🍯🍯🍯
"Ren, besok jadi nonton pertandingan gue kan?"
Donghyuck menghampiri Renjun yang hampir menghilang dari pandangannya. Sudah satu minggu sejak ia terakhir kali pergi ke apartemen Renjun dan si omega sering menghilang dan sulit ditemui.
Apakah Renjun menghindari Donghyuck karena mereka sudah dua kali berhubungan intim? Tapi Renjun juga tidak menolak bukan? Semua dilakukan atas dasar suka sama suka, dan Donghyuck memastikan kalau ia mendapatkan persetujuan Renjun atas apa yang dilakukan.
Lalu kenapa Renjun seperti mulai menjauh?
"Umm, besok gue udah ada janji sama Jeno."
"Right. Jeno lagi. Udah dapet temen nongkrong baru nih sekarang?"
Renjun terlihat mengernyitkan alisnya. Donghyuck tidak biasanya seperti ini. Memang kenapa kalau Renjun punya janji dengan Jeno? Bukannya mereka semua berteman?
"Maksudnya? Gue kan juga udah lama temenan sama Jeno."
"Gak. Gak ada maksud apa-apa. Ya udah, jalan aja sama Jeno."
Donghyuck lalu pergi meninggalkan Renjun yang isi kepalanya dipenuhi dengan tanda tanya. Ada apa dengan Donghyuck? Tapi ia tidak mau bertanya. Gengsi. Dalam hati Renjun juga merasa kesal. Kenapa ia seolah tidak boleh pergi dengan teman-temannya yang lain? Padahal Renjun sendiri tidak pernah melarang Donghyuck untuk pergi dengan siapapun.
Dengan perasaan tak enak hati Renjun mencoba untuk tidak peduli. Sejujurnya Renjun memang menghindari Donghyuck. Ia merasa akan terjadi sesuatu jika mereka menghabiskan waktu berdua, apalagi di ruang tertutup. Cukup dua kali Renjun melakukan kesalahan dan ia tidak ingin mengulanginya lagi.
Sementara itu Donghyuck pergi ke lapangan basket dengan wajah masam. Ia tidak bisa menyembunyikan ekspresi wajahnya saat sedang tidak mood. Ia seperti air yang terlihat begitu transparan hingga beberapa teman timnya memilih menghindar.
Donghyuck in a foul mood. Be careful.
Begitu sinyal yang diam-diam dibisikkan oleh teman-teman satu timnya. Mereka langsung berlatih dengan mode 'tidak mengandalkan sang kapten'. Ini bukan pertama kali mereka melihat Donghyuck berada dalam situasi seperti ini, mereka tidak akan bertanya kenapa dan mengapa.
Benar saja. Sepanjang latihan Donghyuck terus menerus melakukan kesalahan sampai pelatih memanggilnya dan menyuruhnya beristirahat di bangku cadangan.
"Fix your mood. Saya nggak mau naruh pemain yang lagi badmood buat main."
Donghyuck menunduk dan meminta maaf. Ia tidak bisa menjelaskan situasi yang ia juga bingung menghadapinya. Perasaan aneh ini makin terasa tidak nyaman. Renjun pergi dengan Jeno tanpa dirinya? Bukankah itu hal biasa? Tapi kenapa ia merasa tidak tenang.
Semua terasa semakin runyam karena Donghyuck disibukkan dengan jadwal latihan yang melelahkan. Fisik dan pikirannya seperti sedang diuji kekuatannya berkali-kali lipat.
Ia harus fokus untuk pertandingan besok dan kehadiran Renjun biasanya jadi penyemangat. Tapi kali ini Renjun bahkan mengesampingkan itu. Apa Renjun sudah tidak peduli lagi kepadanya?
"Fuck!"
Donghyuck mengumpat dengan suara agak keras dan itu menarik perhatian beberapa teman timnya. Mereka langsung sadar kalau Donghyuck sedang tidak baik-baik saja. Pelatih mereka hanya bisa geleng-geleng kepala dan membiarkan sang kapten tim menyendiri.
Setelah latihan selesai Donghyuck meminta maaf kepada teman-teman timnya, dan memutuskan untuk berlatih sendirian. Ini memang hanya pertandingan biasa, tapi ia tidak mau tampil buruk hanya karena mood nya yang tidak baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Honey Marmalade
أدب الهواةDongren Au. ABO. Alpha-omega universe in modern setting. Mpreg. friends to lovers. slight angst. NSFW. NC-18.