46

911 95 7
                                    

Gedungnya telah dikonfirmasi kosong. Hanya ada lima orang alpha yang terkapar tak berdaya tak sadarkan diri dengan beberapa luka menyedihkan di kepala dan wajah seperti bekas dipukul oleh benda yang berat.

"Tidak ada yang tewas, sepertinya mereka semua hanya tak sadarkan diri akibat dipukul terlalu keras."

Salah seorang polisi yang bertugas mengamati para alpha yang pingsan akhirnya angkat bicara dan menjelaskan.

"Pak, ada yang bangun!"

Segera semuanya langsung memfokuskan perhatian kepada seseorang yang akhirnya telah tersadar.

"Ah?"

Pria alpha besar itu tampak menyedihkan ketika dia memiliki ekspresi ketakutan di wajahnya yang penuh lebam memar.

"Aku? Aku bangun? Aku selamat?"

"Tenanglah, cobalah bicara perlahan."

Salah satu polisi terdekat segera menenangkan alpha yang baru sadar itu.

"Cobalah jelaskan apa yang kamu maksud dengan selamat? Apakah ada seseorang yang telah berhasil menakutimu?"

Alpha itu agak terkejut melihat ramainya orang yang hadir di sekitarnya dan memperhatikannya.

Apa-apaan ini?

Dia baru saja bangun dan mereka sudah berniat mengintrogasinya?!

"Aku... Aku... Aku tidak tahu harus menjelaskan bagaimana," kata alpha itu dengan nada getar.

Dia sebenarnya ingin menjelaskan kejadian yang telah menimpanya serta teman-temannya yang dipukuli begitu parah oleh seorang omega. Namun disisi lain dia juga takut dan malu apabila dia benar-benar menjelaskan alasan mengapa omega itu memukuli mereka dengan menyedihkan seperti ini.

"Katakan saja yang sebenarnya, jangan mengelak dan jujurlah."

Pria alpha itu tampak ragu sejenak. Dia meringis kecil sebelum akhirnya menatap orang-orang di sekitar dengan tatapan rumit.

"Ini salah kami, kami sebenarnya hanya menjalankan misi dari seseorang. Kami ditugaskan untuk menghancurkan korban dengan memperkosanya beramai-ramai."

Mendengar hal itu Rune tak kuasa menahan tangis dan emosinya. Dia ingin maju untuk menendang mulut pria alpha yang masih susah payah menjelaskan setiap kata melewati mulutnya yang sebenarnya sudah memar namun harus tertahan karena Ryuu yang tidak mengijinkannya maju sedikitpun.

"Lalu apa yang kamu lakukan padanya? Sudahkah kamu menyentuh dan menyakitinya?"

Pelaku alpha menggeleng pelan. "Tidak, itu terjadi begitu cepat, aku sendiri juga sangat terkejut sebenarnya."

"Apa yang membuat bajingan sepertimu terkejut?" Ryuu menyerobot dengan wajah jijik menatap si pelaku alpha.

"Itu... Omega itu..."

Pria alpha itu sepertinya agak malu untuk menjelaskan bagaimana dia bisa kwalahan untuk melawan seorang omega lemah.

"Aku tidak tahu apa yang telah dilakukan oleh orang yang menyuruh kami untuk melakukan kejahatan ini kepada omega itu sebelumnya. Tepat kami kembali masuk ke dalam ruangan khusus tempat omega itu berada setelah diusir keluar, kami melihat omega itu sudah memiliki beberapa memar di wajahnya dan terlihat sangat berantakan."

Semua orang yang mendengar hal itu langsung mengira bahwa kemungkinan besar Hael, sebagai korban, telah mengalami beberapa penyiksaan.

"Begitu kami masuk kami hendak melakukan tugas yang telah diintruksikan, kami perlahan melepas tali yang mengikat tangan dan kakinya."

[END] (ABO) Crazy AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang