he is only mine. ⚠️21+⚠️

615 47 23
                                    

.
.
.
.
.
⚠️ !WARNING! ⚠️
adegan ini mengandung unsur dewasa 18++++
BOCIL DILARANG KERAS UNTUK BACA
gasuka bl/adegan ini? gausah dibaca.
.
.
.
.
.

"Pasangkan ini untuk adikku yang sudah tegak ini karena dirimu, sayang."

Halilintar memberi selembar k*ndom yang belum terbuka itu pada Taufan yang melongo mendengar ucapan frontalnya.

"A-aku?"

"Iya, sayang. Cobalah untuk memasangnya. Adik kecilku ini tegak karena dirimu, dan dirimu lah yang harus tanggung jawab untuk ini~" jawab Halilintar seringai.

"H-Halii.."

"Hmm?~ kenapa, sayang?~"

"K-kamuu y-yakin mau.. melakukan itu? a-aku t-takut akan trauma.. di masa lalu."

suara hembusan nafas dari Halilintar terdengar di indra pendengaran Taufan.

"Heii, Taufan sayang, dengarkan aku. Tujuan aku melakukan ini karena aku ingin membantu mu menghilangkan trauma mu walaupun sedikit demi sedikit, aku tau kamu takut jika kita melakukannya bukan? maka dari itu-" Halilintar menggantung ucapannya, mendekatkan wajahnya di samping telinga Taufan, "maka dari itu, sebelum aku memasukkan adik kecilku ini, aku akan meminta izin darimu terlebih dahulu. Jadi, apakah boleh, sayang?~"

Taufan terdiam sejenak, memikirkan apakah ia harus mengizinkan nya atau tidak. Tapi, jika dia tidak mengizinkan, Hali pun bakal tetap nekat untuk melakukannya. Dia tau betul bagaimana Halilintar jika seseorang tidak mengizinkan keinginan dia.

Taufan menghela nafas pasrah, "b-baiklah.. Tapi a-aku mohon, untuk b-bermain pelan saja, jangan bermain kasar."

"Jika itu permintaan darimu, aku kabulkan, sayang. Tapi aku tidak bisa janji untuk tidak bermain kasar, oke?~"

Taufan menelan ludah nya tegang. Tangannya bergerak mengambil selembar k*ndom dari Halilintar. Merobek kemasan k*ndom itu dan mengambil isi didalamnya.

Dengan tangan yang bergetar, Taufan perlahan memasangkan benda berbentuk cincin bulat itu ke kejantanan milik Halilintar guna untuk melapisi dan melindungi agar Taufan tidak hamil.

Taufan membuang muka ke arah lain dan enggan melihat, karena takut melihat sebuah benda besar, panjang, dan berurat.

'Haihhh.. sialan. Kenapa punya Hali gede banget sih? bahkan milik si bajingan itu aja kalah dengan milik Hali. Besar, panjang, berurat lagi, apa ga encok sebulan aku nanti? please, siapapun tolong aku woii t__t"

Mau kabur? malu, dia kan sudah bertelanjang bulat sekarang.

Atau minta tolong? gaada gunanya juga jika dia meminta tolong. Karena sudah pasti jika dia meminta pertolongan ke teman nya atau abang nya, mereka enggan membantu dan pastinya malah mendukung kegiatan yang ingin Halilintar lakukan kepada Taufan.

Yang Taufan lakukan hanya bisa pasrah saja terhadap Halilintar yang ingin membobol Taufan dan menikmati setiap gerakan Halilintar.

"Kenapa buang muka? kan sudah pernah lihat sebelumnya, kenapa masih buang muka, sayang?~"

Taufan tersentak kecil, "T-tidak papa, a-aku hanya m-malu."

Halilintar terkekeh mendengar jawaban kekasihnya. Tangan kanan nya bergerak memegang dagu sang kekasih dan menggerakkan dagu sang kekasih agar dia bisa melihat wajah cantiknya.

"Kenapa malu, hmm? Sebelumnya kan sudah pernah melakukan yang lebih ringan daripada ini, kenapa masih malu?" tanya Halilintar.

"A-aku tidak t-tau!" Taufan menepis tangan Halilintar. Dirinya kaget karena tangannya yang bergerak tiba-tiba, "m-maaf.. a-aku t-tidak senga- H-Halii?!"

You are only Mine! - {halitau}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang