Di dalam gua yang gelap dan penuh misteri, 48Hogwarts Crew mulai menjelajahi lorong-lorong sempit. Cahaya dari tongkat sihir mereka menjadi satu-satunya penerangan, memperlihatkan ukiran aneh di dinding batu dan reruntuhan kuno yang tersembunyi di kedalaman.
Grace: (mengamati ukiran di dinding)
"Simbol ini seperti yang ada di pintu masuk tadi. Tapi lebih rumit... seperti petunjuk."Christy: (menyentuh ukiran dengan hati-hati)
"Mungkin ini cara untuk menemukan jalan keluar atau rahasia yang tersembunyi."Marsha: (dengan nada santai)
"Atau jebakan yang akan membuat kita semua terperangkap. Hati-hati, jangan terlalu dekat."Hillary: (mengamati suasana, matanya tertuju ke lorong bercabang)
"Lihat, ada dua jalan di depan. Kita harus memilih salah satu."Christy: (mengangguk, berpikir sejenak)
"Kita pecah jadi dua tim. Marsha dan aku ke kanan, Grace dan Hillary ke kiri. Tetap waspada, jangan sampai terpisah terlalu jauh."Marsha: (tersenyum)
"Bagus, timku pasti yang pertama menemukan sesuatu."Grace: (tersenyum)
"Kamu selalu terlalu percaya diri, Marsha. Ayo, Hillary, kita jalan."Grace dan Hillary menyusuri lorong yang lebih gelap dan sempit, suasana hening hanya diiringi suara langkah kaki mereka.
Grace: (dengan suara pelan)
"Menurutmu, tempat ini dibangun untuk apa? Seperti ada energi yang terasa di udara."Hillary: (mengangguk, suaranya lembut)
"Mungkin tempat ini adalah semacam kuil. Aku merasa ada sesuatu yang mengawasi kita..."Suara gemuruh kecil terdengar, membuat mereka berhenti. Hillary segera memeriksa dinding, menemukan celah kecil.
Hillary: (menunjuk celah itu)
"Lihat, ada cahaya di dalam sana. Mungkin ini ruangan tersembunyi."Grace: (berusaha mengintip ke dalam)
"Kita perlu membuka ini... tapi hati-hati. Bisa jadi jebakan."Hillary merapalkan mantra perlahan, membuka celah itu sedikit demi sedikit. Sebuah ruangan kecil terbuka, memperlihatkan sebuah patung besar dengan simbol yang sama seperti di pintu gua.
Grace: (mengamati patung)
"Ini seperti penjaga. Tapi apa yang dijaga?"Sementara itu, Christy dan Marsha memasuki lorong yang lebih lebar, dengan dinding yang dipenuhi tanaman merambat.
Christy: (mengamati sekitar, waspada)
"Lorong ini sepertinya sudah lama tidak digunakan. Tapi kenapa tanaman bisa tumbuh di sini?"Marsha: (memetik daun dengan santai)
"Mungkin ini lorong 'santai'. Nggak semua gua harus penuh bahaya, kan?"Christy menggeleng, tapi tiba-tiba mereka mendengar suara langkah berat.
Christy: (menahan Marsha untuk berhenti)
"Tunggu... dengar itu?"Marsha: (mengangkat senjata sihirnya, siap siaga)
"Sepertinya kita punya tamu."Dari balik bayangan, muncul makhluk besar berbentuk seperti batu dengan mata merah menyala. Makhluk itu tampaknya adalah penjaga lorong tersebut.
Marsha: (tersenyum lebar)
"Akhirnya, sesuatu yang bisa kuhadapi. Hei, teman batu! Siap buat duel?"Christy: (dengan nada tegas)
"Marsha, jangan gegabah! Kita harus cari cara lain."Marsha tetap menyerang dengan sihir, namun makhluk itu hanya tergores. Mereka terpaksa mundur sambil mencari jalan lain.
Kedua tim kembali bertemu di sebuah ruang besar dengan altar di tengahnya. Mereka menceritakan apa yang mereka temukan.
Grace: (menunjukkan catatan yang dia buat tentang patung di lorongnya)
"Kami menemukan patung besar, tapi belum tahu apa fungsinya."Christy: (menghela napas)
"Kami bertemu makhluk batu penjaga lorong. Sepertinya tidak akan mudah bergerak di sini."Marsha: (tertawa kecil)
"Makhluk itu tangguh, tapi aku yakin kita bisa mengatasinya kalau perlu."Hillary: (menatap altar, berjalan mendekatinya)
"Altar ini berbeda. Sepertinya ini pusat dari semuanya."Christy memeriksa altar, menemukan sebuah simbol yang bercahaya samar.
Christy:
"Ini... simbol yang sama. Mungkin kita harus mengaktifkannya untuk membuka jalan berikutnya."Mereka mencoba berbagai cara untuk memanipulasi altar, hingga akhirnya sebuah pintu rahasia terbuka, membawa mereka ke lorong yang lebih dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magic Hour
FantasyThe Magic Hour adalah kisah fantasi tentang Angelina Christy, seorang gadis dengan potensi sihir besar, yang menjelajahi dunia magis penuh misteri dan bahaya. Bersama teman-temannya, ia menghadapi ujian berat, mengungkap rahasia besar, dan melawan k...