyung ini, terus minum obat habis itu tidur. Ngerti...?" Tanya Yoongi lagi dengan lebih lembut, dan hanya dijawab Hoseok dengan anggukkan lemahnya.

Sepeninggal Yoongi, Hoseok pun mulai memegangi perutnya kembali yang sudah lama tak berulah. Dengan sangat terpaksa, dirinya langsung meminum obat pahit yang tak dianjurkan diminum sebelum makan. Dan dia mulai tertidur, setelah obat itu mulai berkerja.

"Jin Hyung..., maaf... Aku nggak bisa makan makanan buatan Hyung lagi.., kalau aku masih punya waktu. Aku bakal makan masakan buatan Hyung dengan lahap bersama kalian di lain waktu."

Makanan buatan Jin yang seharusnya dia makan sebelum minum obat, hanya bisa tergeletak begitu saja walaupun Hoseok sebenarnya sangat ingin untuk memakannya.




















Keesokan harinya, pukul 04.30

"Okey.., semua persiapan beres.. Tinggal kabur aja, jam 5 nanti. Semoga aja.., para fans ku nggak kaget aku ada disana nanti. Dan.., semoga aku nggak ketahuan ada disana sebelum perform." Ujar Hoseok dengan semangat, sambil menyiapkan semua perlengkapan yang harus dia bawa untuk performance kali ini yang cukup spesial.

Karena, rencananya dia.., di performance kali ini dia bakal mengajak salah satu keluarganya yang pasti hadir semua di acara tersebut untuk duet membawakan lagunya yang paling hits.

Kenapa semua keluarganya hadir?, Karena acara kali ini adalah acara yang diselenggarakan oleh ayahnya untuk merayakan hari ulang tahun si kembar Taehyung dan Jimin. Dan kebetulan aja, grup Hwolvn di sewa untuk tampil di acara tersebut.

Dan juga, alasan lain kenapa seluruh anggota keluarganya harus disana (tanpa dirinya /Hoseok pastinya) karena ayah mereka mewajibkan untuk anak anaknya harus hadir semua di acara ultah saudaranya entah apapun kesibukan mereka pada hari itu

Kalau si Hoseok mah..., mau ultah atau kagak nggak dianggep juga sih. Jadi nggak mungkin ultahnya dirayain, apalagi disuruh ikut ultah saudaranya yang lain.

"Tok..,tok..."

Terdengar suara pintu terketuk dari luar ruangan, dengan senyuman lebar Hoseok pun membuka pintu tersebut dengan cepat.

"Hyung..., ayo cepet masuk. Dan tolong cepetan lepas ini yaa..., aku mau mandi habis ini." Ujar Hoseok dengan ceria, tanpa memperdulikan raut wajah ragu dari lawan bicaranya itu.

I Just Need Happiness // BTS •Jung Hoseok•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang