Sana turun dari mobil dahyun dengan penuh rasa kesal bahkan butler jung yang menyapa saja tidak sana hiraukan,, wanita itu langsung naik ke lantai atas sementara dahyun berjalan di belakangnya dengan membawa belanjaan milik sana.
"Dasar bocah.."ucap dahyun saat mendengar pintu kamar dibanting keras
"Gwenchana tuan? Nona muda sepertinya sedang kesal.."butler jung menghampiri dahyun dan mengambil alih tas serta jas milik dahyun
"Biarkan saja dia." Ucap dahyun
Dahyun menggulung lengan kemejanya dan mengeluarkan belanjaan yang telah sana beli tadi dan dahyun sedikit heran saat melihat buah kiwi,,
"Apa dia sengaja membelikannya untukku?" Heran dahyun
Dahyun tak ambil pusing dia melanjutkan apa yang akan ia lakukan.
Sementara itu sana masih duduk di depan meja rias dengan wajah kesalnya ia menghapus make up-nya dan melepaskan aksesoris yang ia pakai.
"Dia bersikap semaunya sendiri! Dan aku harus menuruti kemauannya dan apa perkataannya memang dia siapa?!"
"Semakin hari dia membuatku naik darah...aku bisa penuaan dini kalau begini terus!"
"Andweeee tidak boleh emosi terus sana..kalau kau emosi terus,,pria tidak punya hati nurani itu akan semakin senang dan menganggap kau tidak berdaya! Huh!"
Setelah selesai menghapus make up-nya sana memutuskan untuk berendam agar dirinya merasa rileks.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Siapa pria tadi?" Dahyun bertanya pada sana yang sedang mengeringkan rambutnya
"Dia temanku Kim dahyun..berapa kali aku harus menjawab pertanyaan yang sama sekali tidak penting itu??" Kesal sana
"Tidak penting katamu? Hei asal kau tau..diluar sana ada banyak mata yang melihatmu bersama dengan pria lain kalau ada seseorang yang melihatnya dan mengadu pada eomma itu bisa menjadi masalah paham?"
Sana memutar bola matanya malas "nee.."
"Kau sudah tau istriku tapi bisa berbicara santai dengan pria asing itu..entah apa yang ada di otakmu itu sana..haish jinjja.."
"Lalu bagaimana dengan dirimu? Kau juga masih mempunyai hubungan baik dengan mantan kekasihmu itu dan aku tidak pernah mengomentarinya sekalipun."
"Kau dilarang ikut campur dalam kehidupan pribadiku sana."
Sana tertawa mengejek ucapan dahyun "lihat? Bisa-bisanya kau ikut campur dalam kehidupan pribadiku dan aku dilarang melakukan hal yang sama juga padamu..entah apa yang terjadi sekarang..apa aku seekor anjing yang harus menurutimu..yak.." sana berjalan mendekati dahyun dan menyilangkan kedua tangannya " sejak awal kaulah yang melanggar isi perjanjiannya lantas mengapa aku harus patuh akan ucapanmu huh? Aku bisa pergi kemanapun aku suka tanpa ijin darimu,, bertemu siapapun yang aku suka tanpa ijin darimu dan satu lagi aku berhak menentukan siapa pria yang aku cintai.."
"Araseo..kalau begitu urus saja dirimu sendiri dan jangan menangis jika terjadi hal yang tidak kau inginkan sana. Aku bersikap seperti ini karena aku merasa mengemban tugas dari appamu untuk menjagamu seumur hidupku walaupun aku melakukannya tanpa cinta. Jadi jangan terlalu percaya diri seolah-olah aku ini menyukaimu nona minatozaki karena sampai kapanpun kau dan aku adalah pasangan diatas perjanjian."
"Siapa yang kemarin bilang padaku kalau aku harus melupakan isi perjanjiannya? Itu kau kan?"
"Nee.. sekarang aku akan terapkan kembali."
Dahyun keluar dari kamarnya dengan wajah menahan amarah sementara sana tersenyum penuh kemenangan.
"Pria tidak jelas seperti dirinya hanya bisa membuat lawan bicaranya dibuat tak berdaya tapi itu bukan aku..aku adalah minatozaki sana keturunan kaisar Osaka ke 34 dan darah bangsawan yang mengalir tidak memudahkan ku untuk tunduk kepada siapapun termasuk kau dahyun."
KAMU SEDANG MEMBACA
~ ABOUT OUR STORY ~
DragosteMinatozaki sana merupakan direktur di perusahaan S&N ENTERTAIMENT harus menikah dengan seorang dokter spesialis bernama Kim dahyun yang mempunyai sikap dingin dan tidak banyak berbicara. Mampukah keduanya hidup bersama dalam satu rumah? BXG edition...