Historicus • The Four Guardian

0 0 0
                                    

Bedah Buku

The Four Guardian

Karya
Mangkoepradja

KaryaMangkoepradja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


••

Ayahku Angkasa
Ibuku bumi

••

Review

1. Andy

Kalau soal membahas budaya Jawa dan sejarah lokal, Dias (wattpad @Mangkoepradja) memang ahlinya. Aku mendapat pengetahuan baru tentang kearifan lokal yang dituliskan Dias dalam cerita pendek The Four Guardian. Walau saya juga orang Jawa, saya jadi sadar bahwa ada begitu banyak hal yang belum saya ketahui berkat cerpen ini.

Namun tak ada gading yang tak retak, saya menemukan hal-hal kecil yang bisa Dias perbaiki, seperti penulisan bilangan sepuluh dan lima dalam angka, yang lebih tepat untuk ditulis dengan huruf karena kurang dari dua kata. Lebih lanjut lagi, bilangan baru ditulis dengan angka jika penyebutannya lebih dari dua kata, seperti 23 atau 57. Selain itu, penggunaan tanda baca koma pada akhir kalimat dialog yang tidak disertai dialog tag juga kurang tepat, bisa diganti titik saja. Ada juga yang kurang tanda baca, tapi itu bukan masalah besar.

Begitulah, hal-hal kecil ini tidak memengaruhi betapa kaya dan kerennya isi cerpen! Sejujurnya, aku berharap The Four Guardian ditulis lebih panjang lagi …. Sebagian awal cerita ditulis dengan lengkap sehingga tidak ada informasi yang tertinggal, tetapi sayang saya kurang mendapat pencerahan bagaimana Kakek, Nenek, Mas Raka, dan Rayi sebenarnya adalah empat penjaga yang dimaksud pada judul. Hampir—saya mengerti maksudnya, tetapi kurang sedikit saja penjelasan gamblang, maka cerpen ini bakal lebih sempurna lagi. 

2. Rie

Saat pertama saya membaca karya kak Dias, saya cukup dibuat terkejut saat melihat kepenulisan rapi dengan bahasa yang mudah dimengerti. Walaupun begitu, setiap pembaca pasti berhasil ditarik untuk mendalami ceritanya. Kepenulisannya yang begitu khas dan menarik, sangat memanjakan mata.

Selain itu, disini saya mendapatkan beberapa pengetahuan baru seperti sebuah bahasa daerah yang belum pernah saya ketahui (karena saya sendiri bukan orang yang berasal dari daerah tersebut). Pengenalan terhadap latar cerita juga telah dikaji dengan baik.

3. Liz

Di kalimat pembuka, sudah terasa dari beberapa bahasa daerah yang digunakan serta penjelasan singkat mengenai latar tokoh yang dikais dengan bahasa yang mudah dipahami dan sederhana sehingga membuat pembaca dapat merasakan perubahan latar sesuai dengan yang digambarkan.

Pengenalan terkait adat istiadat dan kepercayaan setempat yang dipercaya turun temurun dikemas dengan pemilihat kata  dan pembawaan yang baik sehingga mempermudah pembaca mengerti apa yang dimaksudkan oleh penulis

4. Sera

Saat Membaca cerita Kak Dias, saya tidak menyangka kalau ada plot twist yang membuat saya terkesan. Keseluruhan ceritanya bagus, sayang nasib tokoh utama sepertinya kurang beruntung sampai ending-nya. Dari segi tanda baca dan lain hal. Saya belum menemukan kesalahan dikarenakan saya masih awam untuk memberikan penilaian secara akurat.

Salam manis,
Historicus

Recensio BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang