•
•
•
•
•
Seoul, kota yang tak pernah tidur, terus berdenyut dengan kehidupan yang tak henti-hentinya. Gedung-gedung pencakar langit berdiri megah, dan jalanan kota itu dipenuhi dengan kendaraan yang berjalan cepat, menciptakan suasana yang sibuk dan padat. Namun, di dalam gedung Kim Corporation, suasana sedikit lebih tenang pagi itu.
Hari itu terasa istimewa bagi semua orang yang bekerja di sana, karena ada satu pengunjung yang sangat dihormati yang akan datang—Nyonya Kim Sara, pemilik Kim Corporation yang legendaris dan nenek dari Kim Taehyung, CEO saat ini. Setelah bertahun-tahun tidak mengunjungi kantor, Nyonya Kim Sara memutuskan untuk datang dan melihat perkembangan perusahaan yang dulu ia bangun.
Meskipun sudah berusia lanjut, rambut Nyonya Kim Sara tetap putih bersih, dan tubuhnya yang sedikit lebih kurus tampak penuh dengan kewibawaan. Gerakannya tenang dan penuh kehati-hatian, namun mata tajamnya masih tetap memancarkan kebijaksanaan yang luar biasa.
Pagi itu, seperti biasa, Nari sudah berada di kantin Kim Corporation, menikmati sarapan cepat sebelum memulai hari yang padat. Sebagai bagian dari tim pemasaran, ia cukup sering bekerja dari pagi hingga sore, berfokus pada proyek-proyek besar perusahaan. Meskipun Nari sering kali merasa lelah, ia tak pernah mengeluh. Setiap hari adalah tantangan baru yang harus dihadapi dengan semangat.
---
Nari sedang duduk di meja dekat jendela, menyantap nasi dengan lauk sederhana yang ia pilih pagi itu—tahu rebus dengan kimchi pedas, lauk yang selalu menjadi favoritnya di kantin perusahaan. Ia tak banyak berbicara dengan orang lain saat makan, lebih memilih menikmati sarapannya dengan pikiran yang kosong. Namun, tiba-tiba langkah seseorang menghentikan lamunannya.
“Nari-ssi, kan?” suara lembut seorang wanita terdengar di sampingnya.
Nari mengangkat wajahnya dan melihat seorang wanita tua yang berdiri di samping mejanya. Wajahnya yang lembut, penuh dengan kerutan, tetapi masih tampak begitu anggun. Rambut putihnya disisir rapi, mengenakan pakaian elegan meskipun sederhana. Matanya, meskipun sudah berumur, tetap memancarkan ketajaman dan kearifan yang luar biasa.
“Ya, benar. Saya Lee Nari,” jawab Nari dengan senyum ramah, merasa sedikit bingung. “Ada yang bisa saya bantu, Nyonya?”
Wanita itu tersenyum lembut dan mengangguk pelan. “Aku Kim Sara, dan aku datang ke sini untuk melihat-lihat kantor Kim Corporation. Tapi sepertinya aku belum pernah melihat wajahmu sebelumnya. Aku merasa wajahmu begitu familiar.”
Nari terkejut. “Kim Sara?” Ia tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya. Nama itu begitu terkenal, dan Nyonya Kim Sara adalah sosok yang dihormati oleh semua orang di perusahaan ini. “Sangat menyenangkan bisa bertemu dengan Anda, Nyonya. Saya tidak tahu bahwa Anda akan datang hari ini.”
Kim Sara tersenyum dan duduk di kursi yang kosong di sebelah Nari. “Ah, aku datang bersama Taehyung hari ini. Dia membawaku keliling kantor. Aku hanya ingin melihat bagaimana keadaan perusahaan setelah sekian lama aku tinggalkan.”
Nari menatap Nyonya Kim dengan rasa hormat. Tentu saja, Kim Taehyung adalah CEO yang kini memimpin perusahaan ini dengan sangat baik, tetapi tidak ada yang bisa mengabaikan fakta bahwa Kim Sara adalah pemilik asli perusahaan yang telah membangun segalanya dari bawah.
“CEO Kim sangat sukses sekarang,” kata Nari, mencoba membuka percakapan. “Aku sering mendengarnya dipuji oleh rekan kerja kami.”
Kim Sara mengangguk pelan. “Taehyung selalu menjadi anak yang tekun. Dia selalu punya ide-ide cemerlang dan cara pandang yang berbeda. Aku selalu yakin bahwa dia akan membawa perusahaan ini ke tingkat yang lebih tinggi.”
Tiba-tiba, Kim Sara memandang Nari dengan tatapan penuh minat. “Aku ingin bertanya, Nari-ssi. Apa yang membuatmu tertarik bekerja di Kim Corporation?”
Nari sedikit terkejut dengan pertanyaan mendalam itu. Ia sudah cukup lama bekerja di perusahaan ini, tapi tak pernah terpikirkan untuk merenung tentang alasan dirinya bekerja di sini.
“Begini, Nyonya,” Nari mulai menjawab dengan sedikit hati-hati. “Saya sebenarnya datang dari keluarga biasa. Setelah lulus dari universitas, saya ingin bekerja di tempat yang besar, yang bisa memberi banyak kesempatan. Kim Corporation adalah tempat yang bisa mewujudkan impian saya. Saya sangat menghargai kesempatan yang diberikan kepada saya di sini.”
Kim Sara tersenyum. “Aku suka mendengar itu. Wajahmu terlihat sangat jujur dan polos, seperti anak muda yang penuh semangat. Tidak banyak orang muda yang memiliki sikap seperti itu.”
Nari merasa sedikit tersipu mendengar pujian tersebut, meskipun ia merasa ada sedikit ketegangan di udara. Nyonya Kim Sara jelas bukan orang yang mudah dipengaruhi, dan ia bisa merasakan bahwa wanita tua ini memiliki pandangan yang tajam tentang orang-orang di sekitarnya.
“Terima kasih, Nyonya,” jawab Nari, tersenyum malu-malu.
Saat keduanya melanjutkan percakapan, pintu kantin terbuka, dan Nari melihat Kim Taehyung masuk ke ruangan. Tangan kirinya menahan secangkir kopi, sementara senyumnya yang penuh percaya diri menambah pesona pria itu. Ia mengenakan jas hitam yang elegan, tampak sempurna seperti biasanya.
Taehyung melangkah menuju meja tempat Nari dan Kim Sara sedang duduk, dan matanya menyapu ruang kantin sejenak. Setelah melihat neneknya duduk di samping Nari, senyumnya semakin lebar.
“Nenek, ternyata kamu sudah bertemu dengan Nari-ssi,” kata Taehyung, mengangguk hormat pada Nyonya Kim Sara. “Maaf aku terlambat. Aku sengaja membawa nenek berkeliling kantor, karena sudah lama dia tidak datang ke sini.”
Kim Sara memandang Taehyung dengan senyum penuh kasih sayang. “Aku baru saja berbicara dengan Nari-ssi. Dia sangat menyenangkan. Wajahnya sangat lugu dan penuh dengan kejujuran.”
Taehyung tersenyum kecil dan duduk di samping neneknya. “Nari-ssi memang salah satu orang yang sangat baik dan tulus. Aku yakin dia akan menjadi aset yang berharga bagi perusahaan ini.”
Kim Sara mengangguk, dan mata tajamnya kembali beralih ke Nari. “Aku bisa melihat itu. Aku sangat terkesan dengan sikapmu, Nari-ssi. Teruslah seperti itu. Dunia bisnis memang penuh dengan persaingan, tetapi jika kamu tetap jujur dan bekerja keras, kamu akan mendapat tempat yang layak.”
Nari merasa sangat terharu dengan kata-kata itu. Baginya, ini adalah sebuah kehormatan bisa mendapatkan perhatian dan pujian dari Nyonya Kim Sara, salah satu tokoh penting di dunia bisnis Korea.
“Terima kasih banyak, Nyonya. Saya akan berusaha lebih keras lagi,” jawab Nari dengan tulus.
---
Setelah beberapa saat berbincang-bincang, suasana di meja itu terasa lebih hangat. Kim Sara dan Taehyung berbagi cerita tentang perjalanan perusahaan dan bagaimana semuanya dimulai. Sementara itu, Nari duduk diam, menikmati percakapan itu dan merasa bersyukur bisa menjadi bagian dari semua ini.
“Ah, sudah cukup lama aku berada di kantor ini. Nari-ssi, aku merasa sangat puas bisa berkenalan denganmu hari ini. Aku ingin melihatmu berkembang di sini,” kata Kim Sara sebelum akhirnya bangkit dari tempat duduknya.
Taehyung dan Nari berdiri serentak. “Terima kasih, Nyonya,” jawab Nari.
Kim Sara tersenyum satu kali lagi, lalu berkata, “Aku berharap kita bisa berbicara lebih banyak di lain waktu. Terus berusaha keras, Nari-ssi. Aku percaya kamu bisa lebih dari yang kamu kira.”
Dengan kata-kata bijak itu, Nyonya Kim Sara meninggalkan kantin, sementara Taehyung dan Nari saling bertukar pandang.
Nari merasa perasaan yang rumit dan canggung mulai terbentuk dalam hatinya. Mungkin, pertemuan dengan Nyonya Kim Sara bukan hanya sebuah kebetulan. Bisa jadi, itu adalah tanda bahwa jalannya di Kim Corporation sedang menuju arah yang lebih besar lagi.
To Be Continued!
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Marry Me Mr.Kim!
Novela JuvenilLee Nari, seorang gadis muda yang bekerja sebagai pelayan di sebuah kafe, hidup dalam bayang-bayang hutang orangtuanya yang telah meninggal dua tahun lalu. Setiap hari, ia terjepit dalam beban utang yang tak kunjung selesai, membuatnya berjuang hany...