Setelah merasa lebih baik, Galang memutuskan untuk pulang pagi ini. Ia pun sudah berpamitan pada ayah Hara tadi. Dan tentunya telah diizinkan.
Dan kini, tibalah Galang disini. Di Teras depan Rumahnya tentu saja.
Ting-nong...
Galang menekan tombol bel Rumahnya. Menekannya juga kayak orang gak sabaran.
"Bentar! Jadi orang sabaran, napa!" Gerutu Tobi dari dalam. Galang hanya cengengesan diluar.
Ceklek...
"Heh–" Tobi yang tadinya ingin mengomel, seketika melongo. Dirinya sedang tidak bermimpi, kah? Galang ada dihadapannya?
Di tatap Tobi begitu, Galang hanya menatap tengil pada Tobi.
"Galang!" Girang Tobi
Baru saja Tobi akan memeluk laki-laki itu. Namun, Galang malah menunduk sehingga Tobi menyusruk dan menabrak pilar Rumah. Tobi yang kesal lekas menabok lengan Galang. Dan yang di tabok semakin cengengesan.
"Sekate-kate banget lo, ah!" Kesal Tobi.
"Ya ampun! Kasian banget! Nabrak tembok." Ledek Galang yang sepertinya bahagia sekali.
"Ih, lo gimana, sih? Gue kan kangen sama lo." Gerutu Tobi lagi. Sesaat kemudian, ia menatap Galang lekat. Ia pun menangkup pipi sahabatnya itu.
"Tapi, ini beneran lo, kan?" Tanya Tobi penasaran.
"Maksud lo?"
"Kan lo katanya hanyut di sungai. Kok bisa balik lagi?"
Pletak...
Galang lekas menjitak kepala Tobi, "Maksud lo, lo pengen gue mati? Gitu?"
"Ya, gak gitu juga, kali!" Sembur Tobi, "Maksud gue, gue suka heran aja gitu sama lo. Nyungsep ke Jurang, lo masih hidup. Sekarang hanyut di sungai pun lo masih hidup juga?"
"Syukurilah pada apa yang telah terjadi. Itu artinya, gue masih dikasih selamat." Jelas Galang agar Tobi paham.
Tobi yang paham pun, lekas mengangguk. Setelahnya, ia teringat sesuatu.
"Eh, Lang! Lo telpon tansky Dewi, deh! Kasian tuh emak lo. Nangis-nangis nyariin lo. Firasat seorang ibu tuh gak pernah salah. Terus-terusan tansky bilang punya Feeling buruk soal lo."
Galang tertegun. Diam-diam ia merasa bersalah karna membuat sang ibu cemas.
"HP lo mana?"
"Ngapain HP gue? Kan HP lo bisa?"
Galang mendengus kesal, "Lo pikir, gue nyemplung ke sungai, terus HP gue ke rendem, gak rusak gitu?"
Tobi cengengesan. Benar juga, ya? "Ya udah! Masuk dulu, yuk! Nelponnya didalem aja. Sekalian! Gue mau siap-siap ke Sekolah."
"Jangan lama-lama! Gue juga mau siap-siap ke Sekolah!" Ucap Galang mengingatkan.
***
Di Kamarnya, Galang mengenggam HP milik Tobi itu. Mumpung Tobi sedang di Kamar Mandi. Jadi, ia bisa mengobrol sepuasnya dengan mamsky.
"Maaf ya, Tobi. Kouta lo gue abisin." Gumam Galang pelan.
Setelah dirasa posisinya cocok, Galang menekan tombol Video Call di Whattaps.
"Halo, Tob–" Ucapan Dewi terpotong saat melihat siapa yang ada dilayar.
"Galang!" Panggil Dewi bahagia dengan mata yang berkaca-kaca.
"Mamsky. Mamsky apa kabar?" Seketika Galang juga ikut berkaca-kaca.
"Galang! You darimana aja sih, Lang? Mamsky kan Worry. You gak ngertian amat, sih!" Omel Dewi yang menumpahkan segala keresahan hatinya. Namun, kini ia bisa menghela napas lega karna anaknya sudah ada didepan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)
FanfictionGanteng Ganteng Serigala Fanfiction (My Version) Ketika makhluk Immortal hidup berdampingan dengan manusia. Galang dan Nayla adalah dua orang sahabat yang merupakan manusia biasa. Keduanya dekat bahkan saling membutuhkan. Namun, semuanya berubah ke...