Ternyata pesawat kami sudah landing, aku membangunkan Triguna yang sepertinya pulau disekitar pipi dan lehernya sudah memiliki penduduk.
Sesampainya kami di Bandara, kami segera berjalan menuju bis yang sudah disiapkan untuk kami, bis mini berwarna biru muda seperti blue bird. Seorang pria datang menghampiri kami, ia menggunakan ikat kepala sembari membawa papan bertuliskan: KAMPUS B, KESENIAN DAN ROHANI.
Pria itu menyapa kami hangat, yah selayaknya tour guide saja.
Perez mendatangi ku dan berbisik, "badan ku berat sekali"
"Yah wajar kan perjalanan panjang, nanti sampai disana mandi saja" Kata ku, berbisik.
Kami menaiki bis mini yang telah terparkir dekat ATM, sementara itu aku membeli minuman dingin untuk menemani perjalanan kami menuju Desa X.
Perez dan Triani melanjutkan tidur mereka, beberapa anggota lainnya sibuk bernyanyi dan memainkan gitar yang sejak tadi sudah ada didalam bis. Mereka semua bernyanyi Mars kampus dengan gaya yang berbeda.
Aku menelpon Ayah dan Ibu, memberitahu mereka kalau aku sudah di bis, dan akan sulit menggunakan handphone, jadi aku akan off selama 2 minggu kedepan. Mereka mengerti kondisi ku itu dan mengiyakan penjelasan ku.
Perjalanan kami sangat amat jauh.
Sampai kami semua tepar didalam bis, aku yang sejak tadi Lelah duduk, memilih untuk berdiri dan stretching.
Pria yang menjadi supir bis yang kami tumpangi ini bernama Pak Soyo, ia merupakan orang asli suku Dayak dan beragama Hindu. Ia juga sudah memiliki istri dan 2 anak yang masih remaja.
Ia bercerita banyak hal pada ku tentang wisata di pulau K, Pak Soyo senang karena akhirnya setelah sekian lama bisa berkunjung ke Desa X kembali.
"Pak, saya mau tanya, kira-kira di Desa X, apa ada pantangan tertentu? Kami kan orang Indonesia, wajah toh bertanya seperti ini? Maaf ya pak, kalau saya sembarang" Kata ku pada Pak Soyo.
"Tidak apa dik Fana, tidak ada kok, tidak ada pantangan khusus begitu, jadi santai dan nikmati saja ya waktunya di desa X" Sahutnya senang.
"Saya mau nanya lagi, maaf kalau saya sembarang pak, tapi minyak B**tang itu apa benar ada?"
"Ada dik Fana, tapi saransaya sebaiknya jangan pernah mau pakai minyak itu ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA FANA: The Adventure Ft. Ghosts
AventuraHidup dengan julukan "Indigo" tidak selamanya selalu tentang kejadian horror. Fana Semestaria, seorang gadis remaja terlahir dengan kondisi dimana ia bisa melihat dan berkomunikasi dengan mereka yang tak kasat mata sudah menjadi makanan sehari-harin...