Happy Reading
.
.
.÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
Di sebuah ruangan, bayangan dua perempuan sedang bercumbu mesra terlihat dari jendela kaca berlantai sepuluh. Matahari telah menenggelamkan diri di ufuk kota beberapa saat yang lalu.
Lenguhan Citra tak tertahan akibat ulah Bianca yang menciumnya dengan rakus. Niat hati mengunjungi sang istri yang gila kerja, Citra justru berujung berantakan di atas meja. Sungguh keputusan yang kurang tepat namun ia menyukainya.
Jari jari panjang nan lentik Bianca mulai menjamah Rachel dan Samantha sang istri. Ia tak memberi ampun pada Citra hingga permohonan ampun keluar dari mulut mungil tersebut. Leher jenjang menjadi sambaran embuk Bianca. Ia meninggalkan beberapa kiss mark dengan posesifnya.
"Ahhh..."
Dibawah kungkungan Bianca, gadis malang itu pasrah tak berdaya. Ia tak kuasa mengimbangi istrinya jika sudah seperti ini. Tak ada yang dapat ia lakukan kecuali berpasrah dan mendesah. Setiap inci di tubuhnya terjamah sepenuhnya oleh Bianca. Desiran nikmat ia rasakan di seluruh tubuhnya.
"Call out my name, baby." suara serak milik Bianca memberikan getaran hebat dalam diri Citra.
Pakaian Citra sudah tak bertengger seperti yang seharusnya. Atasannya terangkat mengekspos perut hingga dadanya. Bahkan bra yang ia kenakan telah ditanggalkan. Rok yang ia kenakan telah dibuka sempurna oleh Bianca, tak terkecuali CD nya.
Jari Bianca bermain main ditempat kelemahan Citra. Dengan sengaja ia menggoda sang istri dengan tak kunjung menuntaskan kenikmatan Citra. Sikap agresif Bianca tiba tiba berkurang dengan hanya memainkan g-string Citra. Hal ini membuat Citra merengek penuh pinta.
Tatapan memohon layaknya kucing dan puppy eyes, Citra berkata, "Bianca, please..."
Bianca tak bergeming, ia dengan sengaja menunggu apa yang akan dilakukan Citra jika ia siksa perlahan seperti ini. Bianca masih menggerakkan dengan tempo sangat lembut untuk menggoda Citra.
Citra hampir menangis karena Bianca tak kunjung menuntaskan. Tak jarang pinggul sintalnya bergerak meliuk liuk diatas meja untuk berusaha. Bianca tersenyum smirk melihat aksi liar istrinya.
"C'mon, please, mommyhhh..." rengeknya seperti bayi.
Tidak ada hal paling menyebalkan selain dimulai dengan agresif dan rakus, lalu sengaja menggodanya agar tersiksa seperti ini. Citra hampir frustasi karena Bianca, ia bahkan mencoba mengarahkan tangan Bianca untuk masuk ke vaginanya.
Bianca merasakan bagian bawah Citra telah basah sepenuhnya. Licin, merah merekah, dan indah. Bahkan jarinya akan tergelincir jika tak memiliki tulang. Bianca memberikan apa yang Citra inginkan. Tangannya mulai bergerak memainkan klitoris, dan perlahan memasukkan jari tengahnya.
Hal lain yang ia kagumi selanjutnya adalah ekspresi Citra. Tidak ada pemandangan paling indah selain melihat ekspresi penuh kenikmatan istrinya. Bianca tak dapat menahan diri untuk tak mencium bibir ranum yang terlihat menggoda.
Tangannya mulai bergerak dengan tempo pelan menikmati kewanitaan sang istri. Desahan merdu meningkatkan kebahagiaan Bianca. Baginya apa yang ia dengar sekarang adalah alarm terindah. Bianca gencar menambah kecepatan jarinya hingga membuat Citra mendesah kenikmatan.
"Mendesahlah ! Hanya bersamaku kamu dapat melakukannya," ucap Bianca terdengar posesif dan penuh penekanan bahwa ia tak akan membiarkan Citra mendesah untuk orang lain.
Adrenalin Citra kian terpacu seiring dengan tempo yang dimainkan Bianca. Ia merasakan seluruh desiran di tubuhnya sedang berkumpul pada area bawah tubuhnya. Seolah mencoba mengimbangi hantaman yang ditimbulkan oleh Bianca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Wife (GXG)
عاطفية⚠️Love Story GXG⚠️ Bianca William Sean Citra Azalea ❗Homophobic jauh jauh❗ Sinopsis: Siapa yang menyangka bahwa alur kehidupan Citra berjalan sangat indah dibalik kesengsaraannya sebelum masuk ke bangku perkuliahan. Kehidupannya berubah 180° setelah...