7

236 24 10
                                    

Ana sampai dirumah dengan selamat hanya saja dirinya sudah sangat lelah dengan kejadian yang dialaminya hari ini. Semuanya terjadi begitu cepat, dia menyalakan kembali ponsel yang sedari tadi dia matikan karna Shayne terus menerus menelepon dan mengiriminya pesan. Ana merasa tidak bertenaga lagi, dia hanya mencuci mukanya kemudian berganti pakaian lalu tidur. Dia sama sekali tidak makan apapun karna sudah hilang seketika nafsu makannya.

The next day

Ana bangun seperti biasanya dan kemudian melakukan aktivitasnya sehari-hari hanya saja wajahnya tampak pucat, semangatnya juga belum kembali sepenuhnya. Dia hanya sarapan dengan sereal yang tidak dia habiskan, kejadian kemarin benar-benar membuatnya terpukul. 4 tahun menjalin cinta dan berakhir diselingkuhi sungguh mengenaskan. Ana berencana pindah dari apartemennya yang sekarang karna apartemennya ini merupakan salah satu kenangan saat pertama kali dirinya datang ke Nijmegen dan Shayne lah yang mencarikan apartemen ini.

Ana mengenal Shayne pada tahun 2020 di aplikasi kencan online, awalnya Ana sempat ragu untuk menjalin hubungan dengan Shayne karna saat itu Shayne mengaku sebagai pemain sepakbola yang sedang berada di Norwegia untuk membela klub VikingFK. Shayne yang dari awal sudah tertarik dengan Ana mengajaknya untuk berpacaran, cukup lama mereka berpacaran jarak jauh hingga akhirnya di tahun 2022 Ana memutuskan untuk pindah ke Belanda karna mendapat tawaran pekerjaan disana.

Kenangan itu muncul begitu saja di pikiran Ana, betapa saat itu Shayne sangat memprioritaskan dirinya. Saat tau Ana mendapatkan pekerjaan di Nijmegen Belanda, Shayne rela menempuh waktu penerbangan selama 16 jam untuk bertemu kekasihnya itu dan Shayne mencari apartemen yang cocok untuk Ana yang tidak jauh dari tempat kerjanya hingga setelah itu Shayne mendapatkan tawaran untuk bermain di liga Belgia itu membuat Ana lebih semangat lagi karna walaupun tetap berjauhan tetapi waktu tempuh antara Belgia dan Belanda tidak sejauh Norwegia.

Ana sungguh tak habis pikir bagaimana bisa cinta begitu cepat berubah seakan-akan semua kenangan yang sudah dilalui menjadi tidak ada artinya. Setelah beberapa saat mengenang kenangan yang memilukan itu, Ana mengganti pakaiannya untuk pergi ke agen properti terdekat.

"Semoga saja ada apartemen yang cocok untukku." Gumam Ana.

Pergilah Ana untuk mulai mencari-cari apartemen yang baru, Hugo masih setia memata-matainya dan melaporkan semua yang Ana lakukan pada Calvin. Hugo diperintahkan untuk tetap mangamati Ana, karna Calvin sedikit tertarik padanya dia berencana untuk membantu Ana hanya saja dengan diam-diam. Mana mungkin wanita dengan harga diri tinggi yang berani menamparnya itu mau menerima bantuan darinya.

Ddrrrttt..... dddrrtttt....

"Yes Sir?" Jawab Hugo.

"Has she found a apartment?" Tanya Calvin.

"Not yet Sir, she was constrained by price." Jawab Hugo.

"Do you have any ideas to help her?" Tanya Calvin.

"You have a house near Elliot's school right?"

"Oh yeah i remember that house." Jawab Calvin.

"What if i ask for help from the school?"

"Okay, just set it." Ucap Calvin.

Akhirnya Hugo melaksanakan perintah Calvin sesuai dengan idenya. Dia menelepon kepala sekolah Elliot untuk meminta tolong supaya kepala sekolah tersebut menyampaikan kepada Ana jika pemilik rumah di dekat sekolah sedang membutuhkan seseorang untuk mengurus rumahnya itu. Kepala sekolah Elliot menyetujuinya dan dia akan menyampaikan kepada Ana melalui grup pengajar supaya tidak ada yang curiga.

Calvin's Office

Hugo menelepon Calvin untuk melaporkan bahwa dia sudah melakukan tugasnya, dan besok mereka akan mengetahui apakah Ana menerima tawaran itu atau tidak. Calvin menyeringai saat mendengar laporan dari Hugo, rencananya berjalan mulus dan semoga saja wanita itu berhasil masuk kedalam rencananya. Calvin melanjutkan kembali pekerjaannya yang tertunda. Ya, selain dikenal sebagai pesepakbola ternyata Calvin memiliki pekerjaan lain yang tidak banyak orang tau karna dia begitu tertutup.

Calvin adalah pesepakbola yang bermain di club N.E.C Nijmegen itu pekerjaan yang diketahui oleh masyarakat umum, pekerjaan lain yang dia miliki adalah pemilik bisnis casino. Calvin memiliki beberapa casino baik di dalam maupun di luar negeri. Dia mendapatkan keuntungan dari penjualan minuman keras dan dari orang-orang yang kalah bermain game, maka dari itu kehidupan Calvin yang sebenarnya sering berhubungan dengan mafia-mafia.

Ketatnya persaingan antara pemilik casino membuat Calvin sering di incar oleh preman-preman suruhan para pesaingnya. Karirnya sebagai pesepakbola masih sangat mulus karna dia hanya fokus untuk bermain, bahkan terkadang setelah pertandingan selesai dia akan langsung meninggalkan teman-temannya dan tidak bergabung dengan mereka terlalu dekat. Untungnya teman-teman Calvin memaklumi sifatnya itu karna memang mereka semua tau bahwa Calvin sudah memiliki seorang putra jadi mereka mengira mungkin saja dia segera pulang untuk menemui putranya dan tentu saja itu bukan alasan yang sebenarnya.

Bisnis casino yang dijalankan Calvin saat ini sebenarnya adalah bisnis warisan dari sang kakek. Ayah Calvin merasa tidak mampu menjalankan bisnis itu sedangkan kakak Calvin yaitu Darryl Verdonk menolak untuk mengelolanya, dia lebih memilih membuka bisnisnya sendiri yaitu Gym yang dilengkapi dengan fasilitas pelatihan kickboxing jadi mau tidak mau Calvin harus meneruskan bisnis casino kakeknya itu yang sudah berjalan cukup lama.

Sebetulnya jika dilihat dari kepribadiannya, Calvin adalah sosok yang hangat dan baik. Dia begitu cinta keluarga sama sekali tidak cocok dengan kehidupan keras macam ini tapi mau tidak mau dia harus menjalaninya dan jika suatu hari dia bisa berhenti maka dia akan dengan senang hati untuk melakukannya.

Ana's Apartment

Ana kembali ke apartemennya dengan wajah kusut. Dia tidak berhasil mendapat apartemen baru untuk pindah karna harganya sangat mahal.
Akan tetapi Ana tetap bertekad untuk pindah dari situ, dia tidak mau berlama-lama tinggal dalam kenangan yang mengingatkannya pada Shayne

Trriingg .... Triiinggg ....

Kepala sekolah Elliot mengirim pesan di grup para pengajar jika ada sebuah rumah kecil di dekat sekolah yang pemiliknya sedang pergi ke luar negeri untuk waktu yang lama jadi sang pemilik rumah meminta bantuan kepala sekolah untuk mencarikan seseorang yang bisa dipercaya untuk tinggal di rumahnya.

Membaca pesan itu Ana langsung menelepon sang kepala sekolah. Dia sangat terburu-buru karna dia tidak mau melewatkan kesempatan yang sudah ada di depan matanya. Seperti yang dikatakan Hugo bahwa Ana adalah seorang yang tidak peka. Dia sama sekali tidak curiga dengan segala kebetulan yang dia alami. Dia menganggap itu sebagai keberuntungannya karna saat ini dia sedang membutuhkan tempat baru untuk pindah.

The Verdonk's Secret LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang