Jalan Berduri ke Markas Callista

15 2 0
                                    

Setelah mengalahkan penjaga kristal pertama, 48Hogwarts Crew melanjutkan perjalanan mereka menuju markas Callista. Namun, kemenangan sebelumnya hanya awal dari rintangan besar yang harus mereka hadapi.

Christy: (menatap batuan kristal yang hancur di tanah) "Penjaga ini hanyalah bagian kecil dari apa yang Callista persiapkan. Kita harus lebih waspada."

Grace: (mengangguk, merapikan peta di tangannya) "Markas Callista tidak jauh dari sini. Tapi aku curiga dia tahu kita sedang mendekat."

Oline: (menatap ke depan dengan tatapan serius) "Aku sudah memutuskan untuk menghadapi Callista. Apa pun yang terjadi, aku tidak akan mundur."

Hillary: (lembut tapi penuh perhatian) "Kita semua di sini untukmu, Oline. Kamu tidak sendirian."

Erine: (menyentuh pundak Oline) "Aku janji akan melindungimu, seperti yang selalu kulakukan dulu."

Perjalanan mereka semakin sulit, dengan kabut tebal yang membuat pandangan terbatas. Suara-suara aneh bergema dari segala arah, seperti memanggil mereka untuk menyerah.

---

Konflik: Hutan Ilusi

Di tengah perjalanan, mereka memasuki wilayah hutan yang dipenuhi sihir ilusi. Setiap anggota tim mulai melihat bayangan dari masa lalu mereka, memaksa mereka untuk menghadapi ketakutan dan penyesalan terdalam mereka.

Christy: Melihat sosok bayangan adiknya, yang pernah dia gagal selamatkan. "Kenapa kamu tidak menyelamatkanku, Kak?"
Christy hampir terjebak, tetapi dengan kekuatan tekadnya, dia menyadari itu hanyalah ilusi. "Aku tidak akan gagal lagi."

Grace: Melihat dirinya sendiri di masa lalu, ragu-ragu untuk menerima peran sebagai penyihir yang diharapkan oleh keluarganya. "Kamu tidak cukup kuat."
Grace melawan ilusi itu dengan mengatakan, "Aku kuat karena teman-temanku percaya padaku!"

Oline: Melihat keluarganya saat masih berada di kerajaan sebelum dihancurkan oleh Callista. "Oline, kamu gagal melindungi kami."
Namun, dengan dukungan Erine, dia mampu mengatasi rasa bersalahnya.

Hillary: Melihat iblis-iblis dari masa lalu yang dia sembuhkan, tetapi tidak bisa selamatkan sepenuhnya. "Kenapa kamu tidak menyembuhkan kami?"
Hillary menangis tetapi menemukan kekuatan dalam keyakinannya. "Aku melakukan yang terbaik yang bisa kulakukan."

Sihir hutan ini hampir membuat mereka terpisah, tetapi akhirnya mereka berhasil melawan bersama-sama. Ketika mereka keluar dari hutan, mereka menemukan diri mereka lebih kuat dan lebih percaya satu sama lain.


Menuju Puncak Pulau

Setelah melewati hutan ilusi, mereka tiba di sebuah tebing yang tinggi, di mana sebuah kastil berdiri megah. Itu adalah markas Callista. Udara terasa berat, dan langit semakin gelap. Mereka bisa merasakan kekuatan besar menunggu mereka di sana.

Marsha: (menatap ke atas, dengan nada serius) "Jadi di sinilah semuanya akan berakhir."

Christy: (menghunus pedangnya) "Ini baru permulaan. Kita harus bersiap. Callista tidak akan membiarkan kita masuk begitu saja."

Oline: (berdiri di depan, dengan tatapan penuh tekad) "Aku akan menghadapi dia. Aku harus melakukannya."

Grace: (menyentuh pundak Oline, memberikan kekuatan) "Kita semua ada di sini bersamamu, Oline. Kita akan melawan dia bersama-sama."

Saat mereka melangkah mendekati kastil, sebuah gerbang besar terbuka perlahan, mengungkapkan sosok Callista berdiri di atas balkon, memandangi mereka dengan senyuman dingin.

Callista: (dengan suara tajam dan penuh kebencian) "Jadi, kalian akhirnya sampai di sini. Tapi kalian tidak akan pernah meninggalkan tempat ini hidup-hidup."

Angin kencang membawa aura gelap yang kuat, mengguncang tanah di bawah kaki mereka. Dengan tatapan penuh tekad, Christy dan timnya bersiap untuk pertempuran terakhir melawan Callista.

Christy: (berbisik kepada timnya) "Ini adalah akhir dari semua ini. Bersiaplah untuk apa pun."

Bersambung...

The Magic HourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang