ch12

5 2 0
                                    


Happy reading syg👄



Author minta maaf yah teman², Up nya jarang bgt. Soalnya author lagi banyak tugas jadi kadang lupa. 🥺🤧

Hahh, entahlah........
Kepala Emberly terus berkecamuk tanpa henti, apakah takdir memang senang terus mempermainkannya?, ataukah ia yg terlalu bodoh sehingga mudah dimanfaatkan.

Tapi mengapa Zayden tidak bilang padanya dulu, niat hati ingin balas dendam dengan Aiden, kini dialah meraih pucuk rencananya.
Sungguh Emberly kadang ambigu dengan perasaannya sendiri. Mungkin karna perasaan Zayden yg tak lernah Emberly ungkapkan, sehingga laki² itu merasa dipermainkan olehnya.

Bukannya Emberly tidak menyukai Zayden, hanya saja ia masih ragu. Apakah dia benar² menyukai laki² itu. Jika pun iya Emberly sungkan mengungkapkannya, ia bukan tipikal orang yg senang mengungkapkan cinta.
"Oh Tuhan, apa yang harus ku lakukan?".

Emberly menjakankan mobilnya tak tentu arah, ditatapnya ponsel yg selalu ia genggam berharap Zayden akan menghubunginya, karna sejak 5hari terakhir Ponsel suaminya tidak bisa dihubungi. Ingin menangispun rasanya percuma. Matanya yg sembab, kantung matanya juga menghitam bahkan rasanya tidak ada gairah sedikitpun untuk hidup.

Ingin mengadu tapi Emberly tidak punya satu orangpun untuk dijadikan sandaran saat ini. Terlebih orang tuanya, mereka acuh tak acuh ketika Emberly sekedar menanyakan kabar mereka.
" Hikss... Hikss... Nak hanya kau yg Bunda punya sekarang ini, bantu Bunda agar bisa bertahan yah!". Ia mengusap Perutnya pelan, berharap janin yg ia kandung memberikan dirinya semangat.

Air matanya kembali mengalir dipipi cantiknya, akibat terlalu lelah Emberly terus berusaha menyadarkan penglihatannya yg membuyar, tanpa sadar ia memutar stir mobilnya kearah kiri dan,,,,,,
Brukk.......
Disela sela sadarnya, Emberly terus berdoa agar dirinya dan anaknya selamat walau rasanya mustahil karna badannya terasa remuk.

__

Di lain tempat, Zayden tengah disibukkan dengan tugas kantor yg diberikan Ayahnya.
Yah seperti yg kita tahu, ia sudah 5hari di Negeri Hitler (Jerman).
Sejak itupun, ia tidak pernah menghubungi Istrinya.
Kejam memang, tapi mau bagaimana lagi. Ia harus bisa mengendalikan dirinya demi mendapatkan pengakuan oleh Emberly.

Siapa yg tak lelah mencintai seseorang tanpa henti tapi tak pernah dibalas oleh sang lawan. Zayden juga manusia yg membutuhkan pengakuan, jika hanya dirinya yg mencintai secara sepihak, lalu apa gunanya hubungannya dengan Emberly dilanjutjan?.
Zayden tidak mau memaksakan hati Emberly untuknya, biarlah Emberly pergi darinya saja.

Tuan Kayson berjalan menghampiri putranya yg melamun didepan tumpukan berkas.
" Hey Dude!!, bekerjalah secara profesional. Jangan libatkan masalah pribadimu disini".
Zayden terlonjak sedikit, namun ia hanya menghela nafas ketika melihat siapa yg datang.
" Maafkan aku Dad, Zayden lalu melanjutkan pekerjaanya. ' mengapa Daddy datang kemari, apakah Daddy dan Mommy baik² saja?".

Tuan Kayson terkekeh sejenak.
" Mommy dan Daddy baik² saja, yg tidak baik adalah dirimu dan menantuku. Betul bukan Son", Tuan Kayson berjalan dan berdiri didepan kaca sambil memantau suasana kota Hamburg.
Zayden yg awalnya fokus kini terhenti dan menatap punggung bidang sang Daddy.

Sudah Zayden duga, pasti Daddy nya mengawasi pergerakan dirinya dan juga Emberly, meski orang tuanya menetap di Jerman. Hal kecil seperti ini bisa ia akses lewat mata².
" Huftt,,, aku tidak sepertimu Dad. Kurasa aku butuh banyak belajar darimu jika menyangkut soal Cinta", Ujar Zayden.
" Kau membuat istrimu bingung Son, Tuan Kayson berbalik menatap Putra semata wayangnya, 'untuk apa rencana menjijikkan itu kau lakukan, tidakkah kau memikirkan perasaan istrimu Huh?".

" Aku tidak bermaksud Dad, hanya saja aku ingin istriku mengungkapkan perasaanya padaku, tidak ada cara lain yg bisa kulakukan. Beribu ribu kata² cinta yg kuberikan, tapi satu kalipun ia tak pernah memberikannya padaku". Zayden membela diri dengan nada putus asa.
" Kau terlalu Naif Son, Tuan Kayson menatap nyalang kearah Zayden 'apakah dengan cara ini kau pikir rasa cinta istrimu akan bertambah?, tanya Tuan Kayson. ' apakah dengan cara ini istrimu akan mengungkapkan cintanya, Huh?".

Zayden mengalihkan pandangannya keluar kaca, ia tidak pernah berfikir kearah sana.
" Bodoh kau Zayden, maki Tuan Kayson. ' Hampir 1minggu kau disini tapi sekalipun kau tidak pernah menguhubungi istrimu, bahka Handphonemu kau sengaja matikan!, dimana kau gunakan otakmu itu Huh!. Apakah kau tau sekarang istrimu berada dimana Zayden?", Tuan Kayson menatap wajah Putranya setengah marah.

" Apa maksudmu Dad", Zayden tiba² merasa cemas.
" Istrimu kecelakaan Bodohhh!, Tuan Kayson setengah berterika. ' Dia sedang berada dirumah sakit bersama dengan anakmu!". DEG....
Jantung Zayden berdetak lebih cepat.
Anak?... Jadi Emberly tengah mengandung Anaknya?.

" Huhh, kau bahkan melotot bak orang bodoh tidak tahu Istrimu tengah mengandung 4minggu Zayden. Maki Tuan Kayson yg entah sudah berapa kali,
' Untuk apa masih disini!!, Susul istrimu sekarang. Dan ingat!, jangan sebut aku Daddy mu jika Istri dan anakmu tidak selamat". Tuan Kayson berujar Tegas dan belalu pergi dari ruangan Putranya.

Sedangkan Zayden, ia berdiri linglung sambil memegang pelipisnya .
" Aku harus pulang!!, Emberly bertahanlah sayang". Zayden berlari dan menyambut kaget orang² sekitar, tanpa peduli Zayden terus berlari kearah parkiran hendak menuju Tempat  Jetnya berada. Mobil Ferrari Merah miliknya melaju  cepat kearah lokasi.

Ia tergesa gesa berjalan menaiki Jet pribadinya.
" Heyy bodoh!, mengapa hanya melihatku saja huh!. Kita akan berangkat ke Indonesia sekarang juga", bentak Zayden.
Sedangkan Sang Pilot hanya menghela nafas akan kemarahan Tuannya, siapa yg tidak kaget yg dihubungi secara mendadak.
Dan apa kata Tuannya tadi, Indonesia?.
" Heyy, apa yg sedang kau fikirkan, jalankan sekarang juga". Zayden menyadarkan sang Maskapai.
" Eh, Iyah Tuan  siapp".

Dalam hati Zayden terus melontarkan Doanya kepada Sang Istri, meski ia   menggunakan  Jat pribadi, tetap saja membutuhkan waktu yg lama untuk sampai di sana. Jarak Indonesia dan Jerman tidaklah dekat.
Yg ia bisa lakukan adalah menghubungi Sahabatnya untuk melihat kondisi istrinya lebih dulu.



Babay. Sorry bnyk Typo😭








Emberly michaelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang