Hubungan biu dan bible semakin dekat dari hari ke hari. mereka menghabiskan waktu di ladang bunga matahari, berbicara tentang impian, kenangan, dan harapan masing-masing. bible menceritakan bahwa ia bercita-cita membuat pameran foto bertema "Cahaya," yang menggambarkan kebahagiaan sederhana dalam kehidupan sehari-hari. bagi biu, impian itu terdengar begitu tulus, seperti cahayanya sendiri.
"bible, aku ingin membantu! mungkin... aku bisa membantumu memilih tema, atau mungkin aku bisa menulis cerita tentang foto-fotomu?"ucap biu dengan semangat
"Tentu saja! kamu tahu, justru karena kamu aku mendapatkan ide tema 'Cahaya'. Senyum dan semangatmu saat berada di ladang bunga matahari adalah sumber inspirasiku."
Namun, suatu sore ketika bible tak kunjung datang, biu mulai merasa cemas. Ia menunggu di ladang, berharap bible muncul seperti biasanya, tetapi pemuda itu tidak datang. hari-hari berlalu, dan biu tak juga melihatnya. biu merasa ada yang hilang dari hidupnya, sesuatu yang ia belum pernah rasakan sebelumnya.
Setelah seminggu tanpa kabar, biu mendapatkan pesan dari bible. di pesan itu, bible menjelaskan bahwa ia harus pulang ke kota karena ayahnya jatuh sakit mendadak. Ia tidak tahu kapan bisa kembali, tetapi ia berjanji akan menulis dan mengirim kabar kepada biu sesering mungkin.
"bible... aku berharap kau segera kembali."
Sejak menerima surat itu, biu merasa ladang bunga matahari sedikit berbeda. meski bunga-bunga itu masih berayun lembut di bawah sinar matahari, ada rasa sepi yang menyelimutinya. meski begitu, biu tetap menjaga ladang itu, merawat bunga-bunga dengan cinta dan harapan. Setiap hari ia membayangkan bible akan datang kembali, membawa kameranya dan senyumnya yang menenangkan.
Beberapa bulan kemudian...
Suatu pagi, biu menerima kabar bahwa bible akan kembali. hatinya melonjak gembira, dan ia berlari menuju ladang bunga matahari, tempat yang menjadi saksi tumbuhnya perasaan di antara mereka. Ketika ia sampai di sana, ia melihat bible berdiri di tengah ladang, tersenyum ke arahnya.
"Akhirnya kamu kembali, bible!"biu menahan air mata dengan senyum manisnya
"Aku kembali, biu. dan aku membawa sesuatu untukmu."bible tersenyum hangat
Bible mengeluarkan sebuah bingkai foto besar dari tasnya. Di dalamnya, ada foto biu yang berdiri di tengah ladang bunga matahari, tersenyum lebar, dengan latar belakang matahari yang terbenam.
"Inilah fotoku yang paling berharga. Ini foto yang kutemukan saat aku menyusun pameran di kota. Aku ingin kamu memilikinya, karena kamu adalah cahayaku, biu."
Biu tersentuh mendengar kata-kata bible. hatinya berdebar kencang, dan untuk pertama kalinya, ia menyadari bahwa ia tak hanya mencintai bunga matahari... tetapi juga mencintai orang yang membantunya menemukan cahaya itu.
"Bible... terima kasih telah menjadi cahayaku."ucap biu dengan lirih
Di ladang bunga matahari itu, mereka berdua berdiri berdua, memandang hamparan bunga yang cerah di bawah sinar matahari. mereka tahu bahwa apa pun yang akan terjadi di depan, mereka akan selalu menemukan cara untuk menghadapi hidup seperti bunga matahari selalu menghadap ke arah cahaya, bersama-sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNFLOWER (Short Story)
Short Storytentang biu yang sangat menyukai bunga matahari dan juga bible sang fotografer tampan