Di rumah keluarga Zhang, suasana tegang semakin terasa. Setelah Junhao melaporkan interaksinya dengan Zimo di sekolah, keluarga Zhang menyadari bahwa ancaman terhadap Zuohang bukanlah sesuatu yang bisa mereka abaikan. Masing-masing dari mereka, terutama Zhixin, Zhangji, dan Junhao, merasakan bahaya ini semakin dekat dan serius. Namun, di balik keprihatinan semua orang, ada perasaan yang jauh lebih mendalam antara Zuohang, Zhixin, dan Zhangji—sebuah rahasia yang hanya mereka bertiga ketahui.
Zhixin memulai percakapan dengan nada serius, mengarahkan tatapannya ke adik-adiknya. "Ini bukan lagi ancaman biasa. Jika kita biarkan Zimo bergerak bebas, ancaman ini akan semakin sulit dikendalikan."
Junhao, yang berdiri di dekat pintu, menjawab dengan tegas. "Aku akan terus mengawasinya di sekolah. Kalau ada yang mencurigakan, aku akan segera memberi tahu kalian."
Yuhan, yang biasanya tidak banyak berbicara, terlihat cemas. "Tapi kita tidak tahu apa niat sebenarnya dari Zimo. Bagaimana kalau dia tidak hanya menargetkan Zuohang, tapi seluruh keluarga?"
Suara itu mengalihkan perhatian Zuohang yang duduk tenang di sudut ruangan. Dari luar, dia terlihat tenang, namun di dalam hatinya, gelisah terus berkecamuk. Bukan hanya karena ancaman Zimo, tapi karena ia tahu bahwa segala keputusan yang diambil oleh keluarga Zhang ini, terutama oleh Zhixin dan Zhangji, berkaitan langsung dengan perasaannya yang tersembunyi.
Hubungan yang terjalin di antara Zuohang, Zhixin, dan Zhangji bukanlah hal yang biasa. Di tengah-tengah dinamika keluarga Zhang, mereka bertiga berbagi perasaan yang rumit, sesuatu yang hanya mereka yang tahu.
Flashback...
Beberapa bulan lalu, saat Zhixin memperkenalkan Zuohang ke keluarga sebagai teman dekat, hubungan itu dimulai tanpa rencana. Zhixin merasa tertarik pada sosok Zuohang yang tenang dan penuh perhatian, sementara Zhangji melihat sisi lembut dalam diri Zuohang yang membuatnya merasa nyaman.
Suatu hari, ketika ketiganya berkumpul di sebuah taman yang sepi, mereka mulai berbicara tentang hal-hal yang lebih pribadi, sebuah percakapan yang tidak direncanakan namun terasa sangat alami. Sore itu, Zhixin yang biasanya menjaga jarak, merasakan sesuatu yang berbeda. Tatapan mata Zuohang yang penuh perhatian membuat hatinya berdebar.
"Aku tahu ini mungkin terdengar aneh..." Zhixin memulai dengan suara pelan, berusaha mencari kata-kata yang tepat. "Tapi aku merasa ada sesuatu di antara kita yang berbeda."
Zhangji, yang selama ini lebih tertutup tentang perasaannya, ikut menatap Zuohang. "Aku merasakan hal yang sama. Aku tak pernah merasa seakrab ini dengan seseorang selain keluarga kita."
Zuohang menatap keduanya dengan ragu, namun akhirnya mengakui perasaannya. "Aku juga... merasa ada ikatan di antara kita. Tapi aku takut kalau perasaan ini malah membawa masalah."
Saat itu, ketiganya bersepakat untuk menjaga hubungan ini sebagai rahasia. Mereka tahu bahwa kehadiran Zuohang di tengah keluarga Zhang mungkin akan dianggap aneh atau berlebihan jika diketahui oleh orang lain. Namun, bagi mereka bertiga, perasaan itu sangat nyata dan memberi kekuatan untuk saling melindungi.
End Flashback...
Kembali ke masa sekarang, Zhixin dan Zhangji saling melirik satu sama lain, mengingatkan janji untuk melindungi Zuohang apa pun yang terjadi. Mereka tahu bahwa ancaman Zimo bisa berarti bahaya besar bagi seseorang yang diam-diam mereka cintai.
Junhao, yang baru saja menceritakan tentang pertemuannya dengan Zimo, terlihat masih tegang. Ia memandang ke arah Zuohang dan berkata, "Ketika aku bertemu Zimo di sekolah, ada sesuatu yang aneh dalam tatapannya. Dia terlihat seperti menikmati setiap pertanyaan yang aku ajukan padanya."
Zhixin, dengan pandangan penuh kewaspadaan, bertanya, "Apa yang dia katakan padamu, Junhao?"
Junhao mengingat kembali percakapannya dengan Zimo di lorong sekolah, sebuah pertemuan yang membuatnya semakin curiga. Ketika ia mendekati Zimo dengan berpura-pura santai, Zimo menyapanya dengan nada dingin, "Junhao, ada yang bisa aku bantu?"
Junhao mencoba untuk tetap tenang, tetapi pertanyaannya langsung to the point. "Zimo, kenapa kamu selalu ada di sekitar Zuohang gege? Kamu terlihat seperti mengawasinya."
Zimo hanya tersenyum tipis, seolah menikmati ketegangan yang Junhao rasakan. "Aku hanya tertarik dengan keluargamu, Junhao. Terutama dengan Zuohang. Keluarga kalian menarik."
Jawaban itu membuat Junhao semakin yakin bahwa Zimo bukan sekadar orang asing. Di balik wajahnya yang dingin, Zimo menyimpan niat yang tidak ia ungkapkan. Ia lalu berkata dengan nada penuh ejekan, "Oh, dan sampaikan salamku untuk kakak-kakakmu."
Ketika Junhao mengakhiri ceritanya, Zhixin mengepalkan tangan. "Zimo tahu terlalu banyak. Dia bahkan tahu hubungan kita lebih dalam dari yang kita sadari."
Yuhan menyarankan, "Kalau begitu, kita harus mencari tahu lebih banyak tentang siapa Zimo sebenarnya. Dia mungkin tidak bergerak sendirian."
Zhixin mengangguk setuju. "Mulai besok, kita harus berhati-hati dan memantau setiap pergerakannya. Aku akan menghubungi beberapa kenalan yang mungkin bisa membantu menyelidiki latar belakang Zimo."
Zhangji juga menatap ke arah Zuohang dan berkata dengan tegas, "Zuohang, mulai sekarang, jangan keluar rumah sendirian. Kita harus pastikan kamu selalu aman."
Zuohang tersenyum tipis, perasaannya terombang-ambing antara rasa syukur dan kecemasan. Ia tahu Zhixin dan Zhangji akan melakukan apa saja untuk melindunginya, namun ia juga tidak ingin mereka berada dalam bahaya.
Ketika malam tiba, di balik ketegangan yang meliputi rumah keluarga Zhang, hanya mereka bertiga yang mengerti kedalaman hubungan yang mereka simpan rapat-rapat. Di balik status Zuohang sebagai 'teman' keluarga, ada ikatan yang lebih kuat yang menyatukan mereka.
Dengan ancaman yang semakin nyata, keluarga Zhang siap melindungi Zuohang, namun bagi Zhixin dan Zhangji, ancaman ini lebih dari sekadar ancaman terhadap seorang teman. Mereka bersumpah akan menghadapi apa pun demi melindungi sosok yang mereka cintai, sambil berharap bahwa cinta rahasia ini tidak akan membawa bencana bagi seluruh keluarga.
Hari ni min triple up. Harapnya kalian suka membacanya. Maaf sekiranya alur cerita semakin pusing. Cadangnya min akan segera mengakhiri cerita ini kerana min sedang mengusahakan cerita baru. Jadi harapnya kalian masih semangat menanti cerita ini. Jangan lupa vote dan comment. Sampai jumpa nanti semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Zuohang
FanfictionAkibat mengutuk sebuah novel yang dibeli olehnya, Zuoshan secara tidak sengaja bertransmigrasi ke dalam novel tersebut. Nasib sial tidak berhenti di situ.. dia yang ditakdirkan mati di akhir cerita disebabkan antagonis cowo, kini menjadi rebutan par...