[ E-BOOK ]
Kesempatan kedua?
Vee Alexander,pria berusia 34 tahun yang tiba-tiba kembali ke masa lalu guna menyelamatkan seseorang yang sangat dia cintai.
Mampukah Vee mengubah takdir nya?
Dan mampukah Vee menyelamatkan seseorang yang dia cintai?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lisa keluar dari kamarnya sembari menenteng ransel nya,ia berjalan ke dapur kemudian mengambil bekal yang memang sudah dia siapkan sejak tadi dan tak lupa menutup sarapan buatannya untuk sang Ibu agar tidak di hinggapi serangga.
Gadis itu berjalan keluar dari rumah dan di kejutkan dengan kehadiran Vee.
Ternyata pria itu benar-benar menjemputnya.
Vee menyengir lebar. "Selamat pagi,Lalisa."
Lisa memutar bola matanya jengah. "Tch,aku bisa pergi sendiri Vee."ucapnya.
"Aku tau tapi kan aku ingin berangkat bersamamu."kata Vee lalu merangkul bahu Lisa,hal biasa yang ia lakukan sejak dulu.
Keduanya memasuki bus dan duduk bersampingan, Lisa mengeluarkan bekal yang ada di dalam ranselnya kemudian memberikannya pada Vee.
Vee menaikkan sebelah alisnya. "Untukku?"
Lisa mengangguk. "Iya,kau baru sembuh dan aku tau kau suka sekali memakan makanan cepat saji jadi aku buatkan kau bekal."jawabnya.
Pria itu menarik Lisa kedalam pelukannya, menempelkan pipi mereka. "Kau baik sekali,Lalisa. Hm,nanti kalau kita menikah kau juga harus setiap hari membuatkanku bekal ya."katanya.
"Vee!" Lisa berdecak kesal lalu mendorong tubuh Vee.
Vee tertawa lebar. "Oh iya rencananya nanti sepulang sekolah aku mau main ke panti asuhan,aku sudah membawakan banyak makanan untuk mereka."katanya sembari menunjukkan tas nya yang berisi jajanan bukannya buku.
Kedua netra Lisa membulat. "Vee! Kemana bukumu?"tanyanya.
"Aku tinggal dirumah,anak-anak lebih penting dari buku itu."jawab Vee dengan cengiran lebar.
Pletak!
Vee meringis mengelus belakang kepalanya yang menjadi sasaran empuk tangan Lisa,ia ingin marah tapi mana bisa dia memarahi gadis yang dia cintai ini.
Lisa melipatkan Kedua tangannya didada. "Kau ini mau sekolah atau apa sih,Vee? Yang harusnya kau bawa itu buku pelajaran bukan jajanan. Kalau memang kau ingin mengunjungi mereka sepulang sekolah kau bisa pulang kerumah dulu atau masukkan jajanan ke kantung plastik dan titipkan pada Paman Rob."tuturnya panjang lebar.
"Iya,aku salah. Jangan marah lagi."
Sesampainya di sekolah Lisa melangkah sendiri masuk meninggalkan Vee yang berusaha mengejarnya dan sepertinya gadis itu memang marah pada Vee.
Robert mengerutkan keningnya menyaksikan raut wajah Lisa yang kelihatan marah lalu beralih menatap Vee.
"Apalagi yang kau lakukan?"tanya Robert.
Vee menggelengkan kepalanya. "Tidak ada kok,dia saja yang sensitif."jawabnya.
Robert menggelengkan kepalanya. "Kau pasti melakukan kesalahan,Vee. Tidak mungkin perempuan marah kalau si lelaki nya tidak bersalah."celetuknya.