Chapter 15

56 9 29
                                    

IOMH
.
.
.
.
.
.
.
.
.

WARNING TYPO ANYWHERE !!!

.
.
.
.
.
.



Taufan POV

Aku melihat dengan mataku sendiri, Nk menarik tangan Halilintar masuk kedalam rumah milik nya. Aku yang saat ini hanya berdiri terpaku didepan halaman rumah Nk, di tanganku ada sebuket bunga mawar.

" Nk ? Halilintar ? " Gumam ku dengan sedikit gemetaran aku memberanikan diri untuk lebih mendekatkan ke arah pintu masuk, saat semakin dekat baru lah aku sadari kalau pintu itu tidak tertutup sempurna.

Disana aku melihat Nk yang mengalungkan tangannya di leher jenjang Halilintar, sedangkan Halilintar melingkarkan tangannya pada pinggang Nk wajah mereka sangat dekat bahkan hidung mereka saling menyentuh.

'' I love you kak "

" Love you more Nk "

Buket di genggaman ku pun terjatuh begitu saja saat melihat kejadian itu, kedua orang yang ada didalam rumah itu pun sontak menolehkan kepalanya ke arah ku yang terpaku di depan pintu.

" Taufan ? " Nk nampak terkejut melihat kehadiran ku disana, dan ia langsung saja melepaskan pelukannya pada Halilintar dan langsung datang menghampiri ku yang kaku.

" Hmm " Sedangkan Halilintar hanya mendengus tak suka kepada ku tatapan matanya pun terlihat menusuk.

" Taufan ? Sejak kapan kamu disana ? " Nk bertanya kepada ku tangan nya memegang kedua tangan ku, namun saat ini aku hanya bagaikan patung yang tak mampu berkata atau bergerak sedikit pun ? Ada apa dengan diriku ini ?

Namun satu hal yang dapat aku rasakan air mataku perlahan turun membasahi kedua pipi ku

" Taufan ? " Nk kembali memanggil nama ku namun aku tetap tak mampu mengucapkan apapun " Taufan ? Taufan ? "

Dada ku terasa sangat sesak, kepalaku terasa sakit aku pun memejamkan mataku masih bisa kudengar suara Nk yang terus memanggil namaku.

" Taufan ...."

"Taufan ... "

Aku tidak bisa mendengar suara nya lagi apa yang terjadi ?


.
.
.
.
.






















" Fan ? "

" Huh ? "

" Taufan bangun "

" Nk ? "

" Taufan amato bangun !!! "

Bukan lagi suara Nk yang kudengar melainkan suara berat dan terdengar sangar ? Aku pun membuka mataku dengan perlahan.

Dan apa ini ? Hal pertama yang kulihat hanyalah langit langit kamar ku sendiri, dan tak jauh disana ku lihat ada kembaran ku Gempa

Idol Of My Heart ( Halilintar x Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang