TCV 120 | Pesta Kelulusan Kesatria
"Terima kasih," Sophia menyerahkan dua buah pedang di tangannya kepada Chris, yang menerima dengan senyuman. "Pertandingan yang memukau." Pujian Chris sampaikan, sambil menerima pedangnya kembali, yang sudah ia sarungkan dan bergelantung dengan nyaman di pinggangnya.
"Ah, maksudnya melihatku terpojokan adalah hal yang memukau?" Tanya Sophia yang membuat suasana menjadi canggung. Chris langsung menggeleng dan Sophia hanya tertawa kecil mendengarnya. "Aku bercanda," ujar Sophia pelan.
"Nona memang bukan orang yang menyenangkan, harap maklum." Kaivan mengomentari, sambil menyerahkan sebuah daftar barang kepada Sophia. "Nona saya mau libur," pinta Kaivan tanpa berbasa-basi.
"Kau bahkan tidak bekerja dengan benar, jangan lupa untuk mengambil pedang Zoe dan buatkan lonceng mainan untuk Haru." Sophia berjalan melewati para kesatria dengan Kaivan yang mengekorinya. "Tidak bekerja dengan benar? Nona lihat lingkaran hitam di bawah mata saya. Bagaimana bisa Anda berkata bahwa saya tidak bekerja dengan benar, Anda melukai hati saya!" Sophia melewati Evans yang sempat menghalangi kepergiannya.
Peter memperhatikan kepergian Sophia, "aromanya," gumam pria itu pelan. Semua yang ada di sana mencium aroma menyengat yang sangat memikat. Aroma dengan aksen floral oriental bercampur dengan aroma buah-buahan, yang samar terlintas bercampur dengan agarwood murni dalam perpaduan yang sangat kompleks namun selaras.
"Ini sudah melewati batas waktu dan kau belum menyelesaikan hal sepele begitu? Aku tidak tahu kau sepayah ini Kaivan." Ucapan Sophia membuat Kaivan terdiam mematung.
"Haru majikanmu semakin kejam!" Teriak Kivan kepada Haru yang langsung mengikuti Sophia yang semakin menjauh pergi.
"Nona bukankah seharusnya Anda mengadakan pesta untuk kelulusan kami lima tahun lalu? Belum terlambat merayakannya sekarang." Ucapan salah seorang kesatria, langsung mendapatkan sorak sorai dari yang lainnya.
Sophia yang mendengarnya berbalik menatap Evans yang tersenyum sambil mengangguk semangat. Jelas Evans juga mengharapkan hal yang sama. Sophia tampaknya tidak memiliki pilihan selain setuju dengan semua yang mereka inginkan.
"Baiklah, silahkan kalian adakan pesta." Sophia kembali berjalan pergi. Gadis itu berpapasan dengan Khaled dan melewatinya tanpa melirik dan menyapa sedikitpun.
"Apa ini? Anda ingkar janji Nona?" Tanya Evans yang membuat Sophia kembali menghentikan langkahnya. "Aku akan membayar biayanya jadi silahkan berpesta."
"Tidak menyenangkan jika Anda tidak ikut!" Kesatria yang lainnya berseru membenarkan. "Kita berpesta, dan nona akan menghadiri pestanya!" Putus Evans membuat semua kesatria bersorak sorai. Sophia hanya bisa menghela nafasnya sebelum akhirnya kembali berjalan pergi.
Akhirnya kerumunan itu bubar. Para pelayan dan pekerja lainnya kembali ke posisi dan tugas mereka. Sedangkan para kesatria kembali melanjutkan kesibukan mereka setelah mengantar Zoe mengunjungi pusat medis meski luka yang didapatnya tidak begitu parah, namun kondisinya jelas cukup memprihatinkan.
"Pesta, apa kita juga diundang?" Tanya Chris dengan bersemangat sambil memasang wajah penuh harap kepada Evans yang mendatanginya.
"Tentu saja, kalian harus datang," ujar Evans dengan riang. "Anda juga akan datang Tuan Khaled?" Tanya Evans yang langsung membuat Khaled memasang wajah serius. "Dia tidak akan senang jika melihatku." Gumam Khaled pelan, membuat suasana menjadi sedikit canggung.
"Evans akan menjelaskan mengenai beberapa hal tambahan. Aku akan kembali ke ruanganku." Khaled berlalu pergi. Setelah kepergian Khaled, para kesatria yang sempat mematung akhirnya bisa bernafas lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crowned Villain's
Fiksi SejarahKetika kau yang merupakan seorang penjahat sejati, harus berpura-pura menjadi protagonis demi menghindari akhir tragis. Banyak cerita mengenai seorang protagonis yang masuk ke dalam tubuh penjahat wanita. Perubahan karakter sang penjahat, menarik ke...