S4 : 7

29 5 6
                                    


Malam pesta yang diadakan oleh Profesor Slughorn pun tiba. Aku diam di pojokan, hanya memperhatikan para murid bercengkrama. Tiba-tiba, aku melihat Hermione datang ke pesta bersama Cormac, yang cukup membuatku sangat cemburu.

Di sisi lain, Harry berbicara dengan Hermione yang sedang bersembunyi di balik tirai.

"Bagaimana kamu bisa mengajak Cormac untuk hadir di pesta ini? Kamu tidak lihat bagaimana tampang Alois yang menatap terus padamu?" tanya Harry.

"Aku tidak tahu harus mengajak siapa, Harry. Tidak mungkin aku mengajak Alois, karena dia adalah seorang guru di sini. Apa jadinya jika seluruh Hogwarts menggosipkan aku berkencan dengan seorang guru?" jawab Hermione.

"Tapi seharusnya kamu menjaga perasaan Alois. Dia sudah cukup tertimpa masalah. Hanya kamu harapan dia untuk bersandar, tapi kamu malah datang membawa Cormac," ucap Harry.

Hermione menunjukkan raut wajah menyesal. "Aku harus meminta maaf pada Alois," katanya, lalu berbalik dan menghampiriku. Namun, pada saat itu, Cormac datang dari balik tirai, dan entah apa yang terjadi, disusul dengan Profesor Snape. Cormac malah muntah di kaki Profesor Snape.

Hermione berjalan menghampiriku. "Alois... maaf."

Aku menatap Hermione dengan raut wajah dingin. "Untuk?"

"Maaf aku tidak mengajakmu dan malah berjalan bersama Cormac. Tapi aku membenci si Cormac itu. Dia sangat lemah," ucap Hermione dengan raut wajah menyesal.

Aku tersenyum tipis. "Tidak apa-apa, lagipula tidak mungkin aku yang seorang guru datang ke pesta bersama dengan seorang murid. Bukan begitu?"

Tiba-tiba, Mr. Filch datang sambil menyeret paksa Draco. "Singkirkan tanganmu dariku, squib bodoh!" ujar Draco dengan nada kesal.

Semua mata tertuju pada Draco dan Mr. Filch. Seketika, semua hening dan menatap mereka. "Professor Slughorn, aku menemukannya sedang bersembunyi di koridor. Katanya dia diundang olehmu," kata Mr. Filch.

"Oke! Aku memang tidak diundang. Puas!" bentak Draco.

Profesor Snape berjalan ke arah Draco. "Aku akan gelandang dia keluar."

Draco menatap wajah Snape dengan ekspresi marah. "Tentu, Professor."

Lalu mereka berdua berjalan meninggalkan ruangan.

"Tunggu di sini dan jangan ikuti aku," ucapku pada Hermione, kemudian mengikuti mereka keluar dari ruangan.

Draco dan Profesor Snape berjalan menuju sebuah koridor yang sangat gelap. "Mungkin aku memantrai Katie Bell, mungkin tidak. Apa urusanmu?" ucap Draco.

Profesor Snape mendorong tubuh Draco dan memojokkannya di dinding. "Aku bersumpah untuk melindungimu dan adikmu. Aku telah mengucapkan sumpah yang takkan kulanggar."

"Kami tidak butuh perlindungan! Aku dipilih untuk melakukan ini, dipilih dari yang lain. Aku takkan mengecewakannya! Aku bahkan menentang adikku sendiri!" ucap Draco.

"Kau takut, Draco. Kau berusaha untuk mengungkapkannya, tapi ini sudah jelas. Biar kubantu kau," ucap Snape.

"NO!" bentak Draco, "Aku yang dipilih, ini kesempatanku!!"

Aku berjalan tergesa-gesa ke arah Draco dan Profesor Snape, lalu membungkam mulut mereka. "Shtt."

Aku mengajak Profesor Snape dan Draco ber-apparate ke Menara Astronomi. "Kalian sangat ceroboh! Tidakkah kalian menyadari bahwa Potter menguping di balik dinding?!"

Draco mendorong badanku. "Apa yang kamu lakukan?! Bagaimana jika Harry berpikir kamu ada di pihak The Dark Lord?!"

"Tidak akan. Dia tidak tahu aku di sana. Dan lagi, apa maksud dari perkataanmu tadi, Draco? Kamu menyuruhku untuk mempercayai Profesor Snape, sementara kamu malah menentangnya!" ucapku.

Son of Zeus : Alois MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang