Bab 8: Formasi Dou Qi yang Mematikan

4 1 0
                                    

Xiao Yan mengikuti Lin Fei lebih dalam ke dalam hutan, langkah-langkah mereka nyaris tidak terdengar di atas dedaunan kering yang menutupi tanah. Lin Fei bergerak dengan keanggunan dan kecepatan yang mengesankan, seolah-olah ia benar-benar mengenal setiap sudut Hutan Timur. Meskipun Xiao Yan merasa waspada, ia tidak bisa mengabaikan betapa berharganya bantuan gadis ini. Jika tidak ada Lin Fei, perjalanannya akan jauh lebih sulit.

["Waktu yang tersisa: 44 jam, 30 menit," Sistem mengingatkan Xiao Yan, membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Mereka harus mencapai gua kuno sebelum musuh berjubah hitam itu, atau Batu Spiritual mungkin akan jatuh ke tangan yang salah.]

"Kita hampir sampai," kata Lin Fei, berhenti sejenak untuk menunjuk ke depan. Di antara pepohonan yang lebat, Xiao Yan bisa melihat sebuah bukit batu besar yang menjulang tinggi. Di dasar bukit itu, ada sebuah celah gelap yang tampak seperti mulut gua. Hawa dingin mengalir keluar dari celah itu, memberikan kesan bahwa gua tersebut adalah tempat yang tidak ramah. Namun, itu bukan hal yang paling mencolok.

Di sekitar mulut gua, ada lingkaran besar yang bersinar dengan simbol-simbol kuno. Cahaya Dou Qi berwarna biru berpendar dari simbol-simbol itu, membentuk formasi perlindungan yang sangat rumit. Formasi ini tampak hidup, seolah-olah menunggu siapa pun yang berani mendekat untuk menyerang.

Xiao Yan menelan ludah, merasakan betapa kuatnya energi yang keluar dari formasi tersebut. "Ini lebih kuat dari yang aku bayangkan," gumamnya, merasa sedikit gentar.

Lin Fei mengangguk, tetapi senyumnya tidak hilang. "Benar. Formasi ini dirancang untuk menolak siapa pun yang mencoba masuk tanpa izin. Tapi jangan khawatir, aku punya sedikit trik untuk memecahkan sebagian perlindungannya," katanya dengan percaya diri.

Xiao Yan mengamati Lin Fei saat gadis itu mendekati formasi dengan hati-hati. Ia mengeluarkan sebuah benda kecil dari kantongnya—sebuah batu permata berwarna ungu yang berkilauan dengan Dou Qi. Dengan gerakan terlatih, Lin Fei meletakkan batu permata itu di tanah, tepat di tepi formasi. Ia menutup matanya, memusatkan energi Dou Qi-nya, dan batu itu mulai bergetar.

"Formasi ini memiliki titik lemah," kata Lin Fei sambil membuka matanya, yang kini bersinar dengan cahaya Dou Qi. "Kita harus memanipulasi energi di sekitar titik ini untuk menciptakan celah sementara. Tapi aku butuh bantuanmu."

Xiao Yan mendekat, siap membantu. "Apa yang harus aku lakukan?" tanyanya, meskipun pikirannya dipenuhi dengan keraguan. Teknik formasi seperti ini bukanlah sesuatu yang pernah ia pelajari, bahkan ketika ia membaca novel BTTH.

Lin Fei menoleh padanya, matanya penuh dengan keseriusan. "Aku akan mengarahkan energiku ke titik lemah formasi. Tugasmu adalah menggunakan Dou Qi-mu untuk menstabilkan celah yang terbuka. Jangan biarkan energinya mengamuk, atau formasi ini akan menghantam kita dengan kekuatan penuh."

Xiao Yan mengangguk, meskipun rasa gugup mulai menjalar di tubuhnya. Ini adalah ujian nyata dari kemampuan barunya. Ia memusatkan Dou Qi-nya, merasakan panas dan kekuatan mengalir di seluruh tubuhnya. Dengan perlahan, ia meletakkan tangannya di dekat batu permata itu, siap untuk mengikuti instruksi Lin Fei.

Lin Fei mulai menyalurkan Dou Qi-nya ke formasi, dan simbol-simbol kuno mulai bergetar. Cahaya biru dari formasi itu berubah menjadi lebih gelap, seolah-olah menolak manipulasi energi yang dilakukan Lin Fei. Namun, gadis itu tetap tenang, wajahnya penuh konsentrasi.

"Saatnya sekarang, Xiao Yan!" teriak Lin Fei, suaranya penuh urgensi.

Xiao Yan segera menyalurkan Dou Qi-nya, memfokuskan energi itu ke celah kecil yang mulai terbuka di formasi. Energi Dou Qi yang kuat dan liar mencoba melawan kendalinya, tetapi Xiao Yan tidak menyerah. Ia memusatkan pikirannya, membayangkan arus Dou Qi-nya mengalir seperti air, menenangkan energi liar yang berusaha menghancurkan mereka.

Celah di formasi itu semakin membesar, cukup lebar untuk memungkinkan mereka masuk. Namun, energi yang berputar di sekitarnya terus mengamuk, dan Xiao Yan merasakan tubuhnya mulai melemah karena tekanan yang luar biasa. "Bertahan sedikit lagi!" teriak Lin Fei, nadanya penuh semangat.

Dengan segenap tenaga yang tersisa, Xiao Yan menyalurkan Dou Qi-nya lebih kuat, dan akhirnya, celah itu stabil. Formasi biru yang bersinar mulai meredup, memberi mereka kesempatan untuk masuk ke dalam gua.

"Kita berhasil!" Lin Fei berseru dengan kegembiraan yang tidak bisa ia sembunyikan. Xiao Yan terjatuh ke lututnya, napasnya terengah-engah. Tubuhnya terasa lelah, tetapi ia merasakan kebanggaan di dalam dirinya. Ini adalah pertama kalinya ia benar-benar menguji batas kekuatannya, dan meskipun sulit, ia berhasil.

Lin Fei mendekatinya dan mengulurkan tangan, membantunya bangkit. "Kau melakukannya dengan baik, Xiao Yan," katanya, senyum hangat menghiasi wajahnya. Xiao Yan merasakan pipinya memerah sedikit, tetapi ia segera menyembunyikan rasa malunya.

"Terima kasih," katanya sambil berdiri. "Tapi kita belum selesai. Kita harus masuk ke dalam sebelum formasi ini kembali aktif."

Lin Fei mengangguk, dan mereka berdua melangkah masuk ke dalam gua kuno. Suasana di dalam gua langsung berubah. Udara di dalamnya dingin, dan dinding gua dipenuhi dengan ukiran kuno yang tampak seperti catatan dari zaman yang telah lama berlalu. Cahaya Dou Qi biru yang redup memantul di dinding, menciptakan bayangan yang menari-nari dengan anggun.

Xiao Yan merasa bulu kuduknya berdiri. Ada sesuatu yang sangat kuno dan penuh kekuatan di dalam gua ini, sesuatu yang mungkin melampaui pemahamannya. Tapi ia tidak punya waktu untuk memikirkan itu. Dengan Lin Fei di sampingnya, mereka melangkah lebih dalam, siap menghadapi apa pun yang menunggu mereka di dalam kegelapan.

Namun, saat mereka melangkah lebih jauh, Xiao Yan merasakan sesuatu yang aneh. Sebuah aura yang kuat dan menekan mulai memenuhi gua, membuatnya sulit bernapas. Lin Fei juga tampak merasakan hal yang sama, karena ia berhenti sejenak, wajahnya berubah serius.

"Ada sesuatu yang tidak beres," kata Lin Fei, suaranya bergetar. "Kita harus bersiap."

Xiao Yan mengangguk,memusatkan Dou Qi-nya sekali lagi. Perjalanan ini ternyata jauh lebih berbahayadaripada yang ia bayangkan, tetapi ia tidak akan mundur. Dengan Batu Spiritualyang begitu dekat, Xiao Yan tahu bahwa takdirnya di dunia BTTH sedang ditulis ulang,dan ia harus menghadapi apa pun yang datang dengan kekuatan penuh.

Legenda Xiao Yan: Perjalanan Baru di Dunia BTTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang