Caramela • Part 2

261 74 38
                                    

halooo! selamat datang di cerita CARAMELA versi terbaru!

⚠️ WARNING ⚠️
PLAGIAT DILARANG MAMPIR

happy reading!
•••

Caramela berdiri di depan gerbang SMA Lentera, menatap nama sekolahnya dengan napas tertahan.

Setelah beberapa hari mengurung diri dengan alasan sakit, akhirnya ia kembali. Namun, ada beban yang jauh lebih berat yang kini harus ia pikul - sebuah rahasia yang tak boleh diketahui siapa pun.

Sekolah sudah ramai. Suara siswa yang bercanda, derap langkah mereka menuju lapangan upacara, dan pengumuman dari speaker terdengar bercampur menjadi satu.

Caramela menarik napas dalam, mengusap perutnya yang masih datar di balik seragam. Aku harus keliatan biasa aja, jangan buat orang curiga.

L

alu ia melangkah dengan hati-hati, sengaja datang mepet waktu upacara untuk menghindari percakapan yang terlalu lama. Tapi baru beberapa langkah, suara familiar menghentikannya.

"Caramela!"

Ia menoleh dan melihat Laura, Laras, Sherly, dan Vinia berjalan mendekat.

"Akhirnya lo masuk juga! Gue kira lo mau izin seminggu," kata Vinia ceria seperti biasa.

Caramela tersenyum tipis, berusaha terlihat santai. "Gue udah gak sakit lagi,"

Tapi tidak dengan Laura. Ia hanya diam, ekspresinya berbeda dari biasanya, seakan menjaga jarak.

"Ayo ke lapangan, upacara sebentar lagi mulai," ajak Laras.

Mereka berlima berjalan bersama. Sesampainya di lapangan, Caramela meletakkan tasnya di antara tumpukan tas lain, lalu bergabung dengan barisan.

Upacara pun dimulai.

Matahari bersinar terik. Udara panas membuat seragamnya terasa melekat di kulit. Caramela mencoba berdiri tegak, tapi kepalanya mulai berputar. Keringat dingin mengalir di pelipisnya.

Bertahanlah, Caramela. Jangan sampe pingsan.

Namun, tubuhnya tak bisa dibohongi. Napasnya tersengal, pandangannya kabur. Saat lututnya mulai melemas, Vinia dengan sigap menahannya.

"Mel! Lo kenapa?" bisik Vinia panik.

Caramela menggigit bibir, menahan kepanikannya sendiri. Jika dia pingsan sekarang, semuanya bisa terbongkar.

"Gue cuma... kepanasan."

Vinia menatapnya khawatir, tapi untungnya tidak banyak bertanya. Caramela menguatkan diri, berusaha bertahan hingga upacara selesai.

Saat semua murid akhirnya dibubarkan, Caramela segera mengambil tasnya, berniat pergi ke kelas lebih dulu. Tapi langkahnya terhenti ketika ia melihat Laura berdiri di dekatnya, menatapnya dalam-dalam.

"Kalau masih sakit, gak usah maksain diri buat masuk. Yang ada nanti lo malah nyusahin orang,"

Setelah mengatakan itu, Laura pergi begitu saja, dan berhasil mengundang keheranan Laras, Sherly, dan Vinia.

"Laura kenapa sih? Lo sama Laura ada masalah, Mel?" tanya Vinia penasaran.

"Gak ada kok. Gue sama dia baik-baik aja,"

Sambil berjalan bersama menuju kelas, mereka - Laras, Sherly, dan Vinia, masih membicarakan Laura yang akhir-akhir ini terlihat aneh.

"Gue juga gak tau itu anak kenapa. Akhir-akhir ini aneh banget," kata Sherly.

"Iya. Dia kayak lagi ngerahasiain sesuatu deh," timpal Laras.

Caramela hanya diam menyimak dengan perasaan gelisah.

Rahasia.

Semua orang pasti punya rahasia yang tidak ingin orang tau. Seperti Caramela. Ia merahasiakan kehamilannya dari semua orang, bahkan orang terdekatnya.

•••
don't forget to vote n comment ‼️

Caramela (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang