Slice of Peach

233 45 3
                                    

" gua tunggu di lobby ya kak, gua mau ngerokok " ujar Randi dan langsung keluar

" LO PULANG AJA! GANGGU GUA SAMA ARDO AJA! " sahut ku dalam hati

Tapi, aku kepikiran mereka berdua tadi sedang membicarakan apa, karena begitu aku keluar, mereka langsung berhenti

Kalau hanya obrolan biasa, seharusnya di lanjut saja, tak peduli ada aku atau tidak.

Aku beranjak ke dapur, membuatkan sandwich untuk Ardo sarapan dengan bahan-bahan seadanya.

Untungnya, Ardo mempunyai smoked beef, bahan utama sandwich!

Selama membuat sandwich, aku jadi gila sendirian karena mengingat-ingat kejadian semalam.

Aku masih dengan jelas mengingat betapa nikmatnya saat Ardo melakukan 'itu' hehe.

" aaahh, aku mencintainya! " seru ku dalam hati dengan senyum-senyum sendiri.

Tak beberapa lama, akhirnya Ardo selesai bersiap-siap

" Ar! Lo gak make turtle neck aja? " tanya ku yang melihat Ardo memakai kaos biasa

" kenapa emangnya? " tanya Ardo balik

" leher lo " sahut ku

" kenapa? Bagus kan? " jawabnya meledek

Kayanya salah ya, harusnya Ardo malu, kenapa jadi aku yang malu?

" biar semua orang tau, kalo gua udah jadi milik lo " kata Ardo lagi yang lalu memeluk ku dari belakang

Dengan spontan aku menyuapi Ardo sandwich yang telah aku buat.

Sembari memeluk ku, Ardo makan dengan lahap. Pasutri juga kalah ini mah.

Aku sangat menyukai aroma sabun Ardo, bahkan seluruh kamar mandi penuh dengan aromanya.

" lo gak malu sama itu leher? " tanya ku kembali guna memaksa Ardo untuk menutupinya

" sebentar " kata Ardo yang tanpa aba-aba mengecup leher ku dan meninggalkan karya nya di sana

" HAH!!! ARDO LO NGAPAIN?! " seru ku terkejut

" biar gua ada temennya, hahah " katanya dan lalu melepaskan pelukan ku

Aku langsung berlari ke cermin, dan BENAR SAJA, ARDO MENINGGALKAN JEJAKNYA DISANA!!

Aku semakin frustasi, rasanya aku tidak ingin pergi kemana pun sekarang.

" kenapa? Lo malu? Cuma 1. Lo liat buatan lo ada berapa di leher gua " kata Ardo lagi

Bener juga. Pikir ku

" udahlah gas aje " seru ku dalam hati

Ardo mengulurkan tangannya untuk menggandeng ku turun ke lobby.

" buset, perasaan tadi gak ada " ujar Randi saat melihat leher ku

" lo mau gua pukul, Ran? " seru Ardo membela ku

" hahaha, bercanda. " kata Randi

" mana mobil lo? " tanya Ardo

" gak bawa, gua kesini naik taksi tadi. Kan sengaja mau nebeng sama lo " jawab Randi santai

" kalo gua jitak pala nya boleh gak si? " kata ku dalam hati

" eh, gua tadi sembari nunggu lo berdua, gua beli kue. Mau gak? " lanjut Randi

Ardo menggeleng menolak, lalu Randi menyodorkan kuenya pada ku.

" jangan kasih cewek gua makan yang aneh-aneh " celetuk Ardo dingin

SWEET CAKE (( SOOKOOK ))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang