Maaf jika typo bertebaran 🙏
-
-
-
Hari mulai gelap, dan Sing melanjutkan perjalanannya dengan langkah yang semakin lesu. Di tengah perjalanan, hatinya dipenuhi keraguan dan keputusasaan. Ia merasa tidak ada gunanya bertahan di dunia ini. Setelah meninggalkan mansion orang tua tirinya, ia bertekad mencari kebenaran tentang orang tua kandungnya, tetapi bayang-bayang Zayyan yang telah tiada terus menghantuinya. "Buat apa aku hidup jika tidak ada gunanya lagi?" pikirnya, saat ia berdiri menatap aliran deras sungai di hadapannya.
Hatinya hancur berkeping-keping, dan dalam sekejap, ia merasa bahwa kematian adalah satu-satunya jalan keluar dari kesedihan ini. Dengan langkah mantap, ia bersiap untuk melompat ke dalam arus sungai yang mengalir deras.
Namun, saat itu juga Leo muncul, tertawa sinis. "Wah, wah! Bahkan aku belum bertindak, kau sudah mau mati saja, Sing. Dasar manusia lemah!" ejek Leo, senyum puas menghiasi wajahnya.
"Kenapa, Leo? Kau senang kan sudah menghancurkan keluargaku? Puas kau?" teriak Sing, suaranya penuh dengan kemarahan.
"Hahaha! Itu bahkan masih permulaan, Sing. Tapi melihatmu mau mati, aku sedikit lega sih," jawab Leo dengan nada meremehkan.
"Kalau kau senang, itu urusanmu, Leo! Lagipula, tidak ada gunanya aku di dunia ini!" ucap Sing, frustasi meluap-luap.
Tiba-tiba, suara lembut yang dikenalnya memanggil namanya. "Tidak, Sing... kau masih punya aku." Itu adalah Zayyan, yang muncul di hadapan Sing, memberikan harapan di tengah kedukaan.
"Zayyan..." ucap Sing, terharu melihat sahabatnya.
"Kenapa kau di sini, Zayyan?" tanya Leo, tidak terima dengan kehadiran Zayyan.
"Kenapa? Kau kaget aku bisa kembali ke sini?" balas Zayyan dengan tegas.
Tanpa peringatan, Leo menyerang Zayyan. Untung saja, Zayyan cepat menghindar. "Kau menyerangku dengan kekuatan? Tapi kau tahu aku tak memiliki kekuatan saat ini. Bukankah itu curang?" protes Zayyan.
"Aku tak peduli, Zayyan. Aku akan memberimu pilihan pergi dari sini, atau aku akan menghancurkanmu!" ancam Leo.
"Hancurkan aku saja, silakan! Aku tidak akan meninggalkan Sing sendirian," jawab Zayyan tegas.
Leo akhirnya menyerang Zayyan. Kali ini, Zayyan terkena serangan Leo dan mengerang kesakitan. "Zayyan!" teriak Sing, khawatir melihat sahabatnya terluka.
"Aku tak apa-apa," Zayyan berusaha menenangkan Sing. Namun, saat ia merasakan genggaman tangan Sing, kekuatan dalam dirinya bangkit. Dengan semangat baru, ia mencoba menyerang Leo dan berhasil! Leo terjatuh akibat serangan tersebut.
"Kau...?!" Leo mengerang kesakitan, terkejut dengan kekuatan Zayyan.
Leo berusaha bangkit dan balik menyerang, tetapi Zayyan dengan sigap menyerang balik. Leo merasakan bahwa kekuatan Zayyan kini dua kali lipat lebih kuat dari biasanya. Tanpa bisa menghindar, Leo tumbang lagi.
"Kau mau menghancurkan aku, Zayyan? Kau tak ingat aku?" tanya Leo dengan nada putus asa.
"Aku ingat kau, Leo. Kau sahabat kecilku yang memilih jalan kegelapan, mengikuti ibumu dan meninggalkanku. Mungkin dulu kita sahabat, tetapi setelah kau menjadi bagian dunia hitam, kau bukan sahabatku lagi!" Dengan itu, Zayyan menyerang Leo sekali lagi. Kali ini, Leo melebur menjadi abu, menghilang ke dalam kegelapan.
Setelah pertarungan yang melelahkan, Zayyan tak sadarkan diri dan mulai mimisan. "Zayyan, bangunlah!" teriak Sing panik, berusaha membangunkan sahabatnya.
Tak lama kemudian, Hyunsik dan Gyumin datang berlari. "Zayyan..." panggil mereka penuh khawatir.
Sing menggenggam tangan Zayyan, berdoa agar sahabatnya selamat. Dalam sekejap, mereka semua menghilang dari tempat itu dan kini berada di mansion milik Zayyan di dunia manusia. Hyunsik dengan hati-hati membaringkan tubuh Zayyan di atas tempat tidur, berusaha menstabilkan kondisinya.
Di dalam mansion, suasana terasa tegang. Sing menunggu dengan cemas, tidak sabar menunggu Zayyan bangun. Hatinya bergetar, berharap zayyan bisa selamat dari pertarungan melawan Leo. "Zayyan, kau harus bangkit. Aku tidak bisa kehilanganmu lagi!" bisiknya, air mata mengalir di pipinya.
Hyunsik dan Gyumin berusaha menenangkan Sing. "Kita harus percaya, Sing. Zayyan kuat. Dia pasti akan bangkit," kata Hyunsik, berusaha memberikan harapan.
Setelah beberapa waktu, Zayyan perlahan membuka matanya. "Sing..." suaranya lemah, tetapi ada kehangatan di dalamnya.
"Zayyan! Kau bangun!" teriak Sing, merasa lega.
"Maafkan aku... aku terlambat," Zayyan berkata, berusaha tersenyum meskipun masih lemah.
"Tidak, kau sudah berjuang sekuat tenaga. Yang penting adalah kau kembali," jawab Sing, meraih tangan Zayyan dengan erat.
Hyunsik dan Gyumin bergabung, memberikan dukungan kepada Zayyan. "Kami di sini untukmu, Zayyan. Kita akan menghadapi semuanya bersama-sama," kata Gyumin, menepuk bahu Zayyan.
Zayyan menatap wajah teman-temannya, merasakan cinta dan dukungan yang mengalir di antara mereka. "Terima kasih, semuanya. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tetapi aku akan berjuang untuk kita semua."
Sementara itu, didunia kegelapan semua hancur melebur , Lex dan Wain paham apa yang terjadi saat ini, karna Leo sudah musnah dan otomatis dunia hitam akan musnah juga. kini didunia tinggalah dunia putih dan dunia manusia.
happy Reading 🥰 🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
different world ( xodiac sing zayyan )
FantasiaDi tengah jagat raya yang terpisah oleh tirai tak terlihat, terdapat tiga dunia yang saling berinteraksi dengan cara yang sangat berbeda: Dunia Manusia, Dunia Putih yang penuh dengan keajaiban dan kebaikan, serta Dunia Hitam yang diliputi oleh kegel...