six

44 10 0
                                    

Tanpa edit, typo bertebaran!

J

in Zixuan meratapi bayi yang dibalut dengan kafan putih dengan tatapan sendu. kulitnya bagitu putih, pipinya tembam, mulut kecilnya tertutup rapat. Seandainya dia bisa tumbuh dewasa, suara kecilnya akan memanggilnya 'ayah'.

Tes

Air mata tak kunjung mereda, terus mengalir membasahi wajahnya yang sehalus porselen.

"Kau cantik seperti ibumu, jin mei lin, ya namamu jin mei lin" monolog jin Zixuan, tangan kasarnya meraba ukiran kayu pada peti tempat jin mei lin ditempatkan. Andai dia bisa mendengar suara tangisan dari putrinya ini, andai dia bisa melihat Jiang yanli menggendongnya, andai jin Zixuan juga bisa menggendong nya.

Ngomong ngomong soal Jiang yanli, dia koma setelah menjalani oprasi. Yang menjadi permasalahan nya adalah bagaimana caranya jin Zixuan memberitahu padanya bahwa anaknya tiada?, entah bagaimana Jiang yanli nantinya. Jin Zixuan tidak sanggup melihat Jiang yanli menangis.

Berat!, ini sungguh beban baginya.

*****

"Untukmu" lan wangji yang entah dari mana datangnya, tiba tiba menjulurkan segelas kopi dengan uap yang masih mengepul di udara.

Wei wuxian menerimanya lalu tersenyum, matanya membengkak membuat bola matanya tenggelam, terlihat seperti menyipit.

"Terimakasih"

"Mn."

Kemudian hening, Wei wuxian menyesap perlahan kopi panas pemberian lan wangji. Sudah hampir malam dan Wei wuxian sama sekali tidak berhenti menangis sejak siang tadi, entah bagaimana dengan Jiang Cheng saat ini yang pasti keadaannya sebelas dua belas denganya.

Wei wuxian sebenarnya merasa tidak enak, sedari tadi lan wangji menemaninya di rumah sakit bahkan saat lan xichen pulang karena ada urusan pekerjaan, lan wangji tetap kekeuh tinggal bersamanya. Kalau diingat-ingat, tidak salah lan wangji kan ada kelas hari ini.

Wei wuxian khawatir dengan materi lan wangji, tidak tahan untuk tidak bertanya. "Bukankah kau ada kelas?, sebaiknya kau pulanglah. Aku sudah banyak merepotkan mu hari ini"

Lan wangji menggeleng, "tidak repot"

Wei wuxian "bagaimana dengan kelasmu?"

"Skripsi" jawabnya singkat padat dan akurat, maksudnya lan wangji hanya tinggal menyusun skripsi tidak lagi seperti Wei wuxian yang masih mengejar semester.

Wei wuxian skeptis, "tunggu, kau sudah skripsi?, memang nya kau ikut jurusan apa?, mengapa aku tidak pernah tau apapun tentangmu?"

Lan wangji tetap datar menghadapi rentetan pertanyaan dari Wei wuxian, seperti biasa wajahnya masih saja datar.

"Kedokteran, aku lulus 3,5 tahun"

Wei wuxian kagum, dia mempunyai teman yang memiliki jurusan yang sama dengan lan wangji dan seingat nya, temannya tadi butuh waktu 5-6 tahun lulus S1. Tapi lan wangji hanya menempuh waktu 3,5 tahun?.

"Wahh itu waktu yang cukup cepat, bagaimana caramu belajar?"

".............."

Lan wangji tidak lagi menjawab, membiarkan Wei wuxian menerka nerka sendiri dengan mata penuh binar menatapnya. Bukanya lan wangji tidak mau menjawab, tapi Wei wuxian sudah bergumam sendiri menjawab setiap pertanyaan yang dia buat sendiri.

Wei wuxian, "Ahh...lan Zhan, kau pasti sangat sibuk dengan skripsi mu. Lebih baik kau pulang saja, kau pasti sibuk kan"

Lan wangji menggeleng lagi, "tidak sibuk"

Let Me Change You (Wangxian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang