Bab 9: Rahasia di Balik Kegelapan

4 1 0
                                    

Xiao Yan dan Lin Fei melangkah lebih dalam ke dalam gua kuno, setiap langkah mereka disertai dengan gema kecil yang bergema di dinding batu. Udara di dalam terasa semakin berat, dan aura misterius yang menekan seolah-olah berusaha menghalangi mereka untuk melangkah lebih jauh. Cahaya Dou Qi dari formasi di luar mulai menghilang, meninggalkan mereka dalam kegelapan yang hanya diterangi oleh kilauan kecil Dou Qi dari tubuh Xiao Yan dan Lin Fei.

"Jadi, di mana tepatnya Batu Spiritual itu berada?" bisik Xiao Yan, suaranya pelan agar tidak mengganggu keheningan mengerikan yang menyelimuti gua. Lin Fei menoleh ke arahnya, matanya menyala sedikit dalam kegelapan.

"Aku tidak tahu pasti," jawabnya, suaranya terdengar tegang. "Tapi aku pernah mendengar bahwa artefak seperti itu biasanya dilindungi oleh makhluk penjaga atau jebakan yang mematikan."

Xiao Yan menelan ludah. Ini tidak terdengar menjanjikan. Ia memikirkan kemungkinan bahwa musuh berjubah hitam mungkin sudah mengetahui semua jebakan ini, dan mereka bisa saja menyergap kapan saja. Ia mempererat genggaman tangannya, mempersiapkan Dou Qi untuk bertarung jika diperlukan.

Mereka melangkah lebih dalam, dan tiba-tiba, gua itu terbuka ke dalam ruangan besar dengan langit-langit tinggi yang dipenuhi stalaktit. Di tengah ruangan, berdiri sebuah altar batu kuno yang dihiasi dengan ukiran-ukiran kuno yang memancarkan cahaya redup berwarna ungu. Batu Spiritual itu ada di sana, melayang di atas altar, bersinar dengan aura yang memukau. Batu itu tampak hidup, energi Dou Qi-nya begitu kuat hingga terasa di seluruh ruangan.

Namun, Xiao Yan dan Lin Fei tidak sempat menikmati pemandangan itu lebih lama. Sebuah raungan keras menggema di seluruh gua, dan getaran kuat membuat tanah di bawah kaki mereka bergetar. Dari sudut ruangan, sebuah makhluk besar muncul. Makhluk itu adalah singa batu dengan mata merah menyala dan bulu yang terdiri dari serpihan batu yang tajam. Makhluk penjaga itu melangkah maju, setiap gerakannya membuat tanah di sekitar altar bergetar.

"Penjaga gua..." Lin Fei bergumam, matanya terbelalak karena takut dan kagum. Xiao Yan merasakan keringat dingin mengalir di punggungnya. Makhluk itu tampak tidak hanya besar dan kuat, tetapi juga dipenuhi energi Dou Qi yang dapat menghancurkan apa saja yang menghalanginya.

[Peringatan: Bahaya besar terdeteksi. Opsi pertahanan dan strategi tersedia," Sistem berbicara di kepala Xiao Yan, menawarkan solusi untuk situasi yang mematikan ini.]

"Jadi, apa rencanamu?" tanya Lin Fei dengan nada mendesak, tangannya sudah siap dengan Dou Qi-nya. Matanya menatap Xiao Yan, seolah-olah mengandalkan dirinya untuk mengambil keputusan. Xiao Yan berpikir cepat. Mereka tidak punya waktu untuk melarikan diri, dan jika mereka ingin mendapatkan Batu Spiritual itu, mereka harus mengalahkan penjaga ini.

"Sistem, beri aku opsi," kata Xiao Yan di dalam pikirannya.

["Opsi 1: Serangan langsung dengan meningkatkan kekuatan Dou Qi Anda. Risiko tinggi. Opsi 2: Alihkan perhatian penjaga sementara sekutu Anda mengambil Batu Spiritual. Risiko sedang. Opsi 3: Gunakan jebakan alami di gua untuk melemahkan penjaga. Risiko rendah."]

Xiao Yan mempertimbangkan pilihannya. Menggunakan jebakan alami terdengar seperti ide yang lebih aman, tetapi ia tidak tahu jebakan apa yang ada di gua ini. Namun, jika mereka bisa memanfaatkan lingkungan di sekitar mereka, itu mungkin satu-satunya cara untuk menghindari pertempuran yang mematikan.

"Kita harus memanfaatkan jebakan di gua ini," bisik Xiao Yan kepada Lin Fei. "Kita alihkan perhatian makhluk itu, lalu gunakan jebakan untuk melemahkannya."

Lin Fei mengangguk, wajahnya menunjukkan rasa percaya yang tak terduga. "Baiklah. Aku akan membantumu mengalihkan perhatiannya."

Xiao Yan dan Lin Fei segera mempersiapkan diri. Lin Fei melesat ke sisi lain ruangan, meluncurkan serangan Dou Qi yang terang dan mengganggu perhatian penjaga. Singa batu itu meraung dengan marah dan mengalihkan pandangannya ke arah Lin Fei, matanya merah menyala dengan kemarahan. Sementara itu, Xiao Yan berlari ke sisi yang berlawanan, mencoba mempelajari dinding gua dan mencari tanda-tanda jebakan yang dapat digunakan.

Mata Xiao Yan tertuju pada stalaktit besar yang tergantung di langit-langit. Jika ia bisa memecahkan beberapa dari stalaktit itu dan membuatnya jatuh, ia mungkin bisa melukai atau setidaknya memperlambat makhluk penjaga itu. Dengan Dou Qi yang memancar dari tangannya, Xiao Yan melancarkan serangan ke arah langit-langit, menargetkan salah satu stalaktit yang paling besar.

Stalaktit itu bergetar dan mulai jatuh, menghantam tanah dengan keras tepat di samping singa batu. Makhluk itu meraung lagi, tetapi kali ini terdengar lebih marah. Ia berbalik, mencoba menyerang Xiao Yan, tetapi Lin Fei melancarkan serangan lain, memaksa makhluk itu untuk tetap terganggu. Kerja sama mereka mulai membuahkan hasil, meskipun makhluk itu masih berdiri kokoh.

"Cepat, Xiao Yan!" teriak Lin Fei, suaranya mulai lelah. Xiao Yan tahu bahwa mereka harus menyelesaikan ini dengan cepat. Ia terus melancarkan serangan ke langit-langit, membuat lebih banyak stalaktit jatuh. Beberapa dari mereka akhirnya menghantam tubuh makhluk itu, membuat serpihan batu terlepas dari bulunya. Makhluk itu tampak kesakitan, tetapi belum sepenuhnya tumbang.

Namun, serangan terakhir Xiao Yan juga mengungkap jebakan lain di dinding gua. Sebuah retakan besar mulai terbuka, dan air dari bawah tanah yang tersembunyi di balik dinding mulai mengalir keluar. Aliran air itu deras dan mulai menggenangi lantai gua, membuat tanah di bawah makhluk penjaga menjadi licin.

Singa batu itu kehilangan keseimbangan, tubuhnya yang besar tergelincir di atas tanah basah. Dengan raungan terakhir, ia terjatuh, dan energi Dou Qi di tubuhnya mulai memudar. Xiao Yan dan Lin Fei saling menatap, terengah-engah tetapi lega. Mereka berhasil, setidaknya untuk saat ini.

"Ayo, kita harus cepat!" Lin Fei berkata, berlari menuju altar. Xiao Yan mengikuti, dan bersama-sama mereka mendekati Batu Spiritual yang masih melayang di atas altar. Aura dari batu itu begitu kuat, membuat Dou Qi mereka bergetar hanya dengan berada di dekatnya.

Xiao Yan mengulurkan tangannya, tetapi sebelum ia bisa menyentuh Batu Spiritual, suara tawa yang mengerikan bergema di seluruh ruangan. Dari kegelapan di belakang mereka, muncul pria berjubah hitam yang mereka temui sebelumnya. Matanya bersinar dengan kekejaman, dan senyum jahat menghiasi wajahnya.

"Kalian pikir kalian bisa mengambil Batu Spiritual itu tanpa gangguan?" pria itu berkata, mengangkat tangannya yang dipenuhi energi Dou Qi gelap. Xiao Yan dan Lin Fei menatapnya dengan rasa takut yang baru. Pertarungan mereka belum selesai, dan musuh yang lebih besar kini berdiri di hadapan mereka.

Legenda Xiao Yan: Perjalanan Baru di Dunia BTTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang