Thea berpapasan dengan Agra yang baru saja pulang ke Mansion, ketika ia ingin menuju Terasnya untuk termenung. Malam ini, tak ada yang bisa ia lakukan selain merenung. Mau bertemu Galang pun, Thea tak tau dimana. Seandainya tau pun, ia tetap tak bisa kesana.
"Ayah? Ayah pulang?" Sambut Thea. Seperti biasa, Thea selalu berekpresi dingin.
"Iya. Maafkan ayah, ya! Karna ayah tidak bisa mengendalikan diri ayah, untuk tidak melukai darah suci."
Thea mengangguk, "Mungkin yang lainnya tidak masalah, ayah. Tapi untuk Tristan, aku tidak tau."
Ya, tentu saja Thea tidak marah soal darah suci. Toh, ayahnya ini hanya mengambil beberapa tetes darah suci. Yang membuat Thea kesal adalah, Galang hilang gara-gara ayahnya. Tapi walaupun begitu, Thea senang ayahnya kembali. Itu artinya, ayahnya baik-baik saja.
"Ayah akan meminta maaf kepada Tristan."
Tentunya Agra menyayangi anak-anaknya. Makanya demi Tristan, Agra mengalah untuk tidak menginginkan darah suci lagi. Malam itu hanya karna dirinya terdesak untuk bertahan hidup. Makanya ia nekad. Dan sekarang, waktu yang tepat untuk meminta maaf. Namun sebelum masuk, Agra memperhatikan raut Thea yang masih memancarkan kesedihan.
"Ada apa Thea? Kenapa kamu sedih?" Tanya Agra penasaran.
Thea menggeleng. Mau memberitahu ayahnya pun, rasanya tidak mungkin. Agra pasti tidak akan suka jika ia memikirkan Galang. Namun, sepertinya Agra paham apa yang terjadi.
"Apa kamu memikirkan serigala itu?"
Thea hanya terdiam.
"Ayah peringatkan padamu Thea. Bangsa vampir dan bangsa serigala tak akan bisa bersatu. Jangan sampai kamu bernasib seperti yang sudah-sudah."
Thea hanya menghela napas. Ia pun melengos pergi begitu saja.
"Thea!" Panggil Agra namun tak di gubris oleh si empu.
"Ayah?" Liora yang baru menuruni tangga terkejut ketika mendapati sang ayah. Fokus Agra yang tadi pada Thea, beralih pada Liora yang kini mendekatinya.
"Ayah kembali?" Tanya Liora sumringah.
"Iya. Ayah kembali. Dimana Tristan?"
"Dia di Rumah Nayla, ayah."
Agra mengangguk paham, "Jika ia kembali, katakan padanya jika ayah mencarinya. Ayah ingin meminta maaf padanya."
"Iya, ayah."
"Dan juga–" Agra melirik kearah kepergian Thea sebentar, "Sejauh mana hubungan Thea dengan serigala itu?"
"Maksud ayah, Galang?"
"Memangnya siapa lagi?"
Liora mengangguk paham, "Liora tidak tau, ayah. Tapi yang Liora tau, mereka memang dekat."
Mendengar itu, Agra berdesis.
***
Di Ruangannya, Agra termenung. Sesaat kemudian ia berdesis. Ingatannya berputar pada kejadian 700 tahun yang lalu.
Flashback On...
Seorang gadis menatap sendu pada ketiga anaknya yang masih bayi. Sebut saja namanya Velove. Hubungannya dengan sang suami sudah terbongkar oleh ayahnya. Tentu saja hubungan mereka dilarang, karna Velove adalah seorang vampir, dan suaminya—Hara adalah seorang manusia serigala.
Kasihan anak-anaknya. Apa yang akan ia jawab, jika mereka bertanya tentang ayahnya disaat sudah besar nanti?
Bukan apa-apa Velove berpikir begitu. Pasalnya, Velove yakin ayahnya itu akan menghukum mati Hara. Jika itu terjadi, maka anak-anaknya akan kehilangan sosok figur ayahnya. Bukan hanya anak-anaknya saja. Melainkan anak-anak Helen juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)
FanfictionGanteng Ganteng Serigala Fanfiction (My Version) Ketika makhluk Immortal hidup berdampingan dengan manusia. Galang dan Nayla adalah dua orang sahabat yang merupakan manusia biasa. Keduanya dekat bahkan saling membutuhkan. Namun, semuanya berubah ke...