21. Serangan Azel

6 3 0
                                    

"Aahhh ... terima kasih banyak, Princess. Karena kamu, aku bisa sangat puas menikmati semua kue kesukaanku!"

"Hhm. Kita benar-benar sangat beruntung! Ziel pernah berkata padaku kalau Delight Bakery adalah toko kue terbaik di kota ini. Toko kue itu masih sangat baru. Dan dengar-dengar sih pemiliknya masih sangat muda." ucap Elysia bersemangat sembari menikmati kue terakhir.

"Masih sangat muda dan sangat tampan!" pangkas Aiden penuh percaya diri. Senyuman penuh binar mengembang menghiasi wajah tampannya.

"Hhm? Oh yaa? Entahlah ... aku belum pernah melihatnya sih. Tapi ... jujur ... aku tidak pernah melihat pria yang tampannya melebihi adikku ..." jawab Elysia dengan nada jenaka.

"Apakah adikmu sangat tampan?" Aiden bertanya penasaran.

Elysia mengangguk tegas, "Dia sangat tampan dan lucu! Dia juga sangat baik dan peduli denganku."

"Huftt ... untung saja dia adikmu! Jika tidak, kamu pasti sudah jatuh cinta padanya! Amann-amannn ... berarti dia bukan sainganku ..." Aiden berkata dengan mulut yang berisi penuh dengan kue.

Elysia terkekeh mendengarnya. Sungguh bersama Aiden sangat membuatnya bahagia. Meskipun sebenarnya dia cukup merindukan ayahanda serta seluruh keluarga dan rakyat Callestera.

***

Keesokan harinya Azel sengaja mengumpulkan semua orang orang di halaman utama kampus. Dia dengan sangat kasar menarik tangan Elysia, membawanya bersamanya.

"Azel, mengapa kamu menarikku seperti ini?" tanya Elysia disaat Azel menggiringnya melewati sebuah koridor.

Tidak menjawabnya, Azel malah memberikan tatapan penuh kebencian pada Elysia. Dia terus saja menggiring Elysia menuju halaman utama kampus. Di mana di sana sudah cukup ramai dengan para mahasiswa yang berlumpul.

"Kalian semua!" Azel berseru lantang di tengah kerumunan para mahasiswa, "Kali ini aku ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting! Dan kalian semua harus tau jika tidak ingin berada di dalam bahaya!"

Di depan semua orang, tiba-tiba saja Azel berniat untuk mengumumkan sesuatu.

"Apa yang ingin kamu katakan, Azel? Dan apa maksudmu kita bisa berada dalam bahaya?" tanya seorang mahasiswi tak mengerti.

"Apakah ada sesuatu yang genting terjadi di kampus kita?" tanya mahasiswi lainnya menerka.

Azel beralih menatap Elysia tajam, "Tidak lama lagi kalian semua akan segera mengetahuinya!"

Azel mengeluarkan sesuatu dari dalam tas kecilnya. Tatapan tajamnya sedetik pun tak pernah teralihkan dari Elysia.

SWUUTT ...

SRETTT ...

Di depan semua orang, tiba-tiba saja Azel mengayunkan sebuah pisau lipat ke arah Elysia hingga mengenai lengannya. Bukan Elysia tidak bisa menghentikan serangan tiba-tiba dari Azel. Namun, semua akan melihatnya sangat aneh jika tiba-tiba saja Elysia bisa mematahkan serangan tersebut. Karena semua itu terlalu cepat.

"Kamu sudah gila ya, Zel?! Bitch!!"

"Benar-benar jahat kamu, Zel!!"

"Elysia tidak pernah menyakitimu, tapi kamu malah melukainya seperti ini!"

Semua orang terkejut menyaksikan apa yang baru saja terjadi. Cukup banyak yang memaki Azel dan berniat untuk menolong Elysia. Namun, Azel kembali menahan mereka dengan ucapannya.

"Jangan dekat-dekat dengannya! Dia sangat berbahaya! Dia bisa membunuh kalian dengan sangat mudah!"

Semua orang berhenti untuk mendekati Elysia karena peringatan tersebut.

Callestera Princess Crosses the WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang