chapter 03

5 0 0
                                    

Hari-hari berlalu, namun kenangan tentang Bible dan Build tetap hidup di hati mereka yang mengenalnya. Taman itu mulai menjadi tempat ziarah kecil bagi orang-orang yang ingin merasakan kehangatan cinta mereka, meskipun kisahnya berakhir tragis.

Bintang sering datang ke taman itu, membawa bunga dan duduk di bangku yang kini menjadi simbol cinta abadi kakaknya dan Bible. Setiap kali ia duduk di sana, ia merasakan seolah-olah ada kehadiran mereka, tersenyum dari dunia lain, damai dalam kebersamaan yang akhirnya mereka temukan.

Suatu hari, Bintang membawa seorang pria muda ke taman itu. Pria itu, bernama Nathan, ia adalah teman lama Build yang pernah kakaknya ceritakan sebelum kecelakaan. Nathan adalah seseorang yang Build harap bisa menjadi teman bagi Bible jika hidup berjalan berbeda.

"Aku sering dengar tentang Kak Bible dari Build," kata Nathan sambil menatap bangku itu. "Dia adalah seseorang yang aku kagumi, meski aku tidak pernah sempat bertemu dengannya."

Bintang mengangguk pelan. "Mereka berdua adalah orang-orang yang mencintai dengan sepenuh hati. Aku ingin orang lain belajar dari kisah mereka, bahwa cinta sejati itu memang ada, meskipun tak selalu memiliki akhir yang bahagia."

Malam itu, Nathan dan Bintang berbincang panjang di taman. Mereka berbagi cerita tentang Bible dan Build, dan perlahan, keduanya merasa menemukan kedamaian melalui kenangan itu.

Meski pertemuan mereka terjadi di atas luka kehilangan, percakapan itu menumbuhkan harapan kecil. Mungkin, seperti Bible dan Build, mereka juga bisa menemukan arti cinta, meskipun jalannya berbeda.

Tahun demi tahun berlalu, dan bangku di taman itu tetap menjadi saksi bisu cinta Bible dan Build. Generasi baru yang tak mengenal mereka sering membaca tulisan di bangku itu, bertanya-tanya tentang kisah di baliknya.

Namun bagi Bintang, Nathan, dan mereka yang tahu cerita sebenarnya, bangku itu adalah pengingat bahwa cinta sejati tidak selalu tentang hidup bersama, melainkan tentang mencintai dengan sepenuh hati hingga waktu berhenti.

Dan ketika senja tiba, seolah-olah bayang-bayang dua sosok kembali muncul di taman itu. Bible dan Build, duduk berdampingan, tersenyum kepada dunia yang telah mereka tinggalkan damai, bersama, dalam keabadian.

SENJA (Short Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang