Kebahagiaan cio semakin bertambah ketika melihat anaknya dimonitor usg.
Ia amat sangat tidak sabar menanti buah hatinya.Begitupun shani ia tersenyum senang ketika melihat wajah bahagia suaminya yg mana sudah lama ia tak melihat raut wajah seperti ini dari suaminya.
"Are you happy.?" tanya cio ketika selesai di usg.
"Yess, im very very happy, thankyou sayang" ucap cio memeluk shani erat lalu mencium kening shani.
Kebahagiaan yg dirasa cio tidak begitu lama ketika ia pulang kerumah dan melihat mami dan istri keduanya ada di teras rumah shani.
"Mami udah lama.?" tanya shani yg langsung menyalimi tangan mami nya.
Shani juga menyapa anin dengan tersenyum manis.
"Mau apa kalian kesini" ucap cio datar.
"Emm kita masuk dulu yuk, gak enak kalo diluar gini" ucap shani.
Mereka masuk kedalam rumah dan duduk disofa, shani langsung menyiapkan minum di dapur.
"Tega banget kamu bang istrinya lagi hamil kamu tinggal" ucap mami.
"Gak saya tinggal, ini baru pulang nganterin chek up" ucap cio datar.
Shani datang membawa minum lalu ikut duduk di sofa single. Gak enak kalo harus duduk disamping gracio.
"Bukan shani tapi anin" ucap mami.
Shani bingung dengan arah pembicaraan ini karna ia tidak tau awal nya.
Ia melihat gracio meminta jawaban bukannya menjawab cio malah langsung pergi."Gracio bener2 ya kamu, makin sini sikap kamu makin gak sopan sama mami" ucap mami berdiri.
"Jangan salahin cio dengan sikap cio sekarang, karna cio kaya gini karna mami sendiri" ucap cio
"Sini kamu, dan anterin anin periksa sekarang juga" ucap mami.
"Periksa.? Emang anin kenapa mih.?" tanya shani.
"Ohh kamu belum tau ya kalo anin lagi hamil anak cio" ucap mami.
Degg bagai ditusuk pisau hati shani sakit mendengar hal ini, padahal ia sudah sangat tau hal ini akan terjadi tapi tetep aja dia belum sepenuhnya siap dan ikhlas.
Cio melihat shani yg memalingkan wajahnya ketika air matanya turun begitu saja.
Ia sangat merasa bersalah kepada shani, ia sakit melihat istrinya yg sedang menahan kesedihan."Ayok cio kita kerumah sakit" ucap mami sedangkan anin ia cuman diam saja biarkan mertuanya itu yg bertindak
Shani berjalan kearah cio dan berdiri didepan cio yg menundukkan kepalanya. Shani mengangkat wajah cio untuk menatapnya.
"Anterin anin ya, dia butuh kamu" ucap shani berusaha kuat.
Cio menggelengkan kepalanya pelan tanda tidak mau.
Shani tersenyum lalu mengusap pipi cio "anterin ya, kaya kamu anterin aku itu anak kamu juga darah daging kamu" ucap shani.
Cio melihat mata shani ada kekecewaan didalam sana.
"Tapii..."
"Aku gapapa, aku tunggu kamu pulang" ucap shani yg langsung pergi ke kamar nya.
Benar kata shani itu anaknya darah dagingnya ia tidak ada alasan untuk membenci anak yg tidak berdosa itu.
......
Beberapa bulan kemudian...
Cio sedang menemani anin jalan jalan, katanya anin ngidam pengen ke aquarium yg ada disalah satu wisata jakarta.
Walaupun sebenernya ia sangat malas tapu demi anak apa yg boleh ia buat selain menuruti kemauannya.
Sedangkan dilain tempat shani sedang merasakan sakit diperutnya, ia sedang mencoba menelpon suaminya ditengah rasa sakit yg melanda.
2x tidak diangkat yg ke 3 cio baru angkat telpon.
"Ha halo cio tolong sakit"
"Sayang kamu kenapa hei. Hallo shan shani"
"Perut aku sakit aaaakkk"
"Aku kesana sekarang ya kamu yg kuat okee"
Tuut!!
Cio dengan panik langsung berlari keluar..
"Sayang hei mau kemana.?" teriak anin yg mengejar cio.
"Lo pulang sendiri, gue ada urusan" ucap cio yg langsung masuk mobil.
"Cio cio jangan tinggalin aku ciooo" teriak anin yg melihat cio yg sudah pergi.
Cio dengan tergesa gesa masuk kerumah dan mencari keberadaan shani.
"SHANIII" teriak cio ketika melihat shani tergeletak di lantai kamar.
Cio langsung mengangkat tubuh shani dan membawa shani kerumah sakit.
Karna telat membawa shani kerumah sakit dan keadaan shani udah makin lemah, mau tidak mau harus ditindak operasi caesar.
Cio menemani shani yg sedang operasi dan dibius total.
Ia terus melafalkan do'a dan mencium kening shani.Setelah beberapa jam akhirnya operasi selesai dan anak greshan telah lahir dengan jenis kelamin laki laki.
Tangis haru cio ketika mendengar tangis dari anaknya. Ia terus mengucapkan terimakasih kepada shani walaupun istrinya belum sadar dari pengaruh bius.
Setelah beberapa jam shani sudah dipindahkan ke ruang rawat inap tetapi ia belum sadar.
Diruang rawat inap juga sudah ada ibu shani yg sudah dikasih tau oleh cio."Sayang kamu udah sadar" ucap cio ketika melihat shani mengerjapkan matanya.
"Sa sayang" ucap shani terbata.
"Iya sayang kenapa hemm kamu ngerasain sesuatu.?" tanya cio
"Ibu panggil dokter dulu ya" ucap ibu.
Setelah diperiksa shani tidak apa2 dan sudah sadar.
"Makasih sayang udah lahirin anak ganteng" ucap cio mengecup kening shani.
Shani mengangguk dan tersenyum.
"Selamat nak sekarang sudah menjadi seorang ibu" ucap ibu dengan berkaca kaca.
"Makasih bu, do'a in shani ya semoga shani bisa jadi ibu yg baik buat anak shani, seperti ibu ke shani" ucap shani.
Tak lama anak greshan diantarkan ke ruangan yg langsung digendong oleh shani dan dikasih asi oleh shani.
"Keluarga kamu udah dikasih tau nak.?" tanya ibu.
"Belum bu" ucap cio menggelengkan kepalanya
"Kasih tau gih, ini kabar bahagia" ucap ibu.
Cio mengangguk lalu keluar dan menelpon adiknya.
Keluarga cio sangat senang mendengar kabar tersebut dan langsung berangkat ke rumah sakit, kecuali mami yg tidak se happy yg lain.
....
Jangan lupa vote dan komen!!Bye See you dilain waktu👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Lika Liku Luka
RastgeleLangsung baca aja dah.. Banyak kata kasar dan kekerasan.