Kehidupan Roseline park yang terlampau tenang dan biasa saja seketika berubah setelah masuk dalam kehidupan Cha eun woo, seperti ruller coaster yang tidak pernah terbayangkan olehnya.
Ini cerita pertama ku untuk pasangan eunrose'. Selamat menikmati🌹
Tiba di kediaman keluarga park, Rose dan Eun woo di arahkan ke ruang makan di sana sudah ada Mom dan Jay.
"Baiklah, mari kita mulai makannya" Mom.
Hanya suara dentingan garpu dan sendok yang terdengar, dari tadi Jay tidak bersuara terus menyuapkan makanannya sampai selesai lalu menunduk rendah izin pamit kembali ke kamar.
Satu persatu mereka yang tersisa juga menyelesaikan makan. Eun woo diajak mom pergi ke ruang kerja dad yang sekarang jadi tempat kerja mom juga. Selagi menunggu Rose menyusul Jay ke kamarnya.
Klik Tidak dikunci, Rose masuk saja.
"Loe mau ganggu, lebih baik ke luar. Gue belajar" Jay di meja belajar tidak menoleh pada pelaku yang masuk ke kamarnya.
Rose tidak menghiraukan, menyusuri sudut ruangan yang didominasi hitam putih identik kamar pria. Dulu kamar ini ditempati Park Chanyeol, tidak banyak berubah hanya beberapa tambahan barang milik Jay.
"Geu tidak terlalu ingat dengan Chanyeol oppa, apa memori gue terlalu sedikit dengannya ya?" Rose mengambil buku yang ada di lemari setelahnya duduk ke tempat tidur.
"Oppa meninggal karena peluru nyasar, setau gue hanya itu" kembali melanjutkan, Rose menoleh pada adiknya tidak merespons.
"Jay" Rose memiliki kesabaran yang tipis ditakdirkan punya adik seperti Jay.
"Rese loe" menutup buku dengan kesal, pria itu memutar kursinya menghadap Rose.
"Eih santai" kekeh Rose.
"Gue mau tanya sesuatu. Apa alasan loe gabung dengan Alert Tiger?" Menatap serius Rose menunggu jawaban.
Terdiam sesaat Jay menjawab dengan santai "Gue mau cari orang yang ngebunuh Chanyeol".
"Loe mau balas dendam, gue tidak setuju".
"Bagaimanapun itu hanya kecelakaan, pelakunya juga sudah menjalani hukuman" lanjut Rose.
"Pelakunya masih bebas di luaran sana, dalam penjara hanya anak buahnya". Bergabung di Alert Tiger membantunya mendapatkan koneksi lebih luas. Dari info yang ia dapat orang itu masih hidup tapi sangat sulit mengetahui keberadaannya.
"Apa ada unsur kesengajaan?" Rose bernapas berat.
Banyak pertanyaan berputar di otaknya. Apa yang dilakukan oppa hingga nyawanya diincar? Padahal saat itu mereka masih kecil. Kepalanya berdenyut sakit, kilasan memori seperti kaset rusak.
"Ya, loe harus tau Kim seo jon pelakunya". Setelah mengatakan itu Jay ke luar kamar berpapasan dengan Eun woo.
"Di mana Rose?".
"Di dalam" Eun woo segera menemui istrinya.
Mendiang ayahnya dulu Park jin wo adalah seorang pengacara sekaligus tangan kanan untuk keluarga Cha dan Park Chanyeol nantinya yang akan meneruskan, itu yang Jay tahu dari informannya.
Eun woo membawa pulang Rose setelah berpamintan. Sedari tadi wanita itu hanya diam, terlonjak kaget saat merasakan tangan Eun woo menggenggam lembut.
"Kamu ingat anak bernama Nunu?".
"Tidak terlalu" Rose.
"Itu saya, setelah mendapat kabar buruk Chanyeol. Saya dan keluarga pindah dekat rumah kamu, kecuali kakek".
"Kenapa?" Rose menoleh, saat ini mereka duduk bersisian di sofa kamar.
"Pernah dulu saat kami bermain Chanyeol tiba-tiba meminta saya untuk menjaga kamu jika ia pergi jauh. Saya pikir itu hanya gurauan". Eun woo mengingat kembali pertemunnya bersama Chanyeol.
Selain janji, keluarga Cha juga merasa bersalah setelah mengetahui Glorylah yang melakukannya. Mereka mengancam pengacara Park untuk tidak ikut campur hingga Chanyeol menjadi sasaran.
"Jadi, kita pernah bertemu sebelumnya?" Rose kaget, apakah ini yang dinamakan red string theory.
"Ya".
"Tapi kenapa saya tidak ingat banyak tentang kalian?".
"Setelah kejadian kamu mengalami trauma, suhu badan kamu sangat panas dan kejang-kejang. Kamu dikirim ke rumah sakit Australia, sekaligus tinggal beberapa tahun di sana".
"Trauma berat yang kamu alami membuat mom terpaksa menghipnoterapi kamu".
Hipnoterapi dapat membantu mengubah apa yang dikaitkan dengan kenangan, sehingga kenangan tersebut tidak selalu menghantui. Dengan hipnoterapi, seseorang dapat membentuk kembali apa arti kenangan itu bagi mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
