39 ; Pelantikan

359 54 2
                                    

met tengah malemmm, siapa senang karena pamen momen injun dari kemaren sampe hari ini?! AKUUU 😻😻😻

btw part ini isinya tentang Leo sama Etta yahh, Rye nya gak ada dulu hihihi (๑•ᴗ•๑)♡

typo tolong tanda~
________________________________

"Sayang, dasi hitamnya dimana ya?" Teriak Leo dari arah walk in closet.

Etta yang sedang merias diri di depan cermin pun menghela napasnya lelah. Padahal ia sudah siapkan semuanya tadi, suaminya itu memang payah dalam bersiap-siap, selalu heboh melebihi dirinya.

"Aku sudah siapkan bersama jas mu tadi, coba perhatikan lagi." Balasnya dengan sedikit berteriak pula, kemudian melanjutkan riasannya yang tinggal sedikit lagi. "Selesai," Puasnya ketika selesai mengoleskan pewarna bibirnya.

Sekarang sudah pukul 6 sore, dan acaranya akan dilaksanakan pukul 7 malam. Tinggal satu jam lagi sebelum acara, dan Etta bahkan sudah siap sekarang. Ia merupakan tipikal orang yang tepat waktu dan tidak suka terlambat, apalagi ini adalah acara formal yang dihadiri oleh orang-orang penting. Kesan pertama haruslah kesan yang bagus.

Tak lama terdengar suara langkah kaki mendekat, disusul dengan suara bas dari Leo, "Bagaimana? Sudah rapih? Apakah ada yang kurang?" Tanya nya sambil memutarkan tubuhnya di hadapan Etta.

Etta tidak menjawab, hanya memberikan kedua jempolnya sebagai respon yang artinya 'sudah bagus'. Namun hal itu tidak membuat Leo puas, ia kembali dekati istrinya itu lalu meletakkan kedua tangannya pada pinggang ramping ibu yang sudah melahirkan dua anak itu.

"Apakah sekarang suara istri ku ini sangat mahal, apakah aku harus membayar untuk mendengarkan suara istriku?" Tanya Leo tepat menatap kedua mata Etta, namun dengan bibir yang di cebik kan.

Etta hanya menaikkan satu alisnya. Tak heran memang, suaminya ini sebenarnya adalah orang aneh yang kebetulan berjodoh dengannya.

"Sudah tampan dan selalu tampan. Sekarang cepat pakai parfum, setelah itu kita berangkat. Aku tidak mau terkena macet di jalan nanti." Setelah mengucapkan itu, Etta mengecup singkat bibir milik suaminya itu, lalu meninggalkan Leo yang kini terdiam dengan pipi memerah seperti tomat.

Sedangkan Etta diam-diam cekikikan melihat reaksi yang diberikan oleh Leo barusan. Karena sebenarnya Etta adalah pasangan yang jarang berinisiatif untuk memulai bermesraan duluan. Dan kali ini dia mengecup bibir suaminya, jelas saja Leo sangat terkejut hihihi.

~~~

Jalanan sore ini cukup padat. Ini merupakan jam pulang kerja, semua orang berlomba-lomba untuk pulang agar bisa beristirahat di rumah. Itu pun bagi mereka yang mempunyai rumah, terkadang tidak semua orang beruntung memiliki hal yang di sebut 'rumah' itu.

Seperti saat ini, di tengah kemacetan jalanan, Etta memandang ke luar jendela mobil mewahnya. Ia melihat bagaimana macam-macam orang ada di luar sana. Namun yang menarik perhatiannya adalah sebuah keluarga yang saat ini sedang duduk di trotoar, dengan sebuah gerobak lusuh di sebelahnya.

Terlihat ada seorang wanita yang sedang menggendong bayi dalam pelukannya, lalu seorang pria yang berusaha membuat alas untuk mereka bertiga duduki atau bahkan tiduri dari sebuah karung bekas.

Menyadari tatapan istrinya, membuat Leo menyenggol lengannya pelan, "Mau menyapa mereka?" Pertanyaan tersebut langsung dibalas anggukkan cepat oleh Etta.

Etta sebenarnya memiliki hati yang lembut. Melihat bagaimana keluarga itu hidup, tentu berbanding terbalik dengan apa yang ia dapatkan dalam hidupnya selama ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Bonds of Rye Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang