Xiao Yan dan Lin Fei berlari dengan segenap tenaga mereka, mencoba melarikan diri dari gua yang perlahan runtuh di belakang mereka. Setiap langkah terasa berat, dan suara gemuruh dari batu-batu besar yang jatuh membuat jantung mereka berdegup kencang. Dinding gua yang retak terus bergetar, dan tanah di bawah kaki mereka terasa seolah-olah akan terbelah kapan saja.
"Cepat, Xiao Yan!" teriak Lin Fei, suaranya terdengar panik. Ia melompati tumpukan batu yang jatuh di depannya, dengan napas terengah-engah. Xiao Yan mengikuti di belakangnya, berusaha mengabaikan rasa sakit di tubuhnya yang kelelahan. Batu Spiritual yang ia pegang masih bersinar terang, seolah-olah memberikan sedikit harapan di tengah kekacauan ini.
"Kita hampir sampai!" kata Xiao Yan, melihat cahaya terang di kejauhan yang menunjukkan pintu keluar gua. Namun, saat mereka mendekati pintu keluar, sebuah batu besar jatuh dari langit-langit, hampir menghancurkan jalur mereka. Xiao Yan dan Lin Fei berhenti mendadak, terengah-engah dan bingung.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Lin Fei bertanya dengan nada putus asa, matanya melebar saat ia melihat batu besar yang menghalangi jalan keluar mereka. Xiao Yan merasa otaknya berputar dengan cepat, mencoba memikirkan solusi dalam situasi yang sulit ini. Batu Spiritual di tangannya masih berdenyut dengan energi, dan Xiao Yan menyadari bahwa mungkin mereka bisa menggunakan kekuatan itu untuk membuka jalan.
"Aku punya ide," kata Xiao Yan, meskipun suaranya bergetar karena kelelahan. "Aku akan menggunakan sisa energi Batu Spiritual ini untuk menghancurkan batu besar itu. Tapi aku butuh kau untuk melindungi kita dari serpihan yang mungkin berhamburan."
Lin Fei menatapnya, keraguan tergambar di wajahnya. Tetapi setelah beberapa detik, ia mengangguk, meskipun jelas ia tahu ini adalah risiko besar. "Baik, aku akan melindungi kita," katanya, memusatkan sisa Dou Qi-nya dan membentuk perisai pelindung di sekitar mereka.
Xiao Yan menutup matanya, merasakan energi dari Batu Spiritual mengalir ke tubuhnya. Kekuatan itu sangat besar, tetapi sulit dikendalikan. Dengan segenap tekad, ia menyalurkan energi itu ke tangannya, membentuk serangan Dou Qi yang memancarkan cahaya ungu terang. Energi itu berputar seperti angin topan kecil, dan Xiao Yan merasakan tubuhnya bergetar karena beban yang luar biasa.
"Sekarang!" teriak Xiao Yan, melancarkan serangan ke arah batu besar yang menghalangi jalan mereka. Serangan itu menghantam batu dengan kekuatan yang dahsyat, menciptakan ledakan besar yang mengguncang gua. Batu itu hancur berkeping-keping, serpihan-serpihan melayang ke segala arah. Namun, Lin Fei dengan cepat memperkuat perisai pelindungnya, melindungi mereka dari puing-puing yang berbahaya.
Ketika debu mulai mereda, jalan keluar akhirnya terlihat jelas di depan mereka. Cahaya matahari yang terang menyinari wajah mereka, memberi harapan bahwa mereka akhirnya bisa melarikan diri dari gua yang runtuh. "Ayo!" seru Xiao Yan, menarik tangan Lin Fei dan berlari menuju pintu keluar dengan sekuat tenaga.
Mereka melompat keluar dari gua tepat saat gemuruh terakhir terdengar di belakang mereka. Begitu mereka keluar, tanah di sekitar gua berguncang, dan pintu masuk gua runtuh sepenuhnya, menutup jalan di belakang mereka. Xiao Yan dan Lin Fei terjatuh ke tanah, terengah-engah, tetapi mereka selamat.
Untuk beberapa saat, mereka hanya duduk di sana, berusaha mengatur napas mereka. Tubuh Xiao Yan terasa seperti terbakar, setiap ototnya berteriak kesakitan setelah mengeluarkan begitu banyak energi. Tetapi ia merasa lega, meskipun rasa lelah membanjiri seluruh tubuhnya. Batu Spiritual masih ada di tangannya, bersinar lebih redup dari sebelumnya, tetapi masih penuh dengan kekuatan.
Lin Fei memandang Xiao Yan, matanya penuh dengan kelegaan dan rasa terima kasih. "Kau benar-benar gila," katanya dengan senyum kecil, meskipun suaranya masih bergetar karena kelelahan. "Tapi aku harus mengakui, itu adalah aksi yang luar biasa."
Xiao Yan tertawa lemah, meskipun rasa sakit di tubuhnya hampir membuatnya pingsan. "Aku tidak tahu apakah itu tindakan yang berani atau bodoh," katanya, menatap Batu Spiritual di tangannya. "Tapi kita berhasil keluar hidup-hidup, dan itu yang terpenting."
Namun, sebelum mereka sempat benar-benar merasa lega, suara langkah kaki terdengar di sekitar mereka. Xiao Yan dan Lin Fei langsung waspada, memusatkan sisa energi mereka, siap untuk bertarung lagi jika diperlukan. Dari balik pepohonan, muncul beberapa sosok yang tidak mereka kenal. Mereka mengenakan jubah putih dengan simbol yang berbeda dari pria berjubah hitam yang mereka lawan sebelumnya. Salah satu dari mereka, seorang pria tua dengan janggut panjang dan mata tajam, melangkah ke depan.
"Selamat, anak-anak muda," kata pria tua itu, suaranya penuh dengan otoritas. "Kalian telah berhasil mendapatkan Batu Spiritual, tetapi itu juga berarti kalian sekarang terlibat dalam sesuatu yang jauh lebih besar dari yang kalian bayangkan."
Xiao Yan merasa jantungnya kembali berdegup kencang. Siapa orang-orang ini? Dan apa yang mereka inginkan? Pria tua itu menatap Xiao Yan dan Lin Fei, seolah-olah sedang menilai mereka.
"Kami adalah penjaga keseimbangan dunia ini," lanjut pria tua itu. "Dan Batu Spiritual yang kau pegang adalah salah satu artefak yang paling berbahaya dan penting di dunia ini. Serahkan batu itu, dan kami akan memastikan bahwa tidak ada yang menggunakannya untuk kehancuran."
Xiao Yan mengepalkan tangannya, melindungi Batu Spiritual di dadanya. Ia tahu bahwa Batu ini penting untuk melindungi keluarganya, dan ia tidak akan menyerah begitu saja, bahkan jika itu berarti menghadapi ancaman yang lebih besar. Lin Fei berdiri di sampingnya, siap untuk bertarung lagi jika diperlukan.
"Kami tidak akan menyerahkannya tanpa alasan yang jelas," kata Xiao Yan, suaranya mantap meskipun tubuhnya terasa lemah. Pria tua itu menghela napas, seolah-olah sudah mengantisipasi jawaban itu.
"Kalau begitu, kalian harus tahu bahwa keputusan ini akan membawa kalian ke dalam perang yang lebih besar," kata pria tua itu. "Bersiaplah, karena ini baru awal dari perjalanan kalian."
Xiao Yan dan Lin Fei saling bertukar pandang, menyadari bahwa petualangan mereka baru saja berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih rumit dan berbahaya. Tetapi meskipun ketakutan mulai menjalar, mereka tidak punya pilihan lain selain terus maju, melindungi apa yang mereka anggap berharga.
Dengan ancaman baru di depan mereka, Xiao Yan tahu bahwa perjalanannya di dunia ini masih jauh dari selesai. Namun, dengan Batu Spiritual di tangannya dan sekutu seperti Lin Fei di sisinya, ia merasa bahwa ia akan menghadapi apa pun yang datang—apa pun yang menunggu di masa depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Legenda Xiao Yan: Perjalanan Baru di Dunia BTTH
FantasyAdrian adalah seorang mahasiswa teknik yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di bawah tekanan akademik dan kesibukan dunia nyata. Hiburan kecilnya adalah membaca novel Battle Through The Heavens (BTTH), di mana ia mengagumi perjuangan dan petual...