Dafian Alviandra Dirgantara, seorang pemuda yang selalu berjuang keras dan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.Salah satunya adalah mendapatkan pengakuan dah kasih sayang dari sang ayah.
Dafiandra atau kerap dipanggil Dafi...
Hallo Gayss,gimana nih kabarnya? Udah kangen belum sama cerita author wkwk? Happy reading, selamat membaca...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Disebuah balkon kamar yang cukup luas terdapat seorang gadis yang sedang termenung sendirian disana,ntah apa yang sedang dia pikirkan.
Gadis itu menghembuskan nafasnya panjang kemudian mulai beranjak dari sana hanya untuk mengambil sesuatu di dalam kamar nya.
"S-sayang.."lirih gadis itu menatap lekat album foto seseorang yang kini sedang dia pegang.
"Maaf..., maaf karena aku masih belum bisa penuhin janji aku ke kamu kalau aku bakalan lupain kamu dan bakalan buka lembaran baru bersama orang lain,aku benar-benar gak bisa..aku masih cinta sama kamu,a-aku rela sendirian di dunia ini tanpa menjalin cinta lagi bersama orang lain.."
"Aku tetap mau kamu,selamanya aku akan tetap mencintai kamu sayang"lirihnya dengan tersenyum kecut.
Satu tetes air mata meluncur dengan bebas di pipi gadis itu hingga mulai terdengar isakan kecil yang keluar dari mulut gadis itu.
"Adik kamu baik sayang dia persis seperti kamu, sifatnya,perlakuan nya,semuanya persis kayak kamu memperlakukan aku dulu"gumam nya dengan tersenyum tipis menatap album foto yang sedang dia pegang erat-erat itu dengan tulus.
"Aku sebenarnya tau kalau adik kamu itu menyimpan perasaan yang lebih sama aku, t-tapi aku tetap gak bisa buka hati ini untuk dia.."ucapnya dengan menggantungkan ucapan nya.
"karena hati ini hanya milik kamu, yaa.. meskipun sang pemilik hati ini sekarang udah pergi jauh ninggalin aku.."lanjut gadis itu dengan menutupi matanya seraya mengusap pelan dada yang di dalamnya terdapat hati miliknya.
"Aku boleh kan menyalahkan adik kamu atas kepergian kamu?"ucap nya tiba-tiba seraya menatap sendu kearah langit yang membiru.
"Kalau kamu gak donorin jantung kamu buat Dafi pasti sekarang kamu masih ada disini, disisi aku..."
"Pasti sekarang kita masih menjalin hubungan yang penuh cinta,andai saja kamu tidak mengorbankan diri kamu untuk adik kamu pasti aku gak bakalan kehilangan kamu..."
Isakan nya semakin terdengar keras terasa menyakitkan jika di dengar.
"Akuu rindu sama kamu sayang.."
"I really miss you.."tangisnya seraya memeluk erat album foto yang sedari tadi dia pegang.
"Ruby.."satu panggilan itu sukses membuat gadis itu membalikkan badannya kebelakang untuk menatap seseorang yang tengah memanggil nya itu.
"Papah?,ngapain papah kesini bukan nya papah lagi sakit?"ucap Ruby seraya berlari mendekati sang ayah.
"Papah gapapa kok sayang,papah kesini karena papah heran aja gak lihat kamu di perumahan ini jadi papah nebak kamu ada disini dan ternyata tebakan papah benar!"jawab sang ayah dengan tersenyum tulus menatap sang putri.
