Sunghoon X Jake | 🐧🐶
sorry for typo*
*
Sunghoon itu tampan, dirinya juga sadar akan hal itu. Selain tampan, pemuda bermarga Park itu adalah seorang anak dari keluarga berada. Ayahnya donatur terbesar di tempat dirinya menimba ilmu.
Tak heran kenapa dirinya begitu dielu-elukan oleh banyak murid, terutama para siswi di sekolah.
Sayang, perilakunya sedikit liar. Beberapa kali ketahuan merokok di area sekolah, Meriksak murid yang lemah, gonta-ganti pasangan, tapi tidak sampai melakukan sex. Sunghoon juga masih waras untuk tidak melakukan hal tersebut. Sang ayah mungkin akan mencoretnya dari daftar ahli waris, jika Sunghoon nekat melakukannya.
Hal demikian yang membuat Jake tidak menyukai lelaki jangkung itu. Jake mengatakan, percuma ganteng kalo kelakuannya minus.
Jake sendiri sama seperti Sunghoon, primadona sekolah. Dirinya juga berasal dari keluarga berada. Pria manis berperawakan pendek itu, memiliki sifat yang berbanding terbalik dengan Sunghoon.
Jake itu Ceria, hangat, peduli terhadap orang lain, ditambah parasnya yang tampan sekaligus cantik disaat yang bersamaan.
Pesonanya mampu meluluhkan semua kalangan, termasuk siswa laki laki.
"Heh, botol yakult" Sunghoon menggebrak meja kantin dengan keras, membuat pria kecil yang tengah menyantap makan siangnya itu terlonjak kaget.
Satu anak lainnya, yang duduk tepat dihadapan Jake, juga terlonjak kaget memegangi jantungnya yang terasa akan lepas dari tempatnya, yakni Yang Jungwon.
Tentu saja, seluruh isi kantin memusatkan atensi pada keduanya. Pemandangan yang sudah tidak aneh bagi mereka warga sekolah. Sunghoon juga Jake yang sering cekcok adu mulut, entah memperdebatkan hal apa.
"Pindah sana, gue sama temen temen mau duduk disini" Titah Sunghoon pada Jake, teman yang dimaksud oleh Sunghoon hanya berdiri bersedekap, drama apalagi yang akan dilakukan oleh kedua manusia didepannya ini.
"Gak denger ya gue bilang apa?" Amarah Sunghoon terpancing sebab Jake hanya diam, bergeming ditempatnya.
"Siapa yang kamu panggil botol yakult, hah?" Jake berdiri dari duduknya, menatap nyalang pada lelaki jangkung dihadapannya. Dirinya merasa heran, kenapa Sunghoon suka sekali mencari masalah dengannya, padahal Jake tidak pernah memancing permusuhan dengan lelaki jangkung bermarga Park itu.
"Ya elu lah siapa lagi?" Sunghoon tersenyum miring.
"Nama aku Jake.."
"JAKE SHIM" Tukas Jake jelas, mata bulatnya melotot sempurna.
Jungwon meraih lengan sahabatnya, menginterupsi Jake untuk tidak lepas kendali.
"Iya terserah, geseran sana" Sunghoon mengibas-ngibaskan tangannya diudara, acuh pada perkataan Jake barusan.
"Kalau aku gak mau, gimana?" Jake bersedekap, menyilangkan kedua lengannya didepan dada.
Tanpa aba aba, tubuh kecil Jake mengapung diudara, Sunghoon mengangkat Jake seperti mengangkat karung beras.
Berjalan menuju meja yang letaknya berjarak sekitar tiga meja dari tempat yang diinginkannya tadi. Tidak menghiraukan Jake yang sedari tadi membabi buta, memukuli punggungnya dengan keras, minta diturunkan.
"Nah disini baru cocok, disana tuh tempat gue, Jay sama Riki"
Setelah puas akan aksinya, Sunghoon berjalan ke arah mejanya, disana sudah ada kedua sahabat karibnya, Jay juga Riki yang menggelengkan kepalanya.
"Dasar Sunghoon gila " Jake komat-kamit menyumpah serapahi lelaki jangkung yang sangat dibencinya.
"Jake jangan marah, sabar tahan emosi ya" Jungwon sahabatnya, duduk mengikuti Jake ke tempat duduknya yang baru. Meletakan makanan milik keduanya yang dibawa dari meja sebelumnya.
"Kenapa sih Won dia selalu saja membuat tensi darahku naik saja"
"Nih minum susu aja, biar tensi darah kamu turun lagi"
"Apa urusannya susu sama tensi darah sih?" Jake malah nyerongot pada sahabatnya itu.
"Ada loh, kamu gak tau ya. Udah minum aja" Jake tetap meminum susu coklat yang diberikan Jungwon kepadanya.
Sementara Jay, sahabat Sunghoon memperhatikan Jake sedari tadi. Tersenyum tipis tatkala matanya melihat raut wajah Jake yang menahan kesal, menurutnya hal itu membuat Jake terlihat semakin menggemaskan.
"Lihat Hoon, muka nya sampai merah gitu, untung aja kagak digigit sama anjing kecil itu" Ucap Riki, membuat Sunghoon memalingkan wajahnya juga pada Jake.
"Lu kenapa si demen banget gangguin si Jake, padahal dia gak pernah cari masalah loh sama kita?" Tanya Jay pada Sunghoon.
"Gak tau, tapi gue suka aja ngeliat dia marah-marah"
Penjaga kantin datang membawa nampan berisikan makanan pesanan ketiga-nya. Sunghoon menyeruput es kopi yang baru saja tiba itu.
"Jangan-jangan lu demen ya sama Jake?" tanya Jay disela-sela kunyahannya
"Lu pengen gua tonjok ya Jay?" Sunghoon mendelik pada sahabat sekaligus sepupunya itu.
"Santai-santai bro.." Riki menengahi keduanya.
"Lagian baru kali ini gue ngeliat lo beberapa kali ngerjain orang yang sama, pake bilang suka aja ngeliat dia marah-marah lagi" Jay tidak takut dengan ancaman Sunghoon yang akan meninju-nya barusan.
"Gapapa kali Hoon naksir Jake juga, dia kan manis" Riki menaik turunkan alisnya menggoda Sunghoon yang kini terlihat sedang menahan emosi.
"Gue masih waras, masih demen cewek"
Sanggah Sunghoon dengan raut wajah datarnya."Ya ya ya " Jay juga Riki hanya mengangguk-anggukan kepalanya, kembali melanjutkan melahap makan siangnya.
—TBC—
Tes ombak dulu, kalo rame lanjut!
Ini semua murni hanya karangan author alias fiksi ya guys, jangan dibawa serius✌️Salam, Ris🌻
Purwakarta, 24-11-26
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Seeker || SungJake
Fanfiction"Jangan-jangan lu naksir ya sama Jake?.." "Gak ya, mana ada gua demen sama laki pendek modelan Jake.." Sunghoon yang selalu ngaku straight, padahal secara tak sadar, dirinya tertarik pada teman sekelasnya, Jake. Kuy langsung baca aja. Park Sunghoo...