Setelah mengalahkan makhluk penjaga, 48Hogwarts Crew melanjutkan perjalanan mereka lebih dalam ke Hutan Karunji. Suasana hutan semakin suram, dengan kabut tebal yang menutupi jalanan, serta pohon-pohon yang semakin menjulang tinggi. Di kejauhan, terdengar suara aliran air yang tenang, namun suasana tetap terasa tegang. Setiap langkah mereka disertai dengan perasaan waspada, seolah-olah sesuatu yang besar sedang mengawasi.
Marsha: (melangkah sambil tersenyum) "Kalian lihat itu? Ada sungai di sana. Sepertinya kita bisa sedikit istirahat."
Grace: (menatap sekitar) "Jangan terlalu santai, Marsha. Hutan ini penuh kejutan, ingat?"
Christy: (berhenti sejenak, mengendus udara) "Aku mencium bau yang aneh... ada yang dekat dengan kita."
Tiba-tiba, angin kembali berhembus kencang, dan kabut semakin tebal. Dari balik kabut, sosok berambut hitam muncul, mengenakan pakaian berlapis dengan aksen yang anggun namun kuat. Wajahnya tersembunyi sebagian oleh tudung, tetapi sinar mata yang tajam jelas terlihat.
Oline: (dengan suara lembut namun penuh kekuatan) "Apa yang kalian cari di sini, 48Hogwarts Crew?"
Hillary: (melangkah maju, merasakan aura Oline yang kuat) "Kami tidak datang untuk melawan. Kami hanya mencari jawaban tentang kristal biru."
Oline: (tertawa pelan) "Jawaban... Jawaban yang hanya bisa ditemukan dengan mengorbankan banyak hal. Apa yang kalian cari mungkin bukan yang seharusnya kalian dapatkan."
Christy: (siap dengan pedang di tangan) "Kami akan menghadapinya jika itu yang diperlukan."
Marsha: (dengan santai, memegang tongkat sihirnya) "Aku yakin kita bisa mengatasi ini, asal kita tahu apa yang sebenarnya diinginkan dari kita."
Oline: (dengan nada datar) "Aku adalah pengikut setia Callista. Jika kalian melanjutkan perjalanan ini, kalian akan menghadapi lebih dari sekadar ujian. Kalian akan menghadapi keputusan yang akan mengubah segalanya."
Grace: (merasa ragu, melihat Oline) "Kamu... kamu tahu sesuatu tentang kristal biru, kan?"
Oline: (berdiri tegak, tatapan tajam) "Tentu saja. Kristal biru adalah benda yang bisa merubah segalanya
baik atau buruk. Itu adalah simbol dari kekuatan yang harus dijaga dengan hati-hati."Christy: (menghentakkan pedangnya) "Dan kami akan menjaga itu. Kami tak akan membiarkan siapa pun menggunakannya untuk tujuan jahat!"
Oline: (menggelengkan kepala) "Kalian tidak mengerti. Terkadang, keputusan harus dibuat dengan pengorbanan yang lebih besar dari yang kalian bayangkan."
Tanpa peringatan, Oline mengangkat tangannya, dan gelombang energi berwarna ungu keluar dari jari-jarinya. Ia meluncurkan serangan besar yang membuat tanah di sekitar mereka bergetar hebat.
Oline: (dengan suara dingin) "Kalian ingin melawan Calista? Kalian harus melewati aku dulu."
Pertempuran pun dimulai. Oline bergerak dengan kecepatan luar biasa, menciptakan perisai energi yang hampir tak bisa ditembus, sementara dia terus melancarkan serangan energi dengan tangan kirinya yang sangat terampil.
Marsha: (memanipulasi sihirnya, menciptakan ilusi) "Lihat, Oline, kau sangat kuat, tapi kami bukan hanya tim yang bisa kau remehkan."
Grace: (melepaskan serangan energi besar) "Kami tak takut padamu, Oline! Jika kamu bekerja untuk Calista, kami tak akan ragu untuk menghentikanmu."
Hillary: (memfokuskan energi penyembuhan, berusaha melindungi teman-temannya) "Oline, kami tidak ingin bertarung! Kami hanya ingin kristal biru, bukan konflik!"
Namun, Oline tampaknya sudah terlalu terikat dengan tugasnya, dan semakin intens dalam serangannya. Tanah di sekitar mereka hancur oleh gelombang energi, dan langit menjadi gelap.
Christy: (berlari mendekati Oline, melompat untuk menyerang) "Kami tak akan mundur!"
Tiba-tiba, Oline merubah arah serangannya, meluncurkan ledakan besar tepat ke arah Christy. Namun, tepat saat itu, Marsha menggunakan jurus ilusi untuk membuat Oline bingung sejenak.
Marsha: "Sekarang!"
Dengan koordinasi yang tepat, mereka melancarkan serangan bersama. Grace dan Christy berusaha menekan Oline dengan kekuatan penuh, sementara Hillary mengeluarkan kekuatan penyembuhannya untuk memperkuat mereka. Dalam pergulatan ini, mereka berhasil membuat Oline terhuyung mundur, tetapi tidak dapat mengalahkannya sepenuhnya.
Oline: (berdiri kembali, wajahnya menunjukkan kebingungan) "Kalian... kuat... tetapi... kenapa kalian melawan kami? Kalian tidak tahu apa yang kalian hadapi."
Grace: (dengan tegas) "Kami tahu apa yang kami hadapi. Kami akan melindungi dunia ini, tak peduli apa yang harus kami hadapi!"
Oline menatap mereka, dan dalam sekejap, dia menghentikan serangannya. Suasana hening sejenak, dan wajahnya berubah lebih serius.
Oline: (berbicara dengan nada yang lebih lembut) "Aku tidak ingin melawan kalian... Tapi aku terikat oleh perintah."
Hillary: (mendekat, berbicara dengan lembut) "Oline, kita bisa bekerja sama. Kamu tidak harus mengikuti Calista."
Oline menatap mereka dengan keraguan di matanya. Namun, dia tidak mengatakan apa pun. Sebagai gantinya, dia mundur perlahan, menghilang ke dalam kabut yang tebal.
Oline: (terdengar samar-samar) "Jangan percayakan semuanya pada kristal biru... keputusannya akan datang. Hati-hati dengan apa yang kalian cari."
Keempatnya saling bertukar pandang, tidak yakin apakah mereka telah mengalahkan Oline atau baru saja terjebak dalam teka-teki yang lebih rumit.
Grace: (dengan wajah serius) "Apa yang dia maksud dengan 'keputusan yang akan datang'?"
Christy: (mengangguk) "Entahlah, tapi satu hal yang pasti—kita harus terus maju."
Marsha: (tersenyum sinis) "Ayo, kita sudah hampir sampai. Lebih banyak tantangan pasti menanti kita di depan."
Dengan semangat yang terkumpul kembali, mereka melanjutkan perjalanan, semakin dekat dengan tujuan mereka, namun perasaan cemas dan pertanyaan besar tetap menghantui pikiran mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magic Hour
FantasíaThe Magic Hour adalah kisah fantasi tentang Angelina Christy, seorang gadis dengan potensi sihir besar, yang menjelajahi dunia magis penuh misteri dan bahaya. Bersama teman-temannya, ia menghadapi ujian berat, mengungkap rahasia besar, dan melawan k...