"kamu istri saya"

187 30 5
                                    

Tadi setelah makan siang theora izin pergi ke cafe mengecek penjualan dan mengisi bahan bahan yang kosong dengan sedikit berat hati Jeremi mengiyakan izin theora meminjamkan mobilnya takut theora kehujanan.

Namun kini Jeremi sedari tadi khawatir tubuhnya tidak bisa diam ia berjalan bolak balik menunggu kabar dari theora sudah 3 jam theora pergi tanpa mengabarinya.

0lop
"Kemana istriku ini...," gumam Jeremi sambil melihat ke ponselnya.

Jeremi semakin khawatir melihat jam di ponselnya sudah menunjukkan pukul 17.00 berarti diluar langit mulai redup.

"Dicari kemana lagi," geram Jeremi membuka cctv cafe milik theora.

Namun nihil disetiap ruangan tak terlihat theora hanya terlihat pelayan dan pembeli yang sedang berbincang, Jeremi pun menelpon theora berulang kali tapi ponsel theora tidak aktif.

Dengan segera Jeremi berlari ke kamar meraih jaket dan kunci motornya dengan cepat Jeremi menutup pintu dan berjalan ke motornya.

Jeremi menaiki motornya dengan cepat tangan kekar itu memutar kunci dan satu tangannya menghidupkan mesin.

Baru ingin melepaskan koplingnya mobil Jeremi yang dipakai theora datang memasuki pekarangan rumah dengan pelan tepat didepan Jeremi mobil itu berhenti, mesin mobil pun mati

Theora keluar dari mobil sedikit susah karna mobilnya yang terlalu tinggi sambil menenteng tas selempang hitamnya theora mengunci mobil.

Melihat Jeremi yang ada diatas motor theora menatap bertanya pada Jeremi yang sepertinya akan pergi, sedikit berlari theora mendekati Jeremi.

"Mau kemana?,", tanya theora melihat jeremi mematikan mesin motornya.

"Nyari kamu, kamu kemana aja?," tanya Jeremi turun dari motornya bersidekap dada mengintrogasi theora.

Theora yang melihat perubahan wajah Jeremi mengajak Jeremi masuk menarik lengan suaminya satu tangan theora membuka pintu dengan sidik jarinya.

Titttt, pintu terbuka theora langsung menarik Jeremi masuk lalu menutup pintu dengan pelan, theora menghadap wajah kesal Jeremi yang memandangnya sejak baru sampai.

"Aku dari cafe, terus aku kerumah ibu kasih ibu bolu gulung yang ada di cafe ngobrol ngobrol sama ibu lumayan lama, ibu ga ngabarin kamu ya?," ucap theora dengan tenang agar Jeremi tidak makin panas.

"Ibu gaada bilang, hp kamu juga di telfon ga aktif aktif abis kuota? Atau apa?kalo abis kuota tinggal telpon saya bilang 'mas kuota aku abis' saya transfer ke kamu," ujar Jeremi masih menatap nyalang theora.

"Iya mas maaf, tadi aku abis kuota terus juga hp aku di tas aku tadi main sama Julian ," ucap theora tanpa mau memperpanjang masalah.

Julian adalah keponakan Jeremi anak dari adik Jeremi berusia 1 tahun anak itu sangat lucu pipinya gembul kaki dan pahanya bulat membuat Jeremi kadang mengigit ponakannya.

"Sudah...masuk kamar, saya mau ke ruang kerja dulu banyak yang harus saya buka," titah Jeremi meninggalkan theora berlalu ke ruangannya.

Theora menghela nafas lega setelah sedikit pedebatan, barulah menikah sehari Jeremi sudah memperlihatkan aslinya membuat theora agak cemas.

"Untung aku sabar...., emang ya si Jeremi Jeremi itu posesif banget baru ditinggal berapa jam sih udah sibuk nelponin terus marah marah lagi," ocehan theora sambil berjalan masuk ke kamar.

Sampai di pukul 19.00 theora selesai memasak makan malam menu kali ini tidak terlalu repot karna hanya ia dan Jeremi yang memakannya sayang jika bersisa banyak.

move to jakarta (jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang