DUARR!
Daku kembali datang *nyengir kuda
Ternyata aku nggak bisa fokus sama ILYB kalo ini masih diabaikan *cry
Maafkeuun
Silahkan timpuk aku di siniJangan sampe kering kolom komentarnya, nanti aku ...cry cry T_T
*****
SETELAH beres melakukan administrasi, Jaemin kembali menyusul Jeno yang sudah keluar duluan. Cowok itu masih dibalut celana seragam SMA saat mengantar Jeno ke rumah sakit untuk memeriksa kandungan. Dia bahkan belum sempat ganti baju saat buru-buru mengajak Jeno ke rumah sakit. Sesuai perkataan sebelumnya bahwa Jaemin akan mengantar Jeno ke rumah sakit sepulang sekolah cowok itu.
"Jadi ini calon anak kita, Jaem?" Tanya Jeno masih memelototi hasil USG di tangannya. Belum ada yang terlihat di perutnya, tetapi hanya ada satu titik kecil yang bahkan masih berukuran 0,2 mm yang sudah menjadi embrio.
"Mana, sih? Kecil banget." Jaemin melongokkan kepala untuk melihatnya.
"Kan kalau satu bulan baru kelihatan segede kacang polong. Ini baru dua Minggu, ya kecil lah."
"Iya iya. Udah masukin dalam tas. Malu gue nganter cowok yang bawa-bawa hasil USG."
"Kumat deh reseknya."
Jaemin cuma bergumam tak jelas. Percuma juga adu debat di depan umum seperti ini. Jaemin tidak ingin merendahkan harga dirinya dengan mempermalukan diri sendiri. Cowok itu menyeret tangan Jeno untuk naik ke motornya.
"Sekarang percaya kan, kalo gue beneran hamil?" Tanya Jeno di tengah-tengah perjalanan. Cowok itu mencengkram sisi jaket denim yang dikenakan Jaemin.
"Gue udah lihat sendiri, jadi gue percaya."
"Dokter bilang harus rajin USG tiap bulan untuk jaga-jaga karena gue cowok dan kandungan gue lemah. Jadi lo harus anterin gue checkup rutin."
"Kalau gue nggak sibuk."
"Kalau lo sibuk ya sempet-sempetin lah buat anterin gue. Nggak susah, kan?"
"Masalahnya kalau gue sibuk, nggak bakalan ada waktu buat lo."
"Termasuk buat anak lo sendiri?"
"Mulai pinter ngomong lo ya sekarang."
"Bukan gitu. Gue nggak ada temen. Masa mau checkup sendirian? Nggak asik banget."
"Selain lo jago bikin darah tinggi, lo juga jago nuntut, ya?"
Jaemin menghentikan laju motor saat lampu lalu lintas berubah menjadi warna merah. Kupingnya masih panas gara-gara perdebatan kecil mereka barusan. Jaemin menatap wajah Jeno di kaca spion yang terlihat badmood.
Mata Jeno melirik dua cewek SMP di samping motor mereka yang cekikikan gara-gara mengalungkan kresek minuman Thai Tea di mulutnya seperti masker. Jeno mendadak ngiler mau minuman yang sama. Dia menyimpan dagunya di bahu Jaemin sambil bilang, "Na, pengin Thai Tea. Aus nih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Marriage [JAEMJEN] ✓✓
Fanfic*** "Mewek mulu kerjaan lo," sinis Jaemin sembari menatap Jeno tajam seperti tatapan elang yang mengintai mangsanya. Jeno menggigit bibirnya, mungkin ini bawaan bayi, jadi hati Jeno lebih sensitif dari biasanya. "Gue gak nangis. Cuma kelilipan aja...